Google

Sunday, May 30, 2010

GURU-GURU DAHSYAT

Nisrina Lubis ternyata cermat mengkais-kais data, yakni dakta pengabdi dunia 'Umar Bakri'. Dari serpihan kecil yang terpisah, dikumpulkan dan dironce akhirnya lahir sebuah buku berjudul Guru-Guru Dahsyat. Buku ini memang ditujukkan kep[ada para pendidik, sepertinya referensi wajib. Karena dengan membaca buku ini akan membuka cakrawala kita, bahwa seorang pendidik itu untuk masuk pasda domain menjadi [to be], diperlukan panggilan nurani. Buku ini membuka pengalaman seorang-orang guru, dari pengal;aman hingga pengabdian. Dari perjuangan h9ingga pengorbanan. Rupanya buku ini bertugas menginspirasi pendidik, agar cerdik, dan berhati cantik. Kurang lebih sebanyak 34 orang guru yang dijadikan master, agar kita ikut didalam gerak langkahnya.
JUDUL: Guru-Guru Dahsyat!
PENULIS: Nisrina Lubis
ISBN: 978-602-955-625-4
PENERBIT:Flash Books. Sampangan Gang Perkutut, Jl. Wonosari Baturetno, Bangun Pertapan Yogyakarta . Telp: 0274: 4353776. E-mail
redaksi_divapress@yahoo.com. ircisod68@yahoo.com. Website; http://www.divapress-online.com/
CETAKAN: I-April 2010
TEBAL: 210 halaman
[]

Monday, May 24, 2010

GURU POSITIF MOTIVATIF

Buku pintar untuk Guru, Ya,..... Buku untuk Guru yang ingin maju. Ya,....Buku untuk seorang-orang yang mengatasnamakan profesionalis pendidik sejati. Ternyata Guru yang hebat tidak hanya menguasai 'subyect matter' apalagi sekedar memahami metode mengajari namun harus memiliki softskill dalam ranah cerdas hati. Menginspirasi siswa dan menyajikan hal-hal yang bermuatan motivasi. Guru tidak boleh kehilangan sedikit pun motivasi, setiap perkataan dan perbuatan harus full motivasi. semuanya harus bermuatan motivasi. Hanya motivasi kuat yang mampu mengantarkan tidakan profesionalisme.
Dari motivasui akan muncul secara deras gagasan indah, dan tindakan cerdas. Motivasi akan mengemas guru bertindak arif dalam mengarahkan siswa kesetiap sentrum pembelajaran.
GURU DISEGALA KUALITAS.
Bekali diri menuju citra diri, guru harus berketepan hati membuat simpati, menajamkan ranah ahli, menambah dosis percaya diri.
Buku ini mengatakan sediktnya ada modal yang mendasari terkait kualitas profesi, yakni.
  • Kualitas niat
  • Kualitas keyakinan diri
  • Kualitas emosi
  • Kualitas simpati.
Semuanya harus dipompa, jangan sampai kempis ditengah perjuangan, hilang diladang pengabdian. Buku ini juga menengarai sikap kuran terpuji seperti berikut ini:
Jika kualitas niat, berkarat:
  • Jarang tersenyum
  • Keras dalam berbicara seakan-akan siswa tidak mendengar
  • Sering menggunakan kosa kata yang tidak kompleks dan penuh dengan keraguan
  • Sering menggunakan bahasa yang mentah dan kurang berbobot
  • Jarang memberikan sisipan humor
  • Sedikit sekali mengajak siswa mengobrol apalagi dengan nuansa yang lebih intelektual
  • Interkasinya hanya bersifat instruksional dan formal
  • Cenderung di wilayah sikap yang otioriter
  • Jarang memberi informasi di luar mata pelajarannya
  • Tidak pernah membuka peluang kepada siswa untuk tanya apalagi mengeksplorasi diri.
Jika kualitas emosi miskin sekali:
  • Sering mengambil keputusan salah karena sedang dirundung emosi
  • Kurang bisa memahami kesalahan siswa
  • Sikap justru cenderung kekanak-kanakan
  • Acapkali membanding-bandingkan siswa
  • Langganan mempersalahkan dan mempermalukan siswa
  • Kurang berperan sebagai orang tua saat proses belajar berlangsung
(Tentunya, tidak akan kami bahas semuanya, karena akan melanggar HAKI penulis buku ini, selamat melanjutnya membaca buku ini, dan terima kasih yang tak pernah habis kepada sang penulis. Semoga buku ini laris manis. Salam dari kafe guru)
Data buku
JUDUL: "Guru Positif Motivatif
PENULIS: Nurlela Isnawati
PENERBIT : Laksana Sampangan Gang Perkutut No. 325-B. Jl. wonosari Baturetno Bangun Tapan Jogjakarta
ISBN: 978-602-955-662-9
CETAKAN: Mei 2010
[]

