Google

Friday, December 25, 2009

GOOGLE UNTUK GURU


Buku ini dikreasi untuk kepentingan edukasi, sehingga tidak salah ketika pada sampul depan buku ini tertulis, "Mengajarkan kepada Guru bagaimana memanfaatkan Google untuk keperluan Edukasi di Sekolah. Tidak saja ajaib buku ini, tapi sangat-sangat luar biasa, kehadirannya tepat ketika gong gerakan profesionalisme guru ditabuh dengan keras. Sungguh sangat menyayat ketika guru tidak menyentuh buku ini. Jika seorang-orang yang menyatakan guru profesional, maka modal kuatnya adalah buku ini. Tentunya respon agung dari penjabat Diknas termasuk Pak Menteri sangat dinanti-nanti, bahkan sangat diharap keluar fatwa bahwa buku ini wajib di baca guru. Lebih bijak jika serta merta semua buku ini, tidak pandang jumlah eksemplarnya di borong oleh Departemen Pendidikan Nasional untuk doiistrubusikan secara gratis. Menurut pandangan Kafe Guru buku ini menjadi bagian dari literatur guru, termasuk menjadi mata ajaran PLPG ketika guru tidak sukses dalam program portofolio.Inti yang dibelajarkan buku ini adalah proses penyadaran pada guru, ternyata dunia maya adalah perpustakaan terlengkap dan terbesar di dunia. Melalui dunia maya guru selalu di up date tingkat keprofesionalannya, tanpa harus berkeluh dalam biaya. Intinya buku ini ingin menggunggah guru terkait dengan pemanfaatan dunia maya yang beralamatkan di Google.
Guru-guru Indonesia diajak:
  1. Menggunakan Google secara Umum
  2. Mencari Artikel, Gambar, Buku, Blog, Berita
  3. Menggunakan Operator Pencarian
  4. Mengefisienkan Pencari.
Catatan:
Sangat dianjurkan untuk siapa saja yang mengaku sebagai mahasiswa atau alumni program "Teknologi Pembelajaran" menongkrongkan buku ini di perpustakaan pribadinya.
Data buku
JUDUL: Google Untuk Guru
PENYUSUN: Jubile Enterprise
PENERBIT: PT Media Elex Media Komputindo, Kelompok Penerbit Gamedia. Jl.Palmerah Barat 29-37 Jakarta 10270. Telp: 021-53650110. Web Pag: http://www.elexmedia.co.id/
ISBN:978-979-27-6383-6
TEBAL:ix + 227 halaman
CETAKAN: November 2009
[]
Yang Dibahas:
  1. Mesin Pencari Google
  2. GMail
  3. Blogspot
  4. Googledocs
  5. Google Talk
  6. Google Desktop
  7. Google Earth
  8. Google Maps
[]

Sunday, December 20, 2009

PENDIDIK CERDAS DAN MENCERDASKAN

Buku ini membagai bahasan dalam tiga ranah, pertama membentangkan persoalan yang terkait dengan perkembangan kecerdasan serta pentingnya sebuah kecerdasan. Bahasan kedua dimulai pembentangan pengertian dasar apa dan mengapa kecerdasan itu, hingga hal hal yang berpengaruh. Kecerdasan itu sendiri telah dipandang dengan menggunakan berbagai dimensi yang baru. Kecerdasan bukan merupakan tunggal, namun multi. Manusia pada dasarnya memiliki berbnagai kecerdasan namun qua-nya yang berbeda. Ada yang yang di dominasi oleh kecerdasan musik, namun juga ada yang levelnya sangat rendah di bidang lainnya. Jika pendidik sadar akan hal ini, maka ketika menstransfer sebuah informasi, atau ketika mengiur nilai-nilai akan sampai pada alamat sesungguhnya. Artinya seorang guru akan melakukan intervensi berdasar level kecerdasan siswa/anak didik. Selanjutnya kecerdasan harus dikembangkan untuk: Menemukan Gaya Belajar; Menata Lingkungan Belajar; Seni Mengajar, dan Memupuk sfat Positif dalm Mengajar.
Bahasan ketiga berkutat pada hal-hal yang terkait dengan perilaku yang harus dilakukan seorang pendidik. Tentunya perilaku yang membasiskan kecerdasan siswa untuk pencerdasan siswa itu sendiri. Menurut buku ini guru yang mampu membasiskan kecerdasan untuk kepentingan pencerdasan. Indikasi guru yang mampu membasiskan kecerdasan itu adalah:
  • Guru yang mampu menjadi pendengar yang bijak
  • Guru yang mampu menjadi pengarah yang bijak
  • Guru yang berperilaku berbaik sangka
  • Guru yang ketika memberikan hukuman merupakan wujud pendidikan
  • Guru yang mampu berbuat tegas namun sabar
  • Guru yang menyadari kemampuannya
  • Guru yang ulet dan memilki tanggung jawab
  • Guru yang mampu menyadari berbagai rintangan dan acaman
  • Guru yang mampu menjadi pengayom, pembimbing, dan inspirator
  • Guru yang mampu menyimbangkan emosinya
  • Guru yang mampu melupakan kesalahan dan menjadi pemaaf
  • Guru yang mudah memberikan penghargaan
  • Guru yang sangat menjahui Ejekan dan Sindiran
Data buku
JUDUL: Pendidik Cerdas Dan Mencerdaskan
PENULIS: A.Martuti
PENERBIT: Kreasi Wacana. Perum Sidorejo Bumi Indah [SBI] Blok F No. 155 Kasihan, Bantul 55182. Telepon [0274] 9128113. E-mail: kreasiwcn@yahoo.com. Website: http://www.kreasiwacana.com/
CETAKAN: Pertama April 2009
ISBN: 978-602-80001-26-7
TEBAL: xvi + 128
[]

Sunday, December 6, 2009

7 KOMPETENSI GURU MENYENANGKAN DAN PROFESIONAL

Buku ini seperti bengkel yang sedang mereparasi sebuah mesin, guru adalah mesin perubahan yang sedang di otak-atik. Tentunya otak-atik itu ke arah peningkatan profesionalime guru. Banyak orang tahu sekaligus memahami, sekarang tuntutan profesionalisme mengedepan. Ya semua ranah menuntut proefesionalisme. Seperti lomba balap mobil, semua ingincepat datang di hgaris finiosh kemajuan. Untuk menuju garis finish guru harus berubah, setidaknya kempetensinya di tambah, dari ranah kualita menuju super kualita, prima kualita. untuk sampai buku ini ingin memodali para guru, sedikitmnya ada tujuh kompetensi guru yang harus diacu. Dari ketujuh kompetensi itu ada beberapa yang sudah tertanam misalnya kompetensi pedagogi, kompetensi kepribadian, kopetensi sosial, kompetensi moral, kompetensi sosial dan kompetensi prtofesional. Buku ini menjadi uniq dan menarik ketika memasang dua kompetensi yang jarang tergali. Ada dua kompetensi yakni: Kompetensi "Global" dan kompetensi "Renaisans"
Kompetensi Global: Kompetensi ini menyarankan guru untuk langsung pada ranah peningkatan wawasan. Guru harus kaya wawasan, seperti sentuhan komunikasi berbasis teknologi yan mutlak dikuasai. Guru harus mampu memanfaatkan mailing list di internet yang menyediakan forum diskusi terbuka di berbagai website dunia. Lebih lanjut guru harus bisa menarik manfaat dari berbagai sumber dunia maya, misalnya jejaring seosial seperti "blog".
Berikut indikasi Guru yangh telah berada pada kisaran kompetnsi global:
  • Cepat adaptasi
  • Responsif
  • Aktulalisasi diri
  • Terus berinovasi
  • Menjadikan dirinya sebagai pioner perubahan
Kompetensi Renaisans: Kompetensi yang menggugah guru dari tidur panjang, yang ogah berubah, lamban akan kemajuan, bahkan berdiam dari arah kemajuan. Pikiran statis yang acapkali menjadi pikiran guru pada umumnya, akan tersirnakan jika guru mampu menjadikan dirinya sebagai "Pencerah".
Indikasi guru yang telah mengambil peran mulai itu, adalah:
  • Jika guru menguasai lintas dsisiplin ilmu
  • Mensinergikan idealisme pemikiran dan idealisme sosial
  • Berani berjuang dan berkorban untuk anak didiknya
  • Selalu menebarkan benih-benih kemajuan
  • Menempatkan proses sebagai hal yang berharga daripada hasil
Data buku
JUDUL: 7 Kompetensi Guru Menyenangkan dan Profesional
PENULIS: Jam Ma'mur Asmani
PENERBIT: Power Books [IHDINA]. Sampangan Gg.Perkutut No. 325-B. Jl. wonosari, Baturetno Banguntapan Jogjakarta. TelP; [0274] 4353776. E-mail: redaksi_divapress@yahoo.com
CETAKAN: November 2009
ISBN: 979-963-985-9
TEBAL: 274 halaman

