Google

Friday, December 30, 2011

PENDIDIKAN KARAKTER DAN BLEK (KALENG) KERUPUK

Aneh kedengarannya, jika pendidikan karakter digandengkan dengan blek kerupuk, kemudian apa hubungannya?. Memang banyak orang yang kurang cermat melihat,. bahwa blek kerupuk sering membawa pesan moral, dan pesan itu dapat diacu sebagai jargon butir pendidikan karakter.
Kali ini yang namanya pendidikan karakter menjadi "TER", terkenal dan ter-ter lainnya. Bahkan serta merta semuanya jadi latah mungkin berjamaah. Buku buku tentang pendidikan karakter terbit secara berimpit, semua orang mulai menulis, jumlahnya sudah diatas belasan. Bahkan penataran workshop tentang pendidikan ikut pula meramaikan. Namun sebenarnya disekitar kita ada yang tak terduga sebelumnya, yakni BLEK KERUPUK, ternyata menyimpan potensi. Coba kita amati dengan tenang blek krupuk itu mendidik kita.
Blek mendidik kita untuk "SABAR",.....ini adalah karakter yang ditanamkan kepada sang murid, dan murid-murid itu dijari sabar, tidak sembarangan dan tidak tergesa-gesa, inilah blek kerupuk yang mengajarkan kesabaran.
Ini sejalan dengan pemikiran bapak Busro Muqadas ketika diwawancarai Pak Karni Ilyas (TV-ONE), kata beliau orang itu dididik sabar. Bahkan dengan tenang Pak Busro mengatakan, Sabar dulu baru Sholat.
Kemudian Blek kerupuk yang lain juga mendidik murid-murid memilki HARAPAN dan SUKA HATI (Suka Manah). Lihat blek kerupuk berikut.


Saturday, June 4, 2011

9 JURUS CEPAT MENJADI GURU PROFESIONAL BERKARAKTER TRAINER

Profesionalisme Guru sekarang harus dicermati, karena hanya guru yang profesional yang akabn mampu mengangkat derajat bangsa ini. Kali ini bangsa kita penuh teka-teki, karena negara yang kaya raya, bangsa besar namun serasa miskin tak berdaya. Kini saat yang tepat mereduksi segala kemungkinkinan yang menjadikan bangsa kaya rasa miskin, dengan meningkatkan sumber daya manusia yang handal. Pertanyaannya apa yang harus dilakukan oleh bangsa ini? untuk meningkat SDM?. Jawabnya jika kita mampu merevitalisasi para pendidik, mampu meningkatkan motivasi belajar dalam ranah pembelajaran. Tentunya sasaran yang dituju adalah guru. Hanya guru yang luar biasa dan bermental baja mampu mengantarkan bangsa ini bangkit dari tidur nyenyak dan hanya melahap keenakkan sebagai bangsa yang kaya raya. Kemudian apa, dan bagaimana memulainya."Be a Good Teacher or Never". Menjadi guru Guru yang super atau tidak sama sekali, adalah sebuah buku yang ingin mengajak kita semua untuk memulai menjadi guru profesional, guru yang handal. Dikatakan handal karena buku ini menwarkan 9 Jurus cepat menjadi Guru Profesional Berkarakter Trainer. Semiblan jurus itu antara lain:
1. Jurus Kesatu: Jadi Guru Yang Baik Atau Tidak Sama Sekali
2. Jurus Kedua : Jadilah Guru Yang Gaul: Hidup Di Saat Ini
3. Jurus Ketiga : Perlunya Berpikir Positif
4. Jurus Keempat : Membangkitkan Minat Belajar Siswa
5. Jurus Kelima: Kehebatan Otak
6. Jurus Keenam: Lain Siswa Lain Pula Gaya Belajarnya
7. Jurus Ketujuh : senjatai Siswa Dengan Ketrampilan Belajar
8. JurusKedelapan: Yakinkan Bahwa Mereka Bisa
9. Jurus Kesembilan: Menata Kelas Yang Ramah Ota:Membangun Peradaban Dari Sudut Kelas.
Data buku
JUDUL: Jurus  Cepat  Menjadi Guru Profesional Berkarakter Trainer
PENULIS: Asep Mahfud
PENERBIT: Nuansa. Komplek Sukup Baru No. 23 Ujung Berung-Bandung 40619
Telp: 022- 76883000. E-mail: redaksi@nuansacendekia.com
ISBN: 978-602-8394-53-6
TEBAL: 148 halaman
CETAKAN: I- Mei 2011
.