Thursday, May 20, 2010

MENJADI GURU KREATIF SAMPAI MATI

Guru harus mengekplorasi diri dqan terus meneruerus memperbaiki citra dirinya, kalau tidak maka dapat dipastikan menjadi profesionalis usang. Betapa tidak kini perkembangan teknologi terus menerus menggerus, seakan menghilangkan peran seorang guru yang tidak mau maju. Desain pembelajar dituntut untuk selalu berirama pasa dengan kemajuan/ Di sinilah guru harus menata harmoni untuk berbuat lebih pada siswanya. Buku ini membantu, memberi jalan agar guru dapat berperan optimal, malakukan perbaikan terus menerus agar siswanya menyintai. Secra ekstrem judul buku ini memotivasi agar guru berbuat berlebih-lebihan untuk siswanya. Dan konsekuensi yang akan diperoleh adalah cinta siswa sepanjang hayatnya.
Babrara Allman dan Sara Freman penulis buku aslinya, menyarankan bagaimana guru mau mengubah cara mengajar, dan bagaimana guru membangun motivasi siswa, agar dapat dengan mudah menerima pelajaran. Menyelipkan strategi bagaimana membangun diri, harus dilakakukan dan inherent disetiap pembelajaran. Disarankan pula agar guru juga membingkai siswanya untuk memiliki kesadaran akan budaya yang sarwa beda. Guru harus mampu mencipta kesadaran siswa agar tidak sekedar tahu namun paham akan multi budaya. Tip-tip kecil seperti ketrampilan belajar harus dipompakan kepada siswa.
Guru harus mampu mengurai konflik siswa, demikian sara buku ini. Karena konflik adalah sumber pencegah paling dahsyat masukkan pembelajaran. Konflik yang dapat diurai akan menyuburkan semngat belajar siswa.
Pada bab lain juga diketegahkan sebuah anjuran agar guru secara intensif mengerahkan potensinya untuk mengondisi siswa agar betah di kelas sekaligus di sekolahan. Tentunya kata akhirnya adalah bagaimana siswa betah belajar dan rindu belajar.
Data buku
JUDUL: Menjadi Guru Kreatif Agra Dicintai Murid Sampai Mati
PENULIS: Barbara Allman, Sara Freeman
PENERJEMAH : Sutrisno, SPd
ISBN: 979-1709-40-8
PENERBIT:Golden Books. Jl. Sidikan Gg. Perdana UH VI/114 B Tegalsari Sorosutan, Yogyakarta. Tekp:/Faks. 0274-3888326. E-mail; diglossiamedia@yahoo.com
CETAKAN: I- 2010
TEBAL: 240 halaman
[]

Thursday, May 13, 2010

INTERNET FOR TEACHER

Melek internet adalah target yang harus dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan, semua siswa Indonesia setidaknya kenal istilah dan gurunya mengenal substansinya. Lebih jauh harus disadari, bahwa internet kendati bukan segala-galanya, namun paham jika internet memberi keberuntungan yang berlipat ganda pada peningkatan profesionalisme guru. Guru terbangun 'expertise'nya alias keahliannya. Baik ahli dalam pembelajaran sekaligus pemanfaat moda pengajaran, juga juga dikayakan karena internet adalah pustaka terbesar pengetahuan.