Tuesday, November 24, 2009

5 PENYAKIT MEMATIKAN PROFESI GURU

Herman JP Maryanto seorang guru yang digugu dan diru, melakukan olah karya dari tumpukkan refleksi proses memelajarkan. Pengalaman dan beberapa tumpukkan kesedihan, keprihatinan ketika menerangkan kondisi pendidikan direnda menajdi buku. Tulisannya di daratkan agar semuanya menjadi nikmat ketika disantap. Isi buku ini berkualitas dan wajib diacu para guru, karena bukan hanya hakikat dan filsafat yang tersuguh di buku ini namun nasihat nyang membuat guru melesat dalam profesi yang dahsyat. Jika guru cermat membaca, dalam buku ini tersimpan sebuah potensi yang berbuah motivasi.
Buku yang merupakan hasil refleksi Herman setelah sekian lama berkecimpung dalam dunia pemelajaran di sekolah ini, mengungkap permasalahan proses pemelajaran yang rapuh akibat penyakit kronis profesi guru. Kehadirannya untuk menyembuhkan berbagai penyakit yang kronis tadi. Adapun 5 penyakit dan cara penyembuhannya diuraikan sebagai berikut.
PENYAKIT PERTAMA: " KURAP" & "KUDIS"
KURAP [KURAng-Persiapan], yakni penyakit yang menggambarkan pola sikap guru yang memandang remeh profesinya, sehingga dalam pemelajaran cenderung menganggap enteng masalah, sehingga miskin dalam persiapan ketika akan menjalankan kewajibannya.
KUDIS [KUrang-DISiplin], akibat lanjut adala pola sikap yang mencerminkan tindakan guru yang tidak disiplin. Setiap yang dilakukan tidak tepat waktu (on time), tidak tepat penyampaian (on delivery), tidak sesuai rencana pembelajaran, tak sesuai silabus atau kurikulum (on spefication).
Buku ini menawarkan solusi ketika guru sedang dilanda penyakit "KURAP" dan "KUDIS", yakni guru dianjurkan mengonsumsi "SALAK". Yakni sebuah akronim dari SiAp-LAKsanakan. Guru harus serta mengubah perilakunya, meningkatkan profesinya. Harus berani melawan KURAP dan KUDIS.
PENYAKIT KEDUA "SEMBELIT"
SEMBELIT [SEdikit MEmbaca LITeratur]. Kurang baca, miskin informasi, akibat lebih jauh sulit menangkap resonansi kemajuan, tidak up to date, ketinggalan jaman, kurang pergaulan akan dialami oleh seorang orang yang kurang baca. Guru lupa bahwa jaman menghendaki perubahan detik perdetik. Solusi yang disarankan buku ini adalah mengonsumsi KESEMEK, alias KEmbangkan diri SEkurang-kurangnya MEmbaca, Koran. Jika "Kesemek" ini dilakukan guru akan serta merta mendapatkan predikat agen perubahan, setidaknya agen informasi yang terbarukan. Tidak ada solusi yang canggih kecuali meningkatkan etos baca, semangat menggali informasi.
Disisipkan pula kata bijak terkait dengan penyakit Sembelit in:
"Guru yang sakit, tidak berkualitas, sejatinya lebih bahaya dari pada obat terlarang"
PENYAKIT KETIGA: "BATUK ASMA"
BATUK ASMA: Belajar Atau Tidak Urusan Kemudian, ASal Materi Abis]. Penyakit ini adalah jenis penyakit kronis yang acap kambuh karena kuatnya instruksi yang dipersepsi keliru. Semuanya dipaksakan, target dijadikan acuan, namun lupa tahapan kadang juga lupa urutan. Pokoknya, kata pokoknya lebih mendominasi, daripada kata hati. Paradigma mulai berbelok dan bengkok. Menghabiskan materi adalah suatu kebenaran walaupun tak melewati sebuah aturan akademi.
Buku melihat kejadian ini bersolusi untuk segera mengobati, obat yang ampuh adalah buah MANGGA-[Mengajar Anak NGGak/tidak Asal-asalan]. Solusi ini memberikan pemahaman agar guru harus membekali diri cara pandang yang terhormat dan cermat melihat muridnya. Murid bukan botol kosong yang diisi sesuka hati, guru tidak laik memperkosa pikiran anak. Seakan dijejalkan. Anak sebagai siswa harus dilihat sebgai manusia yang memili daya kembang, bahkan harus diketahui murid zaman ini cenderung kaya informasi.
PENYAKIT KEEMPAT: "SARIAWAN"
SARIAWAN [Siapkan Anak-anak dengan Ringkasan, Aman Waktu Ujian]. Penyakit ini selalu mewabah dan mengindapi para guru pada saat-saat menjelang dilaksanakan Ujian Nasional (UN). Hampir semua guru yang mengajar di kelas-kelas terakhir terindap penyakit ini. Guru-guru "Sariawan", sekilas nampak pintar, hebat, memiliki jurus-jurus jitu menjawab lusinan soal, namun sebenarnya, mereka tidak memberikan apa-apa kepada para muridnya kecuali pembodohan.
Untuk meredakan sakit "Sariawan" dapat makan APEL (Arahkan dengan Proses yang bEnar, dan Latihan]. Dengan buah "Apel" guru diharapkan bisa dengan sabar membimbing,mengarahkan melalui proses pembelajaran yang sistematis sesuai dengan perkembangan murid. Lakukan pemelajaran yang mementingkan pada proses yang runtut sistematis, strategik, tidak sak dek sak nyet (secara tiba-tiba).Tidak sekedar berorientasi kepada hasil akhir yang berupa angka UN.
PENYAKIT KELIMA :"MENCRET dan MULLES"
MENCRET [MEngajar NroCos Terus]. MULLES [MUTu Lulusan LESU]. Banyak penykit ini hinggapi guru, kendati pintar namun miskin metoda pemelajaran, cenderung ceramah dan konvensional. Dan pengajaran yang cenderung ceramah atau nerocos terus dijamin tidak didengarkan muridnya.Kalau pada saat pelajaran para murid tidur dapat diprediksi hasilnya nol tidak bermutu, alias "LESU".
Untuk menyembuhkan sakit "Mencret - Mulles" perlu menelan "ASPIRIN" [Ajari Siswa dengan Penuh Inisiatif-Reflektif dan INspirasi].Upaya dapat berupa cara-cara penggunaan strategi mengajar [Metodologi] yang variatif, memperhtikan modalitas belajar murid, gaya belajar dan yang penting murid menjadi senang belajar.
Data buku
JUDUL: 5 Penyakit Mematikan Profesi Guru. Refleksi Proses Pemelajaran
PENULIS: Herman JP. Maryanto
PENERBIT: PT. SZentra Jaya Utama. Jl. Pelepah Kuning I Blok WA I No. 12 A. Kelapa Gading, Jakarta.
ISBN: 978-979-26-9909-8
TEBAL: xii + 144 halaman: 13,5 x 20 cm
CETAKAN: 2008
-

Thursday, November 19, 2009

PENATARAN GURU DI JEPANG


Informasi Beasiswa Monbukagakusho
Program Teacher Training (PENATARAN GURU DI JEPANG)
Pendaftaran untuk keberangkatan tahun 2009 akan dibuka pada 16 November dan ditutup pada 29 Januari 2010
Program Penataran Guru (Teacher Training Program) adalah salah satu program beasiswa Pemerintah Jepang (Monbukagakusho) yang dirancang khusus bagi para guru untuk meningkatkan.kualitas pengajaran sesuai dengan bidangnya. Mereka akan diberikan pelatihan dalam cara mengajar, pembuatan rencana belajar-mengajar yang lebih efektif dan menarik minat siswa dan hal-hal lain yang dapat mengingkatkan kualitas dan memapuan para guru. Program ini adalah program non-gelar dan lamanya adalah 1 tahun 6 bulan (termasuk 6 bulan belajar bahasa Jepang) dari Oktober 2010.
--------------------------------------------------------------------------------
PERSYARATAN : KLIK DI SINI

Wednesday, November 18, 2009

GURUPUN HARUS BERGURU


Seorang-orang yang bergelut di dunia pendidikan itu adalah Prof. Dr. Djohar, MS. Mantan Rektor IKIP Karang Malang Yogyakarta yang kini telah mengubah diri menjadi Universitas Negari Yogyakarta. Titian hidupnya sepantasnya diacu oleh semua orang yang merasa dirinya berkubang di ranah pendidikan. Pengalaman adalah guru terbaik, itu kata bijak yang sering hadir di telinga kita. Kini "kafe guru" akan berguru pada pengalaman itu. Sungguh merupakan percikan pengalaman indah yang juga terkategori mengandung ribuan manfaat, oleh karenanya setelah menjadi buku saku, semakin patut untuk diacu. Sorotan tajam pada pendidikan menjadi keprihatinannya, dari tulisannya, sang profesor terlihat sangat sedih, menyayangkan, dan keci. Berikut salah szatu tuliasnyya, yang menunjukkan kegamangan profesor pada pendidikan yang berlagu di tanah pertiwi ini. BAGAIMANA PENDIDIKAN:Menurut pendapatnya, pendidikan yang benar seharusnya mengabdi kepeda kepentingan anak, kepada kemampuan anak, kepada minat anak. kepada anak berbakat, sehingga meskipun penyelenggara pendidikan itu dalam bentuk klasikal akan tetapi sasaran pendidikan harus tetap kepada individu setiap anak. APA YANG TERJADI PADA KREATIVITAS : Menurut beliau, kreativitas yang sangat bermanfaat untuk menghadapi masa depan tidak disentuh, dan akan-anak kita kini dibekalai dengan cara berpikir linier untuk menghadapi dunia yang perubahannya telah tidak linier lagi. PAPER SYNDROME: Sangat menyayangkan peran lembaga pendidikan saat ini. Pendidikan kita tidak ada gunanya. Lembaga pendidikan kini menjadi legitimasi keterdidikan seseorang, sehingga setiap oreang hanya mengejar legitimasi itu yang diwujudkan dengan secarik kertas ijazah sebagai "paper syndrome". Semua pengalaman dan kegelisahanya pada pendidikan ditulis ke dalam tulisan pendek [essay]. Antara lain:
  1. Guru Memberi Sanksi?
  2. Tantangan Pendidikan
  3. Tantangan Mutu Guru
  4. Peranan Guru Kita
  5. Solusi Memperbaiki Pendidikan
  6. Potret Guru Kita
  7. Pendidikan Yang Benar
  8. Pendidikan Berbudaya
  9. Kearifdan Lokal
  10. In-Efisiensi Pendidikan
  11. Gurupun Harus Profesional
  12. Kompentensi Kualitatif Akademik
  13. Pendidkan Kita Tekstual
  14. Garus Hrus Tetap Belajar
  15. Pendidikan dan Entrepreneurship.
Data buku
JUDUL: Gurupun Harus Berguru
PENULIS: Proof. Dr. Djohar, MS
PENERBIT: Grafika Indah Jl. Tentara Pelajar No. 19/5A Yogyakarta. Telp/Fax [0274] 516024. http://www.grafikaindah.com/. E-mail: layanan@grafikaindah.com
ISBN: 979-8204-24-7
TEBAL: 82 halaman + 18 x 10,5 cm
CETAKAN : Pertama 2004.