Sunday, May 22, 2011

STRATEGI PEMBELAJARAN DENGAN HUMOR

Belajar itu harus nikmat, semuanya yang tersaji dalam proses belajar mengajar harus lezat, mudah disantap, harus renyah untuk dikunyah. Jangan  terlalu serius nanti justru tidak maknyussss.Hal itu akan terjadi jika kita selalu mengadakan revolusi dalam pembelajaran, membuang paradigma yang usang, dan mencari serta terus menggali, strategi yang memiliki arti.Belajar akan efektif jika dalam keadaan FUN', dan pembelajaran akan porak poranda kalau tersaji dalam keadaan terpaksa. Kini semuanya harus diubah, kini semuanya harus dibalik, semua proses belajar harus menarik.
Buku ini mencoba mengintervensi suatu gagasan agar pola pembelajaran itu tidak lain adalah memberikan informasi, menjabarkan nilai-nilai, namun dalam situasi yang mengembirakan. Semuanya merasa dalam keadaan menyenangkan. Penyerapan informasi yang bagus, tidak akan tercapai dalam suasana keterpaksaan belaka.Lalu resep apa yang harus dicanangkan?. Sang guru harus punya bekal untuk mengubah suasana itu dengan melancipkan citarasa kehumoran "sense of humor". 
Data Buku
JUDUL: Strategi Pembelajaran Menyenangkan Dengan Humor
PENULIS: Darmansyah, ST., MPd
PENERBIT: PT Bumi Aksara. Jl. Saworaya No.18 Jakarta (13220).
ISBN: 978-979-010-999-5
HALAMAN : xiii+ 204, 23 cm
CETAKAN: 2000. Edisi pertama
Buku lain yang menunjang:
Cerita sampul depan.
Dari sampul depan sudah berbicara, yakni bagaimana kita harus mengasah citarasa kehumoran. Dari sampul depan pula kita akan tahu apasaja yang akan disajikan.
  • Humor dan sense humor
  • Kenapa Kita Tertawa
  • Tipe Humor Anda
  • Tertawa Menyehtkan Tubuh dan Mental
  • Belajar Tertawa
  • Sense of Humor dan Kepribadian
  • Test  Diri Anda
  • Cara Cerdas meningkat kan sense of Humor
  • Kumpulan Humor Segar[][]




 

Saturday, May 14, 2011

MANAJEMEN KURIKULUM PENDIDIKAN : MOH. YAMIN

Buku membentang halm ikhwal manajemen mutu terkait dengan pendidikan. Bagaimana pendidikan untuk mencapai sebuah tataran yang bernama mutu. Ternyata mutu tercapai tidak serta merta namun perlu dibimbing dengan mimpi yang terukur. Diibaratkan seorang yang sedang merebur air, untuk mencapai titik didih 100 derajat harus melewati proses yang standart. Mencapai kesusatu Goal, bukan hanya dikebut dalam sehari, namun diperlukan totalitas manajemen, yang diawali dengan total quality improvement. (ingin melihat tuntas akan di cuplikan kata pengantar penulis). Sila kili: Moh Yamin.
Data Buku:
Judul Manajemen Mutu Kurikulum Pendidikan  
No. ISBN 979-963-893-39
Penulis Moh. Yamin 
Penerbit Diva Press 
Tanggal terbit November - 2009 
Jumlah Halaman 274 Halaman, 14 x 20 cm






 