FACEBOOK FOR SEKOLAHAN

Pemberitaan negatif terkait facebook telah menjerit seru di hulu media Indonesia, tak kurang pemberitaan TV hingga koran harian. Facebook tergambar seperti monster menakutkan membahawa bahaya berakibat celaka. Ternyata dibalik itu semua ada yang tersimpan dan tak terungkap secara tajam. Bahwa Facebook punya mafaat yang mulia. Tak hanya tergambarkan menakutkan, namun lebih membawa nilai-nilai budaya. Artinya facebook mempunyai akibat linier dari penggunanya, jika digunakan dengan niatan cantik akan melahirkan hal yang baik, namun jika difungsikan tujuan jahat akan panen laknat. Fecebook bisa digunakan sebagai sarana pembelajaran, mungkin juga menjadi pesaing sekolah karena dahsyatnya manfaat.Facebook juga dapat bergerak menjadi daya dukung sekolah, mulai dari sarana interaksi siswa dan gurunya, karena fungsi "event" dapat disulap sebagai sarana pengumuman hingga menayang jadwal pembelajaran. Juga dapat memberikan pengakayaan "Enrichment" siswa, karena fungsi "Link" dapat menghubungkan berbagai rujukkan, atau bahan kepustakaan.
Kini guru akan dimudahkan pada persoalan pembelajaran, karena facebook sudah menjadikan bagian siswa, hampir semua mengenalnya. Orang tua siswapun dapat bergabung, dan secara tidak langsung menjadi penguhubung. Tentu secara terselubung orang tua ikut bergabung, juga mengontrol ketikan kegiatan berlangsung.
Apa saja yang dibahas buku ini?
Pada bab I buku ini dibentangkan kehebatan internet ketika menjadi sarana pembelajaran online, kemudian juga dipaparkan kelebihan facebook guna menunjang proses pembelajaran. Kehebatan facebook terkait dengan kemampuan multibahasa dapat menaggulangi keterbatasan bahasa. Kemudian secararingkas juga diberikan tuntunan bagaimana membuat Account Facebook.
Pada Bab II, Facebook diungkap secara detil mulai dari pembuatan account hingga fungsi-fungsi yang dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran
Pada Bab III, dibentangkan Desain Sistem Penunjang Belajar, meliputi penggunaan facebook dalam penyampaian pelajaran, pembuatan jadwal hingga Evaluasi. Dan bagaimana mendayagunakan facebook untuk interaktif/diskusi
Pada Bab IV, yakni memaparkan cara memberikan penunjang pembelajaran, mulai dari cari membuat link pelajaran, membuka materi penunjang pada link, pemberitahuan materui melalui status. Selanjutnya juga dibentangkan cara membuka materi pelajaran melalui note, sekaligus cara mendistribusikan.
Pada Bab V, Mengungkap cara menyusun jadwal pelajaran dan skedule evaluasi.
Pada Bab VI,Memanfaatkan Link untuk diskusi dan cara mempelajari materi sekaligus cara berargumentasi pada topik diskusi.
Bab VII, Adalah bab yang mengupas setting facebook dari ponsel.
Data buku
JUDUL: Facebokk For Sekolahan
PENULIS: Hengky Alexander Mangkulo
PENERBIT: PT Elex Media Komputindo. Kompas Gramedia. Jl. Palmerah Barat 29-37. Jakarta 10270. Telp: (021) 53650110 - 5365111. Web Page: http://www.elexmedia.co.id
ISBN: 978-979-27-7420-70
CETAKAN: I Maret 2010
TEBAL: viii + 188 halaman
[]