Thursday, November 12, 2009

MENJELAJAH PEMBELAJARAN INOVATIF

Buku karya Dr. Suyatno, MPd., ini lahir karena keprihatin penulisnya. Bertahun-tahun melalang buana nusantara untuk melatih guru. Dari hasil dialog banyak ditemui guru-guru yang sangat haus pemahaman teknik, metodik, kiat atau startegi pembelajaran yang "mak Nyus". Yatno berusaha mengurai keinginan itu. Kesadaran yang dimilki penulis pernah mengusik pikirannya, sehingga hingga menerjemahkan taktik pembelajaran yang baik dan mudah rterap dan mudah cerna.
Pernah suatu kali membungkus cita-cita untuk mengkayakan pengetahuan guru, lewat sebuah situs jaringan sosial maya [blog]. Lewat situs itu yatno bertutur tentang cara terbaik membelajarkan siswa. Situs yang dimaksud adalah "gardu guru". [ http://www.garduguru.blogspot.com/]. Setelah menyabet gelar doktor tampaknya lebih produktif menulis. Tidak lebih dari satru tahun sudah menerbitkan lebih dari 10 buku ber ISBN. Kafe guru menyarankan: Wajib hukumnya para guru mengonsumsi buku ini.

Saturday, October 24, 2009

MENJADI GURU YANG DIRINDU

Sensasi religius banyak menghiasi buku ini, nuansa Islamic juga kerap muncul, semuanya diarahkan kepada sebuah pemahaman, bagaimana caranya untuk membangun pribadi guru yang dicintai siswa. Kita jadi sadar bahwa kompetensi personal itu penting, dan harus dipersyaratkan ketika orang memilih profesi guru. Menjadi guru dirindu itu tidak sulit, ketika niat terpatri dalam diri. Hakikatnya Guru itu adalah seoarang-orang yang multi peran untuk menyuburkan siswa menjadi multi talenta.
  • Buku ini akan, memberikan petunjuk kepada para profesiopnalis pendidik tentang:
  • Karakter Guru yang sukses
  • Faktor-faktor kesuksesan seorang Guru
  • Memecahkan problem yang ada dengan menghadirkan solusi terbaik
  • Menumbuhkan ide-ide dan gagasan cemerlang untuk kemajuan dunia pendidikan.
Data buku
JUDUL Menjadi Guru Yang Dirindu
PENULIS: Mahmud Khalifah + Usamah Quthud
PENERBIT: Ziyad Visi Media. Jl. Duku II No. 12 Jajar Laweyan Surakarta. Kodepos 57144 Telp/Faks : 0271-727027
ISBN: 978-602-8512-22-0
CETAKAN: 1439 H/Agustus 2009
TEBAL: 216 halaman
[]

MENJADI GURU FAVORIT


Tidak hanya idealitas yang dibangun, namun suatu dimensi utuh, agar guru tidak hanya menguasai materi, dan cara menyampai materi, namun harus juga mahir komunikasi. Yakni sebuah komunikasi hati, karena siswa itu bukan robot atau botol yang harus diisi. Buku ini memberi iur pikir sejati, bagaimana seorang guru berperilaku. Guru harus berpikir utuh dan berperilauu utuh artinya guru selalu dijadikan contoh, dijadikan master, dijadikan teladan. Suci pikiran dan perbuatan. Ketika profesdionalisme dihayati, profesi disadari sebagai panggilan hati, maka tidak terasa guru akan menjadi bagian hidup siswa, disinilah guru mernjadi "favorit" murid. Guru favorit selalu mengedepankan pembelajaran dengan tetap pada sadaran yang benar, kurikulum yang tegak, dan metode yang sesuai dengan resonansi kemajuan. Oleh karenanya guru harus "On Time" dalam proses pembelajaran. Guru harus "On Spesification" dalam pengajaran. Guru harus "On Delivery" dalam penyampaian.
Selanjutnya buku ini menggagas resep agar guru menjadi favorit, ada sepuluh resep yang harus dilakukan, yakni:
  1. Sabar
  2. Bisa Menjadi Sahabat
  3. Konsisten dan Komitmen dalam Bersikap
  4. Bisa Menjadi Pendengar dan Penengah
  5. Visioner dan Misioner
  6. Rendah Hati
  7. Menyenagi Kegiatan Mengajar
  8. Memaknai Mengajar Sebagai Pelayanan
  9. Bahasa Cinta dan Kasih Sayang
  10. Menghargai Proses
Data buku
JUDUL: Menjadi Guru Favorit
PENULIS: Asep Umar Fakhruddin
PENERBIT: Diva Press. Jl. Sampangan Gg. Perkutut No. 325-B. Jl Wonosari, Baturetno Banguntapan- Yogyakarta. Telp: [0274] 4353776. E-mail: ircisod68@yahoo.com. Website: http://www.divapress-online.com/
CETAKAN: Pertama Agustus 2009
TEBAL: 258
ISBN: 979-963-639-9
Bab yang dibahas buku ini:
Bab 1. Selayang Pandang tentang Posisi, Kompetensi, dan Profesi Guru serta Standar Proses Pendidikan
Bab 2. Siapakah sejatinya Sang Guru itu?
Bab 3. Agar Menjadi Guru Favorit
Bab 4. Sikap Bijak terhadap Anak Didik, Sebuah Sikap Guru favorit
Bab 5. Tambahan Terkait Kompetensi yang eharusnya Dimiliki Guru: agar Menjadi Guru Favorit
Bab 6. Guru Favorit: sebuah Penutup
---Catatan : Buku ini memilki keunggulkan yakni menyitir penghalaman dan pendapat guru-guru mahir kelas dunia--

Monday, October 19, 2009

MAJALAH GURUKU, TERBIT

Sungguh mudah mencari majalah ini, cukup bertandang ke TB Gramedia pasti jumpa. Kafe Guru sangat berharap agar guru Indonesia membacanya. Bukan promosi atau memprovokasi, namun ada harapan hati, agar guru menyatu pandang dan saling sharing pikir diantara teman. Majalah guru nampaknya mewadahi. Kata lain adalah ruang untuk meningkatkan profesi, membangun profesi, studi banding alias "brechmarking". Tuntutan profesionalisme memberi isyarat, agar seorang guru memiliki keahlian, maka majalah ini sering memberi informasi tentang teaching method [metodologi pembelajaran]. Majalah ini terbit setiap bulan, bahkan ada kabar mempunyai adik baru berupa , TABLOIT GURU".

Monday, August 24, 2009

TRAGEDI DAN STRATEGI PENDIDIKAN NASIONAL



KAFE GURU MENGUCAPKAN SELAMAT ULANG TAHUN
PROF. H. DR. WINARNO SURAKHMAD, MSc, Ed. 25 AGUSTUS 1930-25 AGUSTUS 2009.