Tuesday, April 26, 2011

KEDZALIMAN UJIAN NASIONAL-DANIEL M ROSYID


Kafe Guru sengaja melakukan plagiat untuk tulisan Profesor Daniel M Rosyid, tentunya juga ijin sudah dikantongi terlebih dahulu. Plagiat yang dimaksud adalah mendublikasi tulisan beliau yang sudah duduk manis di harian Jawa Pos tadi pagi (26-April 2011). Alasan diunggah cukup kuat, karena tulisan itu sangat penting diketahui semua guru, atau Pihak-pihak lain yang berkepentingan (stakeholders), dan inilah yang mendorong kafe guru menulis ulang. Kemudian alasan lain yang mendukung, tak semua guru atau seorang-orang yang berkaitan dengan Unas berlangganan Jawa Post. Berikut guratan pikiran Daniel M Rosyid yang diendus dari pengalaman empirinya
serta pangkal pikir yang mendorongnya.
KEDZALIMAN UJIAN  NASIONAL
Daniel Mohammad Rosyid
Mulai hari Senin 18 April 2011 ini, anak2 SMA, SMK, MA se-Indonesia hampir seluruhnya harus mengikuti Ujian Nasional (UN), suka atau tidak suka, jika mereka menginginkan memperoleh Ijazah. Bagi yang tidak peduli dengan ijazah, tentu mereka boleh tidak mengikuti UN ini.
Setelah diperkarakan di pengadilan karena UN mengabaikan Hak Anak, hingga banding di tingkat MA, Pemerintah masih bersikeras melaksanakan UN, namun dengan mengubah formulasi kelulusan dengan menurunkan bobot UN dibanding nilai dari sekolah menjadi 60/40. Di Jawa Timur, Dewan Pendidikan Jawa Timur memperoleh laporan bahwa, di samping isu kebocoran soal UN, beberapa sekolah melakukan “operasi reparasi rapor” untuk mendongkrak nilai sekolah.
Kemudian, Pemerintah meminta masyarakat agar murid tidak mempercayai bocoran soal UN ini, dan juga mengancam guru dan sekolah yang melakukan kecurangan –seperti jockying-menghadapi Ujian  Nasional. Setelah “kerja lembur” melalui rangkaian ‘try-outs” dan tambahan “bimbel” yang tidak murah, Sekolah, guru dan murid merespons kondisi dan ancaman ini dengan melakukan do’a bersama (istighosah), melakukan upacara Pakta Kejujuran, dan kegiatan-kegiatan aneh lainnya. Mendiknas mengatakan bahwa istighosah ini lebih baik dari mabuk-mabukan menjelang UN. Mendiknas tidak menyadari, bahwa pilihan-pilihannya bukan di pihak murid yang tidak berdaya. Pilihan-pilihannya sebenarnya ada di meja Mendiknas sendiri : mengubah UN atau melanjutkan kedzaliman ini.
Jika kedzaliman adalah tidak menempatkan sesuatu pada tempat yang semestinya, maka Ujian Nasional adalah kedzaliman. Kedzaliman pertama, Kemendiknas mengambil alih kewenangan guru menentukan kelulusan murid dari sebuah sekolah. Dalam sekolah yang sudah terakreditasi, hanya guru –apalagi yang sudah bersertifikat guru-, melalui sidang Dewan Guru Sekolah, yang memiliki kompetensi teknik dan moral untuk menentukan kelulusan seorang murid dari sebuah sekolah. Ini seperti dokter yang merawat pasien, yang mengatakan bahwa ia tidak berwenang menilai status kesehatan pasiennya setelah beberapa tahun dia rawat. Sangat tidak bertanggungjawab.