Wednesday, May 12, 2010

GURUKU TIDAK KENCING BERLARI

Pribahasa ini akrab ditelinga siapa saja, sebuah peribahasa yang menggambarkan keteladan, guru digambarkan sosok manusia yang berperilaku baik, setiap perkataan akan dicontoh diteladani siswanya. Namun ketika seorang guru telah berbelok dari kaidah yang indah, maka serta merta guru akan mendapat cemooh dan seloroh. Buku ini ingin mengungkap sosok guru dalam memerankan dirinya sebagai seorang profesional yang bermodal kompetensi dan hati. Gambaran yang dibentang dirupakan dalam tulisan pendek (esai), dan dari sela-sela tulisan tersilip sebuah kritik yang mengelitik. Kritik yang diberikan bukan untuk mengancam, namun sebagai pematik seperti jarum suntik, kendati sakit dapat menebas penyakit. Penulis buku ini dari keluarga besar guru dan lahir dari almamater keguruan- STIKIP PGRI Banjarmasin , pengalaman empirinya memberikan jaminan bahwa karya yang dicipta dapat memberikan wacana dalam menegakkan citra.
Demitologi:
Dulu ada mintos bahwa guru digambarkan hanyalah sebagai pengabdi pendidikan yang ikhlas tanpa balas, kemudian diberikan simbol sebagai mitos agar guru tetap polos. Hadirnya Hymne Guru yang salah satu baitnya tertulis, "Engkau Patriot pahlawan bangsa tanpa tanda jasa", kemudian diubah " Engkau Patriot pahlawan bangsa Pembangun insan cendekia". Justru bermitos Guru menjadi lemah. "Pahlawan tanpa tanda ", mitos ini memberikan kesan guru itu pengabdian dan tak perlu balasan. Inilah suatu pandangan yang keliru dan serta merta harus diubah. Mitos sesat harus dihilangkan.
Buku ini patut dibaca, dicermati serta direnungkan dengan cerdas hati. Barangkali akan lebih tepat bila seorang pejabat yang terkait dengan pendidikan mampu mengambil kreasi empiri ini.
Data buku
JUDUL: Guruku Tidak Kencing berlari - Kumpulan Kritik dan Esai Pendidikan
PENULIS: Jamaludin
PENERBIT: Tahura Media. Jl. Sultan Adam RT 16 Nomor 46 C Banjarmasin. Telpon: (0511) 3302473. Fax (0511) 330427. E-mail: hajrian@yahoo.com
ISBN:
TEBAL: xx+192 halaman: 14 cm x 21 Cm
CETAKAN: 978-602-841540-8-19
ISI BUKU:
Guru Dalam Prespektif
  1. Guruku Tidak Kencing Berlari
  2. Ketika Profesi Guru Menjadi Pilihan
  3. Renungan Seorang Guru Selepas Hardiknas
  4. Nasib Guru Antara Mimpi Indah dan Mimpi Buruk
  5. Terebab Kami Hanya Guru Sekolah Dasar
  6. Mengangkat Kembali Citra Profesi Guru
  7. Sertifukasi Guru dan Mutu Pendidikan
  8. Sekali Lagi Soal Sertifikasi
  9. Demitologi Profesi Guru Indonesia
  10. Tantangan Masa Depan Profesi Keguruan
  11. Mencari Sosok Guru Masa Depan

Dialektika Pendidikan Nasional

  1. Menyoal Standar Nilai Kelulusan Nasional
  2. Ujian akhir Sekolah Berstandar Nasional
  3. Menyoal Kembali Pelaksanaan Ujian Nasional
  4. Impian 20% anggaran Pendidikan Nasional
  5. Revitalisasi Kebudayaan dalam Praksis Pendidkan Nasional
  6. Memberdayakan Pendidikan di Daerah Terpencil
  7. Piramida Pola Pembinaan Pendidikan Nasional
  8. Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah
  9. Perspektif Pendidikan Berbasis Toleransi
  10. Mempertimbangkan Model Pendidikan Gratis
  11. Mencari Pendidikan Murah dan Bermutu
[]

ORANG MISKIN HARUS SEKOLAH

Kata berbagi muncul disela-sela bahasan buku ini, artinya orang ,miskin itu juga berhak mengenyam pendidikan alias nir diskriminasi. Pembukaan UUD 1945 telah menyiratkan suatu bentuk komitmen negara kepada bangsanya, maka negara harus bertindak arif atas janjinya.