Sungguh luar biasa pengabdian Prof. Win, diusianya yang cukup senior tidak pernah henti berkarya, banyak buku dilahirkan. Semua karyanya selalu ada disetiap perpustakaan, dan rasanya kurang "sreg' jika perpustakaan di dalam katalognya tak ditemukan nama pengarang "Winarno Surakhmad". Terkejut ketika Pak Win di kabarkan sedang dirawat di Rumah Sakit Pertamina, konon kabar beliau mengalami pendarahan di batang otak. Rasa gundah gelisah ketika itu apalagi mengenal dekat beliau, jadi sejawat beliau ketika sama-sama menjadi "gugus pemikir" YPLP-PLPP PGRI PUSAT.
Sebagai senior beliau sangat bersahaja, membimbing, mengiur pikir, bahkan memberikan motivasi kendati tidak langsung.
Pak Win adalah pekerja keras, tulisannya menggambarkan keprihatihan terdalamnya tentang pendidikan di tanah air. Suatu ketika pernah bercerita kepada saya, bahwa pendidikan di Republik ini tidak ada benang merah yang saling sambung. Jati diri pendidikan tidak terpapar Holistik, cenderung atomistik.
Kini keprihantinan itu diungkap luas di buku beliau, "PENDIDIKAN NASIONAL STRATEGI DAN TRAGEDI", dengan cantik dieditori St. Sularto, dan diberi pengantar Prof.H.A.R. Tilaar, M.Ed rasanya semakin sempurna dan mempesona. Buku ini "mak nyus"- pinjam istilah Om Bondan, buku ini "Enak tho, mantep tho, pinjaman ungkapan mbah Surip.
Pokoknya siapa saja yang baca buku ini akan I LOVE YOU FULL!!!!
Data buku
JUDUL: Pendidikan Nasional Strategi dan Tragedi
PENULIS: Prof.Dr.H. Winarno Surakhmad, MSc, Ed
PENERBIT: PT.Kompas Media Nusantara. Jl. Palmerah Selatan 26-28 Jakarta 10270. E-mail: buku@kompas.com
ISBN: 978-979-709-420-1
TEBAL : xxiv + 494 halaman : 14 cm x 21 cm
CETAKAN : Juni 20o9
Dalam buku ini dibentangkan sekitar 16 makalah beliau, yang belum pernah di bukukan
Adapun judul makalah yang dimaksud.
BAGIAN PERTAMA : DARI ORBIT KEGAGALAN KE ORBIT KEBERHASILAN
Memutuskan Lingkaran Keterbelakangan - Makalah untuk seminar Pendidikan di Universitas Manado 17 September 2002
Filosofi Pendidikan: Menemukan Kembali Landasan Yang Hilang - Pengantar Diskusi Pendidikan dan Metodologi Perkuliahan Universitas Negeri Riau, Juli 2004, direvisi editorial Winarno Surakhmad, Filosofi Pendidikan Musyawarah Nasional V ISPI, Balikpapan, 21 Mei 2004
Menghindari Kurikulum yang Menjebak- Orasi Dies Natalis, XIX Wisuda Sarjana XIV Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan PGRI Banjarmasin, 29 Nopember 2005
Membangun Bangsa Membangun Cita-cita- Orasi Ilmiah yang Disampaikan di depan Rapat Terbuka Senat Universitas Universitas PGRI Yogyakarta dalam r5angka Dies Natalis XVIII Graha Sarini Vidi Yoguakarta 12 Desember 2005
Menghadapi 1000 Tantangan : Perlukah Sebuah Reformasi- Disampaikan Dalam Kongres Dosen Indonesia di Jakarta 15 Mei 2006
Me-Revitaformasi-kan Pendidikan Nasional-Kuliah Umum Pendidikan: Isu-isu Kontemporer di Universitas PGRI Kanjuruan Malang, 27 Juni 2006
Pendidikan Nasional :Panasea atau Plasebo-di sampaikan dalam Seminar Sehari HUT PGRI Kabupaten Belitung Tanjung Pinang dan 18 November 2006
Pendidikan Yang Mengindonesiakan-disampaikan pada Orasi Dies Natalis dan Wisuda Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, di Surabaya 27 Mei 2006
Rekonseptualisasi Ilmu-ilmu Pengetahuan Kemanusiaan-Kuliah Umum Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Gotong Royong, Perpustakaan Nasional, Jakarta 10 Nopember 2007
Ketika Busung Ganda Melanda Sebuah bangsa-.
BAGIAN KEDUA
MEMPERJUANGKAN SEBUAH EKSISTENSI
Profesionalisasi dan Sertifikasi Guru-Makalah untuk seminar internasional bertema "Membangun Solidaritas Guru:Upaya Peningkatan Kualitas Profesi dan Kesejahteraan", PGRI Jateng, Semarang, 22-24 Mei 2005, sebuah tinjauan dari segi nonteknis. Makalah ini senada dengan tesis dalam "sertifikasi Guru:? yang lebih dulu dipersiapkan untuk Konpus II PGRI bertema "PGRI dan Sertifikasi Guru", Jakarta 18 Maret 2005, dan kemudian diedit untuk Rakernas Dikti , 19-22 September 2005
Selamat Datang UU Guru dan Dosen! [Pengantar Memahami Implikasinya dari Sudut Nonteknis]-Makalah Seminar Nasional Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia di Jakarta, 23 Maret 2006, diperbaiki untuk pidato di depan Senat Guru Besar Universitas Negeri Padang 1 Mei 2007
Kualitas Pembelajaran dan Profesionalisasi Kompetensi-Implikasinya Bagi LPTK-Disampaikan dalam Pertemuan LPTK Swasta se Indonesia di IKIP PGRI Semarang 12 April 2006.
Dari Serba Bermasalah ke Serba Memberdayakan-Ceramah Umum Peningkatan Mutu Pendidikan Tinggi Melalui Penelitian dan Pengabdian Masyarakat dalam Raker PPLP-PT PGRI DKI, 20 Februari 2008.
Memperjuangkan Sebuah Eksistensi-Makalah untuk Seminar PGRI Palembang, 2 Juli 2008
Problem Dan Prospek Pendidikan Tinggi 25 Tahun Mendatang-Disampaikan di Universitas PGRI Palembang, 2008
[]
...Yang menarik pada buku ini adalah Litani Buat Guru Indonesia-"
Melahirkan Kembali Indonesia Raya", ketika dibacakan sempat di sempreot Wakil Presiden, Jusuf Kalla
[]
MELAHIRKAN INDONESIA KEMBALI
[sebuah litani*Buat Guru Indonesia]
()
[DIKELAHIRANNYA]
Sampai kemarin,
ketika...semua babi rusa,
komodo dan badak cula
-----hidup terlindung petaka
dalam satu undang-undang;
Guruku malang, sebagai malaikat yang tirakat
hidup penuh hampa;
tanpa perlindungan
sepenggal undang-undang
[]
[DI DUNIANYA]
Tanpa sebuah kepalsuan
semua guru meyakini
guru artinya ibadah
Tanpa sebuah kemunafikan
semua guru berikrar
mengabdi kemanusiaan
Tapi dunianya...ternyata tuli
setuli batu...tak berhati.
Otonominya, kompetensinya, profesinya
hanya sepuhan pembungkus rasa getir.
Tatkala dunianya tidak bersahabat,
tidak mungkin menjadi guru yang Guru,
hingga ketika guru syuhada,
tiada tempat di makam pahlawan!
[]
[DI HATI KECILNYA]
Dengan sikap terbata-bata
Dengan suara tersendat-sendat
Dengan hati tersumbat darah
Guru bertanya dalam gumam:
Mungkinkah berharap yang terbaik
dalam kondisi yang terburuk?
Bolehkah kami bertanya
apa artinya bertugas mulia
Ketika kami hanya terpengiirkan
tanpa ditanya tanpa disapa?
Kapan sekolah kami
lebih baik dari kandang ayam!
Kapan pengetahuan kami
bukan ilmu kadaluarsa!
Mungkinkah berharap yang terbaik
dalam kondisi yang terburuk?
Kernapa...ketika orang, menangis
kami harus tetap tertawa?
Kenapa ...Ketika orang berkenyangan
kami harus tetap kelaparan?!
Bolehkah kami bermimpi,
didengar ketika biara
dihargai layaknya manusia,
tidaklah dihalau ketika bertanya?
Tidak mungkin berharap yang terbaik
dalam kondisi terburuk!
[]
[DI BATU NISANNYA]
Di sejuta batu nisan guru tua
yang terlupakan oleh sejarah
Terbaca torehan darah kering:
"di sini....berbaring seorang guru
Semampu...membaca buku usang
Sambil belajar...menahan lapar
hidup sebulan...dengan gaji sehari"
Itulah nisan sejuta guru tua
yang terlupakan oleh sejarah
Kematiannya
tidak ditangisi,
tiada bunga,
tiada meriam,
tiada doa, tiada...in memoriam!
Tanpa bendera setengah tiang,
Sedetik pun sekolah tidak libur:
Hanya seorang guru berlalu
Seorang guru tua
dari sejuta pelaku sejarah
[]
[DI MATA BANGSANYA]
Bangkitlah, bangkitlah guruku
Kehadiranmu tidak tergantikan
Biarlah dunia ini menjadi saksi;
Kau bukan guru negeri
Kau bukan guru swasta
Kau adalah GURU BANGSA!!!!
Kalau engkau mau,
kalau saja engkau mau
memberikan yang terbaik,...
Kalau saja engkau mau,
memanusiakan manusia
membudayakan bangsa,
mengindonesiakan nusantara
satu generasi di tanganmu
seagung sebuah Maha Karya;
satu besok menunggumu
indah dari seribu kemarin!
Maha Guru bangsa ini:
Sekarang waktumu
MELAHIRKAN KEMBALI
SEBUAH INDONESIA RAYA!
Litani: Senandung kehidupan, harapan,doa dan harapan
Hari Guru ke 60. Stadion Manahan, Surakarta, Minggu 27 November 2005. Ditulis dan dibaca Prof.Dr.H.Winarno Surakhmad MSc,Ed.