Kedzaliman kedua adalah, karena sifatnya yang massal, kelulusan murid dari sebuah sekolah ikut  diserahkan pada sebuah komputer/scanner. Eksistensi murid sebagai subyek yang sadar jauh lebih tinggi dari sebuah mesin scanner paling canggih sekalipun. Menyerahkan kelulusan murid pada sebuah mesin adalah perendahan martabat murid sebagai manusia. Jika pendidikan diyakini bukan sekedar persoalan kognitif, namun juga soal membangun karakter dan ketrampilan hidup, menentukan kelulusannya dengan menggunakan tes berformat pilihan ganda sungguh-sungguh tidak dapat dipertanggungjawabkan secara akademik maupun moral.
Kedazliman ketiga adalah Ujaian Nasional tidak menenmpatkan murid sebagai koprodusen jasa pendidikan, bahkan sebagian mereka harus membayar untuk memperoleh pendidikan. Murid sesungguhnya bukan sekedar konsumen, bahkan ko-produsen jasa pendidikan. Tanpa murid, jasa pendidikan ini tidak pernah wujud. Desain kebijakan UN adalah bukti bahwa Pemerintah amat supply-orientated, tidak peka terhadap kebutuhan murid yang beragam. Artinya, sesungguhnya murid bisa ikut menentukan siapa yang ikut menentukan kelulusannya. Tapi, inilah nasib konsumen Indonesia yang hak-haknya banyak diabaikan, tidak saja oleh bisnis swasta, tapi bahkan oleh “pemerintah”nya sendiri.
Bagaimana mengakhiri kedzaliman luar biasa ini ? Pertama, serahkan kelulusan murid pada dewan guru sekolah masing-masing. Tugas Kemendiknas adalah menilai kelayakan sekolah melalui akreditasi dan kelayakan guru melaluii sertifikasi.
Kedua, DPR perlu membentuk dan kemudian memerintahkan Badan Peniliaian Pendidikan untuk melakukan semacam Ujian Nasional, saya mengusulkan Tes Nasional, untuk mempertanggungjawabkan anggaran Kemendiknas, untuk mengukur kinerja pendidikan nasional. Tes nasional ini dilakukan secara sampling, tidak menyeluruh, tidak perlu setiap tahun, tidak dipakai untuk menentukan kelulusan, dilakukan untuk beberapa mata pelajaran yang penting –termasuk seni dan olah raga- secara komprehensif yang mencakup aspek-aspek afektif dan psikomotorik, tidak cuma kognitif.
Ketiga, membangun good education governance untuk mengurangi kecenderungan supply-orientated Kemendiknas dengan membentuk Dewan Pendidikan Nasional, serta memperkuat Dewan Pendidikan Daerah. Keragaman geografi Indonesia memerlukan pendidikan yang lebih peka pada keunikan dan kemampuan daerah, serta kebutuhan pendidikan murid sebagai konsumen.
Keempat, mendorong agar asosiasi profesi guru, seperti PGRI, untuk mengembangkan beragam tes mata pelajaran yang dapat dipakai untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi. Misalnya, asosiasi guru pendidikan olah raga dapat mengembangkan tes-tes untuk anak yang berbakat dan berminat meniti karir di bidang olah raga. Tes-tes ini ditentukan sendiri oleh murid dan sekolah yang akan menerimanya sebagai murid atau mahasiswa baru.
_______________________________________________________________________
Catatan Penulis : Daniel Mohammad Rosyid, Ph.D (50tahun) adalah Guru Besar pada Jurusan Teknik Kelautan ITS Surabaya, Penasehat Dewan Pendidikan Jawa Timur, mantan Ketua Badan Koordinasi Sertifikasi Profesi Jawa Timur. Daniel bisa dihubungi di 08133527261, email : dmrosyid@gmail.com, atau di www.danielrosyid.com