TANTANG PENDIDIKAN MEMECAHKAN PROBLEM BANGSA

Buku ini seperti wahana renungan yang mendalam terkait dengan dunia pendidikan, berisikan harapan sekaligus beberapa kritik atas pelaksanaan pendidikan di Tanah Air. Ada hal yang hangat dibicarakan yakni matinya UU Badan Penyelenggara Pendidikan, sebuah UU yang dituduh dapat mendatangkan celaka. Banyak yang memberikan kritik, karena hadirnya BHP dianggap ahistoris yang serta merta meninggalkan alias melupakan jasa seorang-orang yang sukarela mendirikan lembaga pendidikan. Buku ini menegarahi bahwa BHP diboncengi Neolib.Kini dengan dibatalkannya UU No.9 Tahun 2009 tentang BHP, maka penyelenggara pendidikan merasa mendapatkan haknya kembli, yakni yak historis dan konstitusi.

Monday, May 10, 2010

MANAJEMEN BELAJAR BERBASIS KEPUASAN SISWA

Kakeknya 'kualitas' Edward Deming pernah mengatakan bahwa saat ini yang mengaku sebagai penghuni dunia yang tiada batas, harus paham kualitas. Mau tidak mau, suka atau tidak paradigma lama harus dijungkirkan, dan segera masuk paradigma baru. Dulu pencitraan selalu terkait dengan apa mauku, orang menyebut 'drive company'-segala-galanya ditentukan perusahaan/pabrik/produsen. Hal ini rupanya juga menjangkiti sekolah atau universitas-'driver school, atau driver university'. Ternyata ketika di implementasikan banyak yang mengeluh. Keluhan terutama pada tingkat kepuasan yang diperoleh. Sekarang harus segera mengejawantah pikiran cerdas, bahwa paradigma baru harus digugu, segera berubah mendepankan kepuasan pelanggan alias kepuasan siswa ( driver costumer). Kini ternyata telah berbuah perilaku baru di kalangan pendidikan, yakni bagaimana terciptanya pembelajaran yang mengedepankan kepuasan siswa. Karena kepuasan siswa akan menjadi pemicu lahirnya kualitas secara dahsyat dan tergandakan. Pada gilirannya dunia pendidikan akan menjamin terjadinya perbaikan secara terus menerus [continous improvement], dan pada sekala jauh akan membawa dunia pendidikan ke ranah TQM [Total Quality Management].
Pada bab I buku ini dibentangkan tentang Konsep Sekolah Bermutu, mulai dari latar belakang mengapa muncul gerakan mutu, selanjutnya diurai mengenai terminologi mutu hingga pemahaman konsep mutu dalam dunia pendidikan. Dari berbagai pemahaman ini, difungsikan sebagai langkah awal menuju Total Quality Management dalam pendidikan. Selanjutnya bahasan akhir bab I ditutup dengan Model Sekolah bermutu.
Pada Bab II diurai secara detil mengenai Manajemen Belajar, Teori, Prinsip dan Strategi Belajar.
Terkait dengan kepuasan siswa dan beberapa indikator kepuasaan siswa dibahas pada bab III.
Data buku
JUDUL: Manajemen Belajar Berbasis Kepuasan Siswa.
PENULIS:Dr. Popi Sopiatin, MPd.
PENERBIT: Ghalia Indonesia Jl. Rancamaya KM 1 Warung Nangka N0.47 Ciawi-Bogor 16720. Telp: [0251] 8240628. E-mail: umk@yudhistira-gi.co.id. www.yudhistira-gi.co.id
ISBN: 978-979-450-546-5
CETAKAN: Maret 2010
TEBAL: 126 halaman.
[]