Tuesday, August 18, 2009

MINDFUL LEARNING

MEMBONGKAR 7 MITOS PEMBELAJARAN YANG MENYESATKAN!
Ternyata kukuh dalam paradigma tertentu akan sesat jika perubahan menujukkan perilaku berubah, buku ini cermat melihat, bahwa saat ini banyak mitos sesat dalam pembelajaran. Banyak yang ditawarkan oleh buku ini, yakni strategi mereduksi mitos yang ditengarahi salah

Monday, July 27, 2009

GURU KENCING BERDIRI MURID KENCING BERLARI

MZ.Mandaru berusaha melurusakan nalar, sementara ini orang salah memahami kalimat pendek yang akrab ditelinga siapa saja "guru kencing berdiri murid kencing berlari". Ternyata guru yang dimaksud bukan hanya guru. Bahwa setiap orang itu guru, oleh karena itu perbuatanannya akan dicontoh orang lain. Buku ini hakikatnya ingin meluruskan nalar yang salah, namun titik berat cermatannya pada profesi guru. Alasannya guru adalah sosok yang digugu dan ditiru. Perbuatan guru harus jadi panutan, meneladani dan serta akan diikuti siapa saja. Dari pikiran-pikiran itu, maka seorang guru harus memperbaiki citra diri, secara terus menerus dan bahkan tanpa henti meingkatkan kualitas pribadi. Guru diingatkan oleh buku ini agar mampu mengimbangan tantangan profesi, kemajuan hanya dicapai bila guru mampu mengikuti ritme kamajuan, dan realitas empiri.
Tantangan global juga dikedepankan buku ini, dienduslah pikiran mantan Ketua Pengurus Besar PGRI. Prof. H.M.Surya, dan guru harus menyikapinya.
Tantangan itu adalah : [maaf belum tuntas]
Lingkungan yang merangsang pemikran majemuk dari berbagai pihak yang terkait, sehingga menuntut pola kerja dalam bentuk "team work"
Lingkungan yang memerlukan sumberdaya manusia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta kompentensi yang efektif
Masyarakat meritokrasi, artinya masyarakat yang lebih menghargai prestasi dari status atau aspek yang lain
Lingkungan yang menghormati seseorang yang mampu menuntaskan tugas-tugasnya secara efektif dan produktif
Selanjutnya buku ini juga membentangkan beberapa tantangan global yang mungkin secara tidak langsung akan berpengaruh secara dahsyat kepada dunia pendidikan. Tantangan yang dimaksud merupakan laporan UNESCO 1996.
Tantangan yang dimaksud:
Ketegangan antara global dan lokal, Artinya, ada kecenderungan bahwa manusia akan menjadi warga dunia secara global;
Ketegangan antara universal dan individual
Ketegangan antara tradisional dan modernitas
Ketegangan antara jangka panjang dan jangka pendek
Ketegangan antara kebutuhan untuk kompetensi dan kepedulian pada keseimbangan dan kesempatan
Ketegangan antara kecepatan perkembangan ilmu pengetahuan dan kemampuan manusia untuk mengikutinya
Ketegangan antara spiritual dan material
Data buku
JUDUL: Guru Kencing Berdiri Murid Kencing Berlari
PENULIS: MZ.Mandaru
PENERBIT:AR-RUZZ. Jl. anggrek No.97 Sambilegi Lor RT>04.RW.57,Manguwoharjo, Depo0k, Sleman. Yogyakarta. Telp: (0274) 7482086. E-mail: Arruzzwacana@yahoo.com.
ISBN:978-9417-93-7
CETAKAN: I September 2005....

Friday, July 24, 2009

RESEP Pengajaran HEBAT

Anita moultire ingin membagi rahasia seni pengajar, kini telah dirupakan dalam bentuk buku dengan judul "Resep Pengajaran Hebat" dan dipilihkan 11 bahan utama. Anita penulis buku ini guru yang juga penasihat pengajaran sekolah di wilayah Los Angeles California. Dalam bukunya ani membentangkan resep-resep itu, antara lain:
Resep pertama kuatnya Rasa Cinta dan Kepedulian
Resep kedua kemampuan Komunikasi
Resep ketiga, mengedepankan Pujian dan Harga Diri
Resep keempat Hormat dan harga diri
Resep kelima mengelola Ruang Kelas
Resep keenam memenejemeni Kelas
Resep ketujuh Disiplin
Resep kedelapan Menyusun Buku Catatan
Resep kesembilan Ketrampilan Kehidupan Nyata
Resep kesepuluh Kolaborasi dan Keadilan
Resep Merayakan keberhasilan
Data Buku
JUDUL: Resep Penagajaran Hebat: 11 Bahan Utana [Original Title: Recipe for Great Teaching : 11 Essential Ingredients
PENULIS: Anita Moultrie Turner
PENERBIT: PT. Indeks E-mail: indeks@cbn.co.id
ISBN: 979-683-878-8
Kafe ini akan menyadap resep kedua dan resep ketiga tentang :Komunikasi, pujian dan harga diri. Resep kedua buku ini memfokuskan bentangan pada komunikasi, dinyatakan komunikasi mempunyai peran yang sangat dahsyat terhadap berlangsungnya pembelajaran. Guru harus mampu berbuat "bererlebihan", kunjungan kerumah [home visit], untuk melangsungkan komunikasi intensif pada keluarga sangat dibutuhkan. Sisi lain guru harus mengubah paradigma kunikasi, membawa siswa di ranah kesataraan, bukan komunikasi antara buruh dan majikan dan bukan komunikasi yang menggambarkan antara anak buah dan komandan.
...maaf belum tuntas

Monday, July 13, 2009

SEKOLAH BUKAN PASAR

CATATAN OTOKRITIK SEORANG GURU
Kian hari guru di negeri ini bukankah agen pemberi kebijakan, pemberi kecerdasan manusiawi, pelatih kedewasaan, melainkan menjadi agen kebohongan dan ideologi yang harus disebarluaskan oleh birokrat pemegang keputusan yang notabene adalah atasan guru.
Pada gilirannya sekolah menjadi pasar paling potensial untuk dimasuki lewat birokrasi urusan pendidikan
[]
.......... tulisan ini tertera di sampul bagian belakang
()
Buku ini memotret fenomena yang terjadi di belantika belantaranya pendidikan, bahwa tengara jelas nampak di permukaan, bahwa sekolah kali ini kerap sebagai ladang mencari keuntungan lewat paket buku pelajaran, kain seragam, alat tulis, biro wisata, atau lembaga kursus. Fenomena ini akhirnya membebani masyarakat dengan berbagai pengutan. Sekolah pada saatnya dibebaskan dari suasana bisnis yang dilakukan oleh siapa pun terlebih oleh birokrat pendidikan nasional, kepala sekolah, atau guru, dengan dalih apa pun.
Fungsi pejabat departemen pendidikan, kepala sekolah, atau guru adalah mendidik, bukan sebagai pedagang, calo, makelar, blantik, atau rentenir bagi berbagai produk Industri. Pencampuradukan peran-peran pendidik dengan calo tersebut akan merusak sistem pendidikan nasional dan tidak lagi terbedakan sekolah sebagai tempat mencari ilmu pengetahuan dengan pasar sebagai tempat berjual-beli.
[]
Tulisan di atas adalah salah satu dari sekian banyak temuan seorang ST.Kartono, dan menjadi pemicu untuk dironce sehingga terwujud buku ini. Penulis buku menggambarkan sebagai otokritik, karena penulis adalah juga seorang guru. Buku yang merupakan bunga rampai ini, adalah kumpulan sebagian tulisan yang pernah muncul di rubrik catatan pendidikan, dialektika, opini, fenomena, sampai desain di Kompas Minggu.
Penulis mendedikasikan karyanya kepada siapa saja yang mengatur pendidikan di negeri ini agar kebijakan-kebijakannya kian membumi. Termasuk kepada guru agar tergerak selalu merefleksikan setiap persoalan dan pengalaman di lapangan.
[]
Yang di bahas:
[BAB I : SEKOLAH DI ZAMAN KINI]
Sekolah Terus Menjadi Pasar
Sekolah Swasta di Era Otonomi
Berharap pada Akreditasi Sekolah
Kepala Sekolah, Antara Korupsi dan Otonomi
Buku Mahal, Siapa Bisa Atasi?
Pungutan di Sekolah, Siapa Peduli?
Siapa Peduli dengan Mahalnya Sekolah?
Ada Banyak Proyek di Sekolah
Jika Kepala Sekolah Dipilih Sendiri
Mudahnya Memperkarakan Kepala Sekolah
Siapa Sudi Hentikan Ujian Nasional?
Mensyukuri Ketidaklulusan UN
Robohnya Sekolah Kami
Pembiayaan Subsidi Silang
Ihwal kekerasan di Sekolah
Sistem Kuota Penerimaan Siswa Baru
[]
[BAB: 2 TERGANTUNG PADA GURU]
Guru, Antara Profesi dan Panggilan Hati
Kepala Sekolah dan Guru, Mulailah Bertindak!
Mencari Guru Kreatif
Pengalaman Ikut Sertifikasi
Menunggu Tunjangan Profesi Guru
KTSP Menuju Kerikulum "Less Is More"
Mengembangkan Kurikulum Berbasis Kompetensi
Memperlakukan Insentif Guru
Gaji ke-13 untuk Guru Swasta
UU atau Pengajaran Bahasa
Mempertanyakan Hasil Ujian Nasional
Guru Bantu, Wiyata Bakti, Honorer, dan Eceran
[]
[BAB 3 MENGAJARKAN KEUTAMAAN]
Anak-anak Kita Kehilangan Imajinasi
Menimbang Kemanusiaan Anak-anak Kita
Pentingnya Bimbingan Konseling
Membiasakan Refleksi di Kelas
Mengajarkan Kesetaraan Jender
Mengajarkan Kejujuran
Mengasah Imajinasi di Kelas
Belajar Menerima Perbedaan
Bahasa Anak-anak kita
Menerima Kekalahan
Bunuh Diri di Mata Anak-anak kita
Memahami Gusur-Menggusur
"The Condom Kingdom"
Gedung Sekolah Tua Lebih Manusiawi
Mencari Sosok Pahlawan
Sosok Pahlawan di Atas Uang Kertas
[]
Data buku
JUDUL: Sekolah Bukan Pasar
PENULIS: ST.Kartono
PENERBIT: Penerbit Buku Kompas. PT. Kompas Media Nusantara. Jl. Palmerah Selatan 26-28 Jakarta 10270. E-mail: buku@kompas.com
ISBN: 978-979-709-426-3
TEBAL: x + 222 halaman ; 14 cm x 21 cm
CETAKAN: Juni 2009
.