Tuesday, April 19, 2011

KAJIAN MASA DEPAN DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM

Buku ini membentangkan sebuah gagasan antisipatif masa depan kehidupan manusia, tentunya dalam melakukan kajian didahului oleh beberapa fenomena atau realitas empiris yang menunjukkan sebuah gejala, bagaimana  kehidupan di masa mendatang. Menurut penulisnya Prof. Dr. Saedah Siraj,   bahwa yang akan datang akan hadir sebuah ancaman jika kita tak mampu mengantasipasi laju perkembangan., secara tepat akurat dan dalam masa dini. Namun sebaliknya jika manusia sudah matang secara mentalitas dalam memperbaikinya maka segala macam bentuk tantangan dan ancaman justru akan menjadi peluang.Menurut buku ini kajian masa depan tidak identik membicarakan masalah nujum, namun sebuah prediksi yang amat sangat rasional. Dalam kajiannya dikaitkan degan masa depan setidaknya ada tiga bentuk sebuah ancangan itu, yakni:
[] Kemungkinan masa depan(possible future).
[] Peluang masa depan (probable furures) dan
[]Masa depan yang diinginkan(preferred futures).. Mengahadapi tiga harapan itu, maka diperlukan sebuah kurikulum pendidikan yang senafas dengan ancangan kedepan. Kurikulum pendidikan harus tumbuh dan selalu meng-up date informasi kekinian sehingga pendidikan tidak hanya melakukan kegiatan akademik tapi cenderung membekali siswa/pelajar/mahasiswa untuk melakukan rekayasa diri agar masa depan yang serba kemungkinan atau penuh dengan probabilitas  dapat diurai sejak dini.  Inilah bentuk antipasi cerdas pendidikan agar manusia mampu eksis disegala ATHG (ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan).
Buku ini nampaknya memberikan awalan, bahwa jika kita telah memiliki kekuatan dalam bentuk kesadaran, melalui pendidikan.
Penulis buku ini juga ingin mempertemukan antara kajian ilmiah dan agama, ini nampak pada pembahasan bab II tepatnya halaman 12, tajuk yang diketengahkan adalah "Al-Quran dan Kurikulum Masa Depan". Kemudian buku ini membagi lima bab pokok bahasan, antara lain:
1. Pengajian Masa Depan
2. Trend Masa Depan
3. Pendekatan Penyelidikan Dalam Pendidikan Masa Depan
4. Kajian Di Malaysia Dan Luar Negara

5.Reka Bentuk Kurikulum Masa Depan.
SIAPA PENGGAGAS DAN PENULIS BUKU INI ?

Adalah Profesor Dr.Saedah Siraj. BA(Hons)(Mal), Dip.Ed(Mal), M.Ed (Mal). Ph.D (USA).  Bidang : Curriculum Development. Mengenal lebih jauh sila Klik,
KARYA LAINNYA:
Perkembangan Kurikulum : Teori dan Amalan
Teacher Burnout the implementation of Currricular Cahanges
Cognition and Learning : Issues and Strategies (Eds)
Pendidikan Anak-anak
Pendidikan Rumah Tangga
Remaja dan Strategi Penyelesaian Masalah
Pendidikan di Malaysia
Menagajar Sastra: Teori, Eksperimen dan Aplikasi
Kurikulum Masa Depan
mLearning : a new dimension of Curriculum Advencement
Kajian Masa Depan dalam Pengembangan Kurikulum.
[]
Data buku
JUDUL: Kajian Masa Depan Dalam Pengembangan Kurikulum
PENULIS: Saedah Siraj
ISBN:978-602-98582-3-5
PENERBIT: Pustaka Cendikia Utama. Jalan Gegerkalong Girang BAru. No. 13 Bandung 40154. Telpon/Fak. 022-2013847.
HALAMAN: x + 76 hal
[]

Monday, April 18, 2011

UNIVERSITY MALAYA- UNIVERSITAS ADI BUANA SURABAYA, KISS

Kita bersahabat tak hanya datang lalu pergi, numun tertambat di hati sanubari. membangun citra-sesama perguruan tinggi. Bina jati diri untuk meningkatkan kualitas keilmuan sebagai universitas. Lama telah dirancang, akhirnya seperti tanaman. Kini berbuah lebat, lahir titian muhibah keilmuan dalam ranah Seminar Internasional. INTERNATIONAL CONFERENCE-" FUTURE EDUCATION IN GLOBAL CHALLENGES". Tadi Senin 18 April 2011 tepat pukul 18.23  WIB, telah lahir gagasan baru, trilogi gagasan itu antara lain:
1. Membangun Journal Bersama antara UM (Universiti  Malaya) dan  Universitas Adibuana Surabaya 
2. Rencana Membuat Buku Bersama 
3. Segera di buka Program Doktoral by Research
Terkait dengan seminar Internasional tersebut, tak tanggung-tanggung untuk hadir ke Surabaya, Universiti Malaya mencarter pesawat yang khusus mengangkut rombongan tersebut. Puluhan mahasiswa program pascasarjana Universitas serta belasan profesor dari universitas Malaya hadir di Universitas Adi Buana Surabaya. Tadi malam dalam acara Jamuan Makan, dihibur pula dengan  orkes  keroncong yang dimainkan oleh karyawan dan para dosen Universitas Adibuana Surabaya. Sangat menyenangkan tentunya, karena disela jamuan makan malam rekan-rekan dari Universiti Malaya sempat melantunkan suaranya melalui lagu, "Bengawan Solo". Tak Ketinggalan Professor Madya Abdul Jalil ikut pula tarik suara. 

