Google

Saturday, May 31, 2008

KONSTRIBUSI MEDIA PEMBELAJARAN

KONSTRIBUSI MEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENUNJANG PROFESIONALITAS GURU
PENGANTAR:

Hampir dapat dipastikan bahwa semua institusi pendidikan memiliki ekpektasi agar anak didikanya memiliki kemampuan aplikatif, sejalan dengan kompentensinya dan memenuhi standar, serta siap pakai (running well). Realitasnya hampir semua satuan pendidikan memiliki kesenjangan antara harapan dengan kenyataan. Terkait dengan proses pembelajaran maka jalan pintas yang harus ditempuh adalah memperpendek kesenjangan, dengan mencermati factor-faktor apa saja yang menjadi pengaruh. Model pembelajaran yang diujicobakan adalah sebuah siasat yang acapkali digunakan. Formula ini nampaknya akan memiliki nilai yang strategis apabila diikuti pencermatan dengan melibatkan semua variabel yang berpengaruh terhadap tujuan ini. Sebuah variabel yang sulit diantisipasi adalah dinamika perkembangan teknologi yang begitu cepat dengan berbagai dimensinya, yang akhirnya menjadi pengaruh dominan dalam pembelajaran.
Media pendidikan ternyata memiliki kontribusi yang luar biasa dalam mendokrak pemahaman siswa ketika proses pembelajaran berlangsung. Media pembelajaran yang didesain dengan bagus dan sesuai dengan karakterstik pelajaran, kondisi siswa dan kemampuan sekolah, akan berdapak pada output pendidikan itu sendiri. Rancangan pembelajaran yang dibarengi pembuatan media pembelajaran sesuai dengan siswa disamping mampu mencitakan kondisi pembelajaran yang menyenangkan [konsep: Joy full learning], juga memperingan tugas-tugas pembelajaran. Akibat positifnya Guru akan dapat memanfaatkan waktu untuk merevitalisasi model pembelajaran serta mengkreasi media pembelajaran yang berada pada ranah efektif, efesien dan rasional. Bila hal itu terjadi berarti profesionalitas Guru telah terbangun.

BAGAIMANA PROFESIONALITAS ITU?

Seorang-orang yang menyatakan dirinya sebagai profesional pendidik (guru) misalnya, tidak dapat lagi sembunyi dibalik kekuatan organisasi dalam menjamin eksistensinya. karena era global menuntut lebih banyak persaingan yang sifatnya individual.(competition on individual base). Seorang pendidik yang secara dini tidak membekali dirinya dalam persaingan, dan hanya menanti belas kasihan organisasi, secara dini pula dirinya akan terlindas oleh kemajuan jaman.
sebagai profesional pendidik (guru), harus mengkuatkan kesadaran baru, dengan membekali dirinya sebagai profesionalis sejati. Adapun kesadaran akan profesionalis sejati ini terdiri dari tiga domain yakni :
  • Expertise (keahlian)
  • Responsibility (tanggung jawab)
  • Corporateness (kesejawatan)

KUKUHKAN KEAHLIAN:


Era global tuntutan keahlian digambarkan sebagai kemampuan personal yang memiliki daya ganda, yakni disamping memiliki keunggulan kompetitif (competitive adventage), sisi lain juga mempunyai keunggulan komparatif (comparative adventage). Keunggulan kompetitif ini menuntut profesional untuk menguasai kompetensi inti (core competence). Dalam dunia pendidikan yang disyaratkan sebagai kompetensi inti adalah segenap kemampuan yang meliputi :
o Keunggulan dalam penguasaan materi ajaran (subject mater)
o Keunggulan dalam penguasaan metodologi pengajaran (teaching method), dalam arti mengelola pembelajaran, pembuatan media pembelajaran dll.
Dari kedua syarat kompetensi ini, merupakan bentuk tuntutan yang sifatnya dinamik, karena penguasaan materi ajaran, serta penguasaan metodologi pengajaran yang didukung media pembelajaran, yang beradaptasi perkembangan jaman. Dalam penguasaan materi ajaran misalnya, untuk satu hari saja dunia telah mencatat lebih kurang satu juta judul buku terbit. Sisi lain yang juga menjadi tantangan adalah rekayasa bidang teknologi komputer, dengan rekayasa tersebut maka tercipta beberapa perangkat lunak (soft ware) media pembelajaran yang memiliki kemampuan luar biasa dan sangat reasonable terhadap berbagai keadaan dan fungsi. Realitas ini merupakan kendala yang harus dapat diantisipasi oleh guru.
Mendisain dan menfungsungsikan media secara efektif, efisien serta rasional, disamping dapat menjaga focus perhatian siswa saat proses belajar, Guru semakin yakindan profesional.

Ingin lebih lanjut Klik KONTRIBUSI