Sunday, July 12, 2009

DARI GURU KONVENSIONAL MENUJU GURU PROFESIONAL

VIVA KLUB GURU INDONESIA
Buku ini terlahir dari sekumpulan tulisan manusia-manusia yang prihatin atas jalannya pendidikan di Indonesia. Tampaknya pikiran terus berputar-putar mencari pangkal penyebab, ternyata akar masalah itu berwarna-warni datangnya. Solusi dirujukkan agar guru mampu dan mau mengubah citra dirinya, menghilangkan tahta yang saat ini akrab melekat pada dirinya. Selalu bertindak konvensional, seperti patung yang tak beringsut dari derasnya kemajuan, menuju tataran yang lebih bijak yakni ke ranah profesionalisme.
Untuk melakukan basuhan atas jalan pikir yang salah, buku ini iur pikir, tanpa sindir. Semuanya diendus dari wilayah nir khayalan, semuanya ditemukan di area empiri.
Lirih dan pasti, orang-orang yang memiliki perhatian terhadap profesi Oemar Bakri ini telah meronce menjadi satuan maksud, akhirnya lahir wahana memikir yang disebut KLUB GURU.
Para selebritinya antara lain: Prof.Dr.Muchlas Samani, Ir.Ahmad Rizali,MSc.,Dr.Indra Djati Sidi, Dr. Gatot HAri Priowirjanto, Prof.Dr.Amat Mukhadis, Dra.Sirikit Syah,MA., Bambang Sumintono.PhD.,Dr.Shofwan,MSi dan lain-lain.
Tujuannya tidak ingin saling bentur dan mengiris organisasi lain, namun lebih dari sebuah amalan mengangkat persoalan bangsa agar tidak terjerembab di kubangan nista.
Buku ini sengaja menuturkan jalan keluar, dan ditulislah fenomena-fenomena yang terjadi, dan disirami dengan disertakan solusi cantinya.
yang terbahas buku ini secara garis besara sebagai berikut:
  1. Mutu dan Kompetensi Guru
  2. Mengkaji Anggaran Pendidikan
  3. Mengangkat Citra Sekolah Kejuruan
  4. Guru, Paradigma dan Revolusi Pendidikan
  5. Menakar Sertifikasi Guru
  6. Menyoal Sekolah Gratis
  7. Mengkritisi Kemampuan Berbahasa Inggris
  8. Ujian Akhir Nasional
  9. Pendidikan Anti Korupsi
  10. Perpustakaan Sekolah dan Budaya Membaca
  11. Sekolah Berbasis Keagamaan dan Tantangan Bersama di Masa Depan
  12. Sekolah Bertarf dan Kelas Internasional
  13. Kurikulum Berbasis Kompetensi
  14. Bilik Edukasi
  15. Sejarah Berdirinya Klub Guru Indonesia
Data buku
JUDUL: Dari Guru Konvensional Menuju Guru Profesional
PENULIS: Ahmad Rizali, Indra Jati Sidi, Satria Dharma
PENERBIT: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia Jakarta. Kompas Gramedia Building. Jl. Palmerah Barat. No. 33-37, Jakarta 10270. Telpon: 021-536 50110 - 536- 50111. http://www.grasindo.co.id/
ISBN : 978-979-0257320
CETAKAN: 2009
TEBAL:v + 246

Monday, June 29, 2009

LESSON STUDY BERBASIS SEKOLAH

Pustaka terkait dengan Lesson Study berkembang terus, kini sebuah kreasi "keroyokan" melahirkan sebuah buku yang mewacanakan Lesson study dengan tataran sekolah hadir dihadapan kita. Orang akan semakin paham ketika genderang profesionalisme guru diperdengarkan, bagikan sebuah lecutan, guru harus tampil lebih hebat. Kita semua tahu konsekuensi telah diberikan pemerintah, tunjangan mulai mengalir, namun apakah aliran itu tersambut dengan semestinya. Tentunya sambutan itu berupa perubahan yang signifikan terhadap peningkatan profesionalisasi. Lesson Studi adalah sarana tepat yang memberikan ruang khusus pada guru untuk meningkatkan profesinya. Sebagai wahana tentunya Lesson study memfasilitasi terjadinya sebuah pertukaran pikiran, strategi maupun teknologi. Melalui aktivitas ini guru akan melakun share of skill [urun ketrampilan], share of technology [urun teknik], share of knowledge [urun pengetahuan] dengan sesamanya. Banchmarking akan terjadi, dan memndu para guru untuk meningkatkan kualitas diri secara total. Buku ini akan membayar lunas bagi para pembacanya untuk memperdalam manfaat apa saja yang diberikan oleh lesson study. Buku ini tidak akan mengangkat sebuah teori yang otopia, naumun memapar realitas sebenarnya. Para penulis buku ini telah berkesperimen, telah mengendus di tataran empiri. Dari apa yang dilakukan terlahirlah buku yang memandu.
Data buku
JUDUL:Lesson Study Berbasis Sekolah-Guru Konservatif Menuju Guru Inovatif
PENULIS: [Prof. Dra. Herawati Susila, MSc.,Ph.D--Dra.Husnul Chotimah,MPd--Drs.Ridwan Joharmawan.MSi--Dra.Jumiati--Yuyun Dwita Sari.SPd.--Sunarjo,SPd.
PENERBIT: Bayumedia Publishing. Jl. Puncak Yamin No. 20 Malang. Telepon: 0341-580638. E-mail: bayumedia@telkom.net
ISBN: 978-602-8299-20-6
CETAKAN: Pertama Januari 2009.
TEBAL: xxii + 242 halaman: 14 x 21 cm
catatan:
Lesson Study berbasis sekolah [LSBS] telah dilaksanakan sejak tahun 2004/2005 di SMA Laboratorium Universitas Negeri Malang hingga saat ini. Kegiatan tersebut terbukti secara signifikan menciptakan peserta didik memilki kesadaran pentingnya belajar dan bagaimana sesungguhnya belajar. Melalui kegiatan ini pula prestasi siswa mengalami kenaikkan. Bahkan LSBS ini merupakan wahana ampuh untuk mengubah kesadaran terdalam para guru tentangh jati dirinya, sehingga pikiran-pikiran konservatif yang betrsemayam di benaknya hilang. Selanjutnya hadir kesadaran baru yang melengkapi profesinya, berupa inovasi. Yang nampak guru akan lebih dahsyat menekuni profesinya, sekaligus dengan tidak terasa stamina belajar tumbuh dan berkembang tanpa paksaan. Kini wahana ini menjadi berkembamng, bahkan telah berinovasi dengan mensuntikkan inovasi-inovasi baru. Atas jawan lesson study, kini para guru telah mengembangkan penelitian tindakan kelas.

Wednesday, May 20, 2009

MENULIS PTK SENIKMAT MINUM TEH

Manfaatkan Kegiatan Mengasyikan Ber-PTK & Raihlah Menjadi Saat Penuh Makna. Raih Pena dan Lakukan!
Ditulis dengan gaya dialogis, sehingga jika dibaca kesan buku teks tidak ada, memang disajikan untuk tidak memberatkan kerja otak. Apalagi melihat judulnya, orang serasa diprovokasi. Coba selagi kita berusaha membandingkan baca komik dengan buku yang terkesan menyebalkan, misalnya buku metodologi penelitian atau statistik.
Berangkat dari pengalaman yang menjadi amatan Dr. Sutirjo, MPd, bahwa guru merasa phobi terhadap penelitian, maka dilahirkan buku ini. Menurut Sutirjo, sebenarnya jika dicermati banyak guru kita dan mungkin hampir semua guru telah melakukannya, namun tidak mengetahui cara mendokumentasikannya.
Jembatan telah dibuat oleh Sutirjo, guru tidak boleh takut dengan apa yang disebut penelitian, penelitian itu mudah bin gampang ibarat senikmat minum teh.
Gaya "aku" tampaknya juga mendominasi isi buku ini, sehingga terkesan orang sedang mengalami sendiri. Untuk mempermudah buku ini juga memberikan contoh-contoh, bahkan hampir pembahasan disertakan kata yang memotivasi.
Buku ini sangat cocok untuk guru, bukan hanya subtansi penelitian yang sudah tersimplikasi, namun juga kata - kata yang memotivasi, sehingga guru hilang dari phobi dan siap meneliti.
GERUS RASA TAKUT ITU.
Bab I buku ini menghidangkan sajian penyadaran, bahwa PTK itu mudah,
...Sehingga sikap yang diulakukan adalah galakkan budaya menulis dan meneliti sejak dini. Timbulkan motivasi. Jangan patahkan semangat. Permudahlan. Menulis dan Meneliti itu mudah! PTK itu menyenangkan! Tulislah ! jangan dipersuilit dan ditakut takuti! Pompakan semngat bahwa hidup adalah sebuah anugerah besar untuk berkarya. Hidup adalah tindakan! Hidup adalah lakukan!
PTK YANG "LUNAMAYA" (MENURUT BUKU INI PTK HARUS SEKSI, MENGGIGIT, DAN ORISINAL)
Membuat judul ternyata tidak sulit, ya...seperti minum teh. Namun jangan lupa perhatikan hal sebagai berikut:
  1. Pilihlah kata jelas, lugas, tepat, spesifik, dan berisi beberapa kata kunci
  2. Di dalam judul sudah mengandung masalah yang akan diteliti, tindakan yang akan dilakukan untuk menutaskan masalh, hasil yang diharapkan, subyek dan lokasi penelitian
  3. Minimal memiliki m,akna inovatif, pengembangan, atau memiliki nafas "kebaharuan" atau original
FOKUS KAJIAN
Secara garis besar judul penelitian tindakan kelas itu dapat dipilah dalam beberapa fokus kajian, tentunya agar PTK kita itu snikmat menum terh, maka harusememperhatikan kajian berikut:
  1. motivasi
  2. hasil belajar
  3. kualitas pembelajaran
  4. pemahaman /konsep
  5. ketrampilan/kemampuan [menulis, membaca, menyimak, berbicara]
  6. efektivitas model/metode/strategi/pendekatan/sumber belajar
PTK DAN PENGELOLAAN KELAS
Tahukah anda, bahwa PTK yang terkait dengan pengelolaan kelas belajar mengajar dilakukan dalam rangka:
meningkatkan kualitas pembelajaran
meningkatkan peran serta kerjasama siswa dalam pembelajaran
realisasi pendekatan, startegi, model pembelajaran yang kreatif inovatif
kerja sama guru tumpun bidang studi/lintas bidang studi atau pihak lain.
[maaf.....tentunya tidak saya ungkap tuntas, karena dapat dipidanakan!!!!]
Data buku
JUDUL: Menulis PTK Senikmat Minum Teh
PENULIS: Dr. Sutirjo, MPd
PENERBIT: Universitas Negeri Malang [UM Press]. Jl. Surabaya 6, [Jln.Gombong 1] Malang, Kode Pos 65145. Kotak Pos 13,MLG/IKIP. Telepon 0341-553959. E-mail: penerbit@malang.ac.id
ISBN: 979-907-053-8
TEBAL: viii + 214 halaman; 20 cm
CETAKAN : 1- 2008