Sunday, April 17, 2011

TIPS SUKSES PLPG

Jamal Mak'mur Asmani, adalah penulis sukses yang menulis Tips Suskses. Kali ini mengetengahkan sukses untuk lulus PLPG. Beberapa tulisannya banyak bersinggungnugan dengan profesionalisme Guru. Memamng kita harus akui sekarang semua orang sedang mabuk kepayang dengan pendidikan. Pemicunya juga sangat banyak, apalagi jika dikaitkan dengan Undang-undang Dasar kita yang telah mematok harga bahwa anggarap pendidikan setidak-tidak atau paling sedikit 20 %. Kemudian berita gembira yang datang dari hadirnya Undang-undang Guru, disusul sertifikasi pendidik. Guru akhirnya menjadi profesi yang naik kelas, semula adalah profesi yang dijauhi, sekarang semuanya berlomba-lomba untuk mendekati.Ini apakah "barokah" atau  "musibah" ?. Beberapa pengamat yang memandang miring telah nayak bersumbah dengan argumennya yang masuk akal. Katanya sertikikasi itu lebih dekat dengan duwit daripada peningkatan profesionalisme. Ada kata yang agak memerahkan telinga, guru yang membuat portofolio dianggap menulis curriculum vitae tapi menjadi perlente, alias kaye raye. Bahkan sinyalemen burut juga dialamatkan kepada guru. Guru sekarang sudah masuk dalam kubu "Buser"- bukan buru sergap, tapi buru sertifikat pelatihan dan seminar. Baknya akala-akalan alias rekayasa, ada seminar internasional, kendati yang datang pembicara level kecamatan, ada pelatihan tapi hanya dua jam. Inilah yang dikata kurang signifikan, akhirnya manata ulang dan memperbaiki sistem manjadi tataran yang terdepan. PLPG (Pendidikan dan Latihan  Profesi Guru) adalah pilihan sekaligus solusi jitu.Ternyata benar, bahwa PLPG secara signifikan  mampu memberikan kontribusi meningkatnya wawasan profesionalis guru.Tapi untuk mencapainya perlu pula aktivitas yang cukup serius. Pelatihan akan memakan waktu sedikitnya 90 jam, semuanya disegarkan, dan disisipkan info baru serta motivasi prestasi penjaga profesi. Dalam aplikasinya tentunya juga ada plus minus, namun adanyya PLPG sungguh membuat performa guru menjadi bagus sekaligus "becus". Buku ini ingin sering info, yakni strategi apa yang sangat safe dan ajaib. Nah itulah yang dikata buku ini dengan TIP Sukses PLPG.
Data buku
JUDUL: Tips Sukses PLPG
PENULIS : Jamal Ma'mur Asmani
PENERBIT: Diva press Sampangan Gang Perkutut No. 325-B. Jl Wonosari, Baturetno Bangun Tapan Yogyakarta. Telp:  0274- 4353776. E-mail : redaksi_divapresss@yahoo.com. Blog: www.blogdivapres@yahoo.com. Website: www.divapress-online.com
ISBN: 978-602-978-580-7
[]
   