Tuesday, March 17, 2009

SPIRITUAL TEACHING-ABDULLAH MUNIR

Ambisi sehat buku ini adalah sebuah keinginan agar guru senantisa mencitai pekerjaan dan anak didiknya, tentunya dengan tulus dan ikhlas. Dengan cermatnya, buku ini menawarkan sebuah trobosan baru sebagai upaya cerdas dalam mempercantik pendidikan di bumi pertiwi ini. Kandungan buku ini memiliki kadar penguatan yang kuat agar jati diri guru itu termanifestasikan pada peran profesinya.. Melalui penguatan kepribadaiaan diharapkan sanggup memberikan urunan dalam membentuk profesionalisme yang "tanggap, tangguh dan terginas". Penguatan kepribadian yang dimaksud buku ini adalah, bagaimana seorang-orang guru dalam menjalankan profesinya selalu memberikan sentuhan cinta kasih dan mengembangkan cinta kasih itu diladang nurani siswa.
Diharapkan kepada siapa saja yang mengaku sebagai guru sejati, membaca buku ini, karena melalui buku ini akan ditemukan hakikat mengajar, bahkan akan memperoleh ellan vital baru dalam bentuk semangat berprofesi. Buku ini mampu menghalau kehampaan dalam laku profesi, dan citra diri guru dipastikan terbangun sehingga mampu menghatarkan siswa ke ranah bahagia.
Data buku
JUDUL: Spiritual Teaching: Agar Guru Senantiasa Mencintai Pekerjaan dan Anka Didiknnya
PENULIS: Abdullah Munir
PENERBIT: Pustaka Insani Madani. Jl. Kenanga, Manguwohardjo, Depok Sleman Yogyakarta 55282. Telepon : 0274-4332394. E-mail: editorial@pustakainsanimadani.com
ISBN: 979-24-9866-4
TEBAL: xvi + 128; 15,5 x 23
CETAKAN: I- 2009

Friday, March 13, 2009

UBAH PERILAKU MENUJU RANAH “LESSON STUDY”

Buku yang diterbitkan oleh Balai Pengembangan pendidikan Nonformal dan Informal [BPPNFI] Regional IV Surabaya ini membentangkan sebuah kreasi solutif dari seorang-orang pendidik negeri sakura. Melalui keprihatinannya akan pendidikan di Jepang, dan keinginannya untuk menjadikan pendidikan lebih baik dan terhormat, Makoto Yoshida melahirkan buku ini, selanjutnya dibuat makalah seperti berikut:

PENGANTAR .

Lesson Study saat ini telah menyeruak di antero dunia, bahkan Indonesia termasuk negara yang ikut menggandrunginya, serta merta mengadopsi untuk peranti membangun profesi. Lesson Study sebenarnya adalah sebuah terminology yang berkembang di ranah pendidikan, dan pertama kali muncul ketika seorang-orang pakar pendidikan Jepang, Makoto Yoshida sedang merapungkan disertasinya di University of Chicago. Lesson study adalah sebuah terjemahan dari “yugyou kenkyuu”. Hingga kini sang maestro pendidikan Jepang ini dianggap sebagai pionir yang merintis penerapan lesson study di Amerika bersama professor pendidikan dari Milss College Oakland. Catherine Lewis. Bak gayung bersambut karena Catherine Lewis sebenarnya sangat tertarik, bahkan telah banyak melakukan penelitian tentang system pendidikan di Jepang. Pada perjalanannya Amerika pun mulai mengadopsi dan mencoba menerapkannya, namun pertama kehadirannya Lesson study mendapatkan getaran “pesimistis”. Tapi sekarang Lesson Study di Amerika mendapatkan tempat.

TUJUH MANFAAT [“7M”] DALAM PERBAIKAN KOMPETENSI PROFESIONAL


Pada hakikatnya Lesson Study lahir dari sebuah proses induktif dari realitas empiri persoalan-persoalan pendidikan, dan yang lebih mikro di ranah pembelajaran. Proses induktif itu terjadi di Jepang. Namun saat ini telah tertata difungsikan sebagai proses pengembangan untuk para guru, dan dikreasi secara sistematis, teristimewa tujuan utama menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih baik dan efektif
Melalui Lesson study akan direngkuh manfaat-manfaat sebagai berikut:


  1. Lesson Study Memicu Munculnya Motivasi untuk mengembangkan diri
  2. Lesson Study Melatih Pendidik “Mencermati” Peserta Didik
  3. Lesson Study Menjadikan Penelitian Sebagai Bagian Integral Pendidikan
  4. Lesson Study Membantu Penyebaran Inovasi dan Pendekatan Baru
  5. Lesson Study Menempatkan Para Pendidik pada Posisi Terhormat
  6. Lesson Study Memunculkan Knowledge Sharing
  7. Lesson Study Membangun hubungan kolegial dan Mutual Learning
TUJUH KENDALA PENERAPAN

Sesuatu yang baru acapkali mendatangkan celaan, apalagi ditopang oleh sebuah anggapan akan menggantikan yang lama. Sisi lain diperparah dengan kecenderungan enggan berubah “Anti Perubahan”. Realitas ini akan menjadi kendala penerapan Lesson Study. Adapun terdapat kendala-kendala itu adalah:

  1. Anggapan bahwa Lesson Study pemborosan waktu, karena aktivitas Lesson study selalu membutuhkan pengorbanan waktu bagi sang pendidik, bahkan harus rela untuk berlebih-lebihan. Intensitas diskusi yang kerap, juga Memerlukan siklus yang panjang dan banyak

  2. Lesson Study dianggap tidak relevan dengan budaya Indonesia yang cenderung permisif dan selalu menjujung kaidah harmonisasi ketimbang keterbukaan.

  3. Lesson Study dianggap memaksa pendidik mengubah gaya mengajar

  4. Merasa terawasi dan “risi” ketika dalam proses belajar mengajar dihadiri Observe

  5. Anggapan adanya pemaksaan, untuk mengubah gaya belajar

  6. Tututan pendokumentasian dianggap beban biaya tinggi [hight cost]

  7. Lesson study tidak cocok dilakukan pada pendidikan non formal, dan hanya cocok untuk pendidikan formal
TUJUH IDEALITAS YANG DIPERSYARATKAN:
Sebagai inovasi Lesson Study tidak serta merta mudah diterapkan, apa lagi langsung siap pakai [running well], namun harus mengikuti tahapan fisis dari nol derajat hingga seratus derajat. Oleh karenanya Lesson Study kerap kali di juluki sebagai bentuk CPD – Continuing Professional Development, dan menjunjung azas perbaikan terus menerus “Continues Improvement”.
Untuk mengemban pencapaian maka terdapat beberapa yang dianggap sebagai persyaratan, yakni persyaratan kondisi ideal.
1. Adanya Stabilitas Kebijakan Pendidikan
2. Dukungan Birokarsi Pendidikan
3. Kemampuan menerima perubahan
4. Kurikulum yang Memberi Ruang untuk berkembang
5. Budaya Refleksi Diri
6. Budaya Kerja Sama
7. Budaya pendokumentasian


TUJUH KUNCI PERUBAHAN TINGKAH LAKU:

Sejumlah unsur yang menjadi ciri perubahan tingkah laku seorang guru, menuju Lesson Studi:


  1. Tingkah laku dimotivasi : seorang-orang mau berbuat sesuatu karena adanya tujuan yang hendak dicapai. [seorang-orang guru harus memahami secara holistic hal ikhwal “lesson studi”, apa dan mengapa lesson studi]. Perubahan tingkah laku dimulai dari dalam organisme yang bermotivasi, dan keadaan ini muncul berkat kebutuhan pada organisme. [seorang-orang guru harus memahami, apa manfaat lesson studi]
  2. Tingkah laku yang bermotivasi adalah tingkah laku yang sedang terarah pada tujuan: Motivasi mengandung dua aspek yakni adaanya keadaan tegang [tension] atau ketakpuasan dalam diri seseorang dan kesadaran bahwa tujuan tercapainya tujuan akan mengurangi ketegangan tersebut. Ini berarti pencapai tujuan adalah pengurangan ketegangan dan pemuasan kebutuhan. [ditilik kelahirannya lesson studi hadir atas sebuah ketegangan dari keadaan pendidikan di Jepang, yang menginginkan pendidikan memiliki daya kompetitif mendunia].Makna terdalamnya Lesson studi tidak akan membumi jika tidak ada permasalahan yang dihadapi.
  3. Tujuan yang disadari oleh seorang-orang akan mempengaruhi tingkah laku di dalam upaya mencapai tujuan tersebut: Konsekuensinya ialah tingkah laku bersifat selektif dan regulative. Seorang-orang memilih perbuatan/tindakan yang hanya mengacu ke arah pencapaian tujuan yang dapat memuaskan kebutuhannya. [harus pararel antara individu seorang guru dalam memandang kebutuhan utamanya terkait dengan penerapan lesson studi, dengan tujuan sekolah. Jika tidak pararel maka, justru guru akan mengadi efek pencegah- deterrent effect]
  4. Lingkungan menyediakan kesempatan untuk bertingkah laku tertentu, dan/atau membatasi tingkah laku seorang-orang tertentu: Lingkungan sebagai situasi stimulus dalam satu sisi dapat memuaskan kebutuhan dan dalam sisi lain dapat membatasi pemuasan kebutuhan dengan cara tertentu. [Lesson study membutuhkan lingkungan yang kondusif, dukungan birokrasi pendidikan yang signifikan adalah pemicu potensi sukses. Lesson studi berhasil dengan bagus di negeri sakura, karena dunia pendidikan di Jepang menyediakan kancah tersebut secara signifikan]
  5. Tingkah laku dapat dipengaruhi oleh proses-proses dalam organisme: Persepsi, pengalaman dan konsepsi yang dimiliki seorang-orang untuk memp[engaruhi tingkah laku terhadap aspek-aspek tertentu dilingkungannya, misalnya sikap terhadap orang/individu lain. [Lesson study lahir karena menginduksi dari realitas empiri, yakni kenyataan pendidikan di Jepang, kemudian setiap individu guru merespon secara positif, akhirnya lesson studi memiliki “pamor’ dan memiliki sentuhan hati dan daya pembangkit motivasi. Ingat! Lesson Studi selalu memasang syarat kebersamaan (team work), kepedulian dalam berkolaborasi. Winning Team Solution]
  6. Tingkah laku ditentukan oleh kapasitas dalam diri organisme manusia: Kapasitas itu berupa intelegensi dan abilitas sesuai dengan tingkat perkembangannya. Seorang-orang mampu melakukan sesuatu perbuatan sesuai dengan tingkat kapasitasnya sendiri. [Lesson study selalu tidak berhenti membangun kebersamaan, saling melengkapi (komplementer), tidak akan mengambil sebuah keputusan (decision) tanpa melakukan refleksi. Refleksi adalah pangkal sekaligus simpul]
  7. Tingkah laku yang dilandasi Ambisi Sehat: Tingkah laku seorang-orang yang dilandasi dengan ambisi yang sehat kerapkali menghasilan produk terbaik, pada pada akhirnya membuahkan rasa percaya diri. [Lesson study yang kental dengan budaya kolaborasi dan refleksi ini sangat mengharapkan adanya pribadi-pribadi pengajar/guru yang memiliki ambisi yang sehat]

Sunday, January 11, 2009

101 STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF-[ACTIVE LEARNING]

Guru tidak membaca buku ini, ditanggung kekurangan "Gizi" strategi pembelajaran, dan "malnutrisi" pengetahuan. Profesionalisasi seorang guru harus disemaikan dengan peningkatan konsumsi wacana. Buku ini memberikan info secara lengkap, bahwa strategi yang berserakan di dunia ini, tak terhitung jumlahnya, maka jika seorang guru miskin akan variasi dalam pembelajaran, bisa di cap ketinggalan jaman.
Genderang guru bersertifikasi sudah dimulai, sebagian sudah mendapatkan predikat itu, namun jika qua pengetahuan dan kelengkapan ketrampilan tidak dicerahkan, maka makna sertifikasi hanyalah gambaran peningkatan asap dapur saja
101 teknik-teknik staretgi yang dibahas buku ini diterangkan dan dilustrasikan dalam cara-cara sebagai berikut:
Overview [tinjauan secara luas] : Suatu pernyataan tentang tujuan teknik ini dan dimana teknik ini tepat digunakan
Procedure [Prosedur]: Petunjuk langkah demi langkah dan ilustrasi-ilutrasi untuk menunjukkan kepada Anda bagimana menggunkan teknik ini dan menerapkannya ke dalam pokok bahasan Anda
Variations [variasi]: Saran-saran tentang cara alternatif dalam penggunaan teknik ini.
Data buku
JUDUL: Active Learning: 101 Strategies to Teach Any Subyect
PENULIS: Melvin L.Silberman
PENTERJEMAH: Sarjuli, Adzfar Ammar, Sutrsno, Zainal Arifin Ahmad dan Muqowin
PENERBIT: Allyn andBacon Bostom 1966
PENERBIT INDONESIA: Pustaka Insan Mandiri. Jl. Kenanga, Manguwoharjo, Depok Sleman. Telp 074-433239. E-mail : editorial@pustakainsanmadani.com
CETAKAN: 2007
ISBN: 978-979-026-044-3
TEBAL: xxviii+292 halaman. 15,5 x 23 cm
ISI--BUKU
BAGIAN SATU [MEMPERKENALKAN KNSEP BELAJAR AKTIF]
  1. Model-model Belajar
  2. Dimensi Sosial Belajar
  3. Kepedulian Terhadap Belajar Aktif
  4. Inti Dan Kerangka Belajar Aktif

BAGIAN KEDUA [BAGAIMANA MEMBUAT PESERTA DIDIK AKTI SEJAK DINI]

  1. Strategi Membangun Tim
  2. Strategi Penilaian Secara Tepat
  3. Strategi Melibatkan Peserta Didik
BAGIAN KETIGA [BAGAIMANA MEMBUAT PESERT DIDIK MEMPEROLEH PENGETAHUAN KETRAMPILAN, AN SIKAP SECARA AKTIF]
  1. Pengajaran Kelas Penuh
  2. Merangsang Diskusi Kelas
  3. Menghadapi Pertanyaan Terlalu Sulit
  4. Belajar dengan Cara Bekerja Sama
  5. Mengajar Teman Sebaya
  6. Belajar Mandiri
  7. Belajar Afektif
  8. Pengembangan Kecakapan
BAGIAN KEEMPAT [BAGAIMANA BELAJAR AGAR TIDAK LUPA
  1. Strategi strategi Meninjau Ulang
  2. Penilaian Diri
  3. Sentimen Terakhir

Friday, January 9, 2009

30 KIAT PRAKTIS MENDIDIK ANAK

Buku ini memaparkan kiat-kiat praktis berdasarkan pengalaman penulisnya ketika membelajarkan siswa di kelas. Seyogyanya guru itu tidak mudah marah, tidak berputus asa dan tidak bersikap masa bodoh. Tidak semestinya guru banyak memberikan hukuman ketika kondisi belajar mengajar tidak bisa tertib dan kegiatan belajar mengajar tidak sesuai dengan yang diharapkan. Ketidaktertiban kelas mungkin disebabkan karena pelajaran yang diajarkan kurang menarik, karena cara membelajarkannya juga miskin variasi serta membosankan. Guru terlalu puas dengan metode yang kali ini sering digunakan. Asupan Gizi pengetahuan juga kurang, vitamin variasi, serta serbuk citarasa homuris yang minim, adalah rombongan virus pengahambat keberhasilan pembelajaran. Melalui buku ini semua virus akan ditebang habis.
Data buku
JUDUL : 30 Kiat Praktis Mendidik Anak
PENULIS: Wasid Asdi, S.Ag
PENERBIT:Hikayat Publishing. Jl. Lowanu No.55. Yoyakarta 55162. Telp. 0274-384830 E-mail : hikayat@arabia.com
ISBN: 979-26-0100-7
TEBAL: xii + 48 hlm. 11 x 17 cm

SEKOLAH EFEKTIF & GURU EFEKTIF

Sekolah Efektif dan Guru efektif sebenarnya memiliki hubungan yang resiprolak[timbal balik], jika guru bertindak efektif maka sekolah akan berkonsekuensi menjadi efektif. Namun juga terjadi sebaliknya jika sekolah itu efektif, maka akan membangun pola sikap guru yang efektif.
Kunci untma pembelajaran telah memberikan peringatan, bahwa proses belajara mengajar akan berlangsung dengan ekeftif manakla guru-guru bekerja ekstra keras membangun "iklim" tau "Atmosfir" pembelajaran yang kondusif.
Buku ini memaparkan secara detil bagaimana persekolahan yang efektif itu, dengan mengacu pada U.S. Departemen of Education 1986-1987], bahwa karakteristik inti sekolah efektif yaitu, kekuatan pekemimpinan instruksional, iklim sekolah, harapan yang tinggi terhadap prestasi, menekankan pada ketrampilan dasar, dan monitoring kemajuan berkelanjutan.
Buku ini merupakan saduran dari buku "Effective Schools and Effective Teachers" tulisan Gary A. Davis dan Margaret A. Thomas yang diterbitkan oleh Allyn and bacon Inc. Bostom pada tahun 1989
Data buku
JUDUL : Sekolah Efektif dan Guru Efektif
JUDUL ASLI: Affective School and Effective Teachers
PENYADUR: Dr. Jamaluddin Idris, M.Ed
PENERBIT: Kerjasama Taufiqiyah Sa'adah- Banda Aceh & Seluh Press Yogyakarta
ISBN: 979-3655-4307
CETAKAN : II Mei 2007
TEBAL: xiv + 160. Uk 14 x 21 cm
Berbagai indikator sekolah efektif dan pendapat beberapa empu pendidikan terkaitan persekolahan dikupas tuntas buku ini.
[Posting belum lengkap]