Friday, March 11, 2011

BEGINI CARA MENJADI GURU INSPIRATIF DAN DISENANGI SISWA

Jika ingin menjagi guru yang disenangi siswa maka:
TINGGALKAN MODEL GIRU KONVENSIONAL
Segera bertandang  menjadi
GURU YANG INSPIRATIF
Kemudian bangaimana yang  inspiratif itu?
  • Menunjukkan keterbukaan dalam perencanaan mengajar dan kegiatan belajat mengajar
  • Mempertimbangkan berbagai alternatif cara menyampaikan isi pelajaran kepada siswa
  • Dapat menggunakan humor secara proposrsional dalam menciptakan situasi KBM yang menarik
  • Menunjukkan perilaku demokratis dan tenggang rasa kepada semua siswa
  • Memandang siswa sebagai partner dalam KBM
  • Berkesinambungan dalam menggunkan hadiah dan hukuman sesuai dengan keadaan siswa.
Selajutnya bagaimana guru mampu membawa dirinya sebagai aktor yang mampu menyuntikkan segenap materi pembelahjaran dan siswa merasa membutuhkan, tidak hanya sekeder ingin (want) tapi butuh (need).
Dewasa ini banyak guru enggan berolah budi, dan kadang lupa bahwa dirinya hidup dajn berkehidupan untuk bertindak profesional. Persoalan siswa ngantuk dalam menerima pelajaran bukan hal yang harus didiamkan namun  dicari rujukkan mengapa siswa itu mengantuk. Mungkin gaya ngajar kita yang membosankan, atau mungkin karena siswa itu sendiri. Guru harus berolah budi, dan sadar diri bagaimana setiap membelajarkan orang harus terpuaskan. Kata orang guru harus mampu bersaing ketat dengan SPG- Sales Promotion Girl yang ada di mal-mal, cantik menaik dan menjelaskan customer menjadi penter (bukan ngiler). Semula hanya ingin, serta merta menjadi butuh dan membeli. Guru mampu merayu agar siswa lebih maju. Seperti menggali cara mengajar yang terbaik harus  digali dalam-dalam. Kapan kita harus mampu memecah kebekuan (ice breaker) dan kapan kita membuat siswa seger kembali penuh energi ( energizer) 
Data Buku:
JUDUL : Begini Menjadi Guru Inspiratif & Disenagi Siswa.
PENULIS: Acep Yonny - Sri Rahayu Yunus

Friday, March 4, 2011

PEMBELAJARAN TEMATIK


PEMBELAJARAN TEMATIK:

Guru itu merayu, bukan memaksa
Guru  itu pelayanan sejati dan mulia,
Guru membuat senang, menghindari caci maki
Guru membangun hati, sehingga apa saja yang disampaikan teresapi.


Oleh;
djoko adi walujo
[djokoadi_walujo@yahoo.com]

Ketika tugas mulia dimulai, ketika itu pula seorang guru melaksanakan tugas profesi, menyandarkan segala kegiatan pada keahliannya dan kompetensi dirinya. Banyak guru di belahan negeri, sudah pasang badan untuk menjujung tinggi prefesi, bagaimana guru di negeri ini? Kita sadar akan hal itu, sehingga dapat membangun negeri mejadi lebih baik, lebih etis dan aestetitis.Hari ini adalah saat yang sangat luar biasa, kita bertemu dalam sebuah arena untuk menegakkan profesionalitas kita, membangun kopentensi diri sekaligus meneningkatkan percaya diri, sedang muara akhirnya adalah pada profesionalisasi.
Banyak bertebaran metoda pembelajaran seperti CTL, Cooperative Learning, dan lain-lain, namun pilihan harus tetap disandarkan pada  ABCD CRITERIUM.
APA ABCD CRITERIUM ITU? Sebuah kreteria yang harus dikedepankan ketika seorang guru akan melaksanakan tugas profesi, di awali membuat persiapan mengajar, hingga mengevaluasi sang pelajar



  •   Tahukah kita siapa siswa dan karakternya?  ini berarti guru sedang menakar “Audience”
  • Tahukah kita apa yang harus kita ubah perilaku siswa kita? Ini berarti kita sedang mengatakan pilihan sesuai dengan tujuan pembelajaran “Entry Behavior”
  • Pada saat yang bagaimana kondisi yang terjadi?, Ini berarti guru akan melakukan sebuah adaptasi pembelajaran “Condition”
  •  Kemudian jika guru mulai memikirkan tingkatan capaian, sekaligus menakar yang akan dicapai berarti guru telah menentukan tingkat takaran “Degree”
Dari ABCD Criterium, maka guru akan memilih metode yang sangat cocok dengan karakter siswa siswa. Selanjunya yang perlu diingat adalah tak semua meteode pembelajaran itu bias berhasil tanpa memahami kriteria itu. Ingat!

Guru bukan memaksakan sebuah metoda pembelajaran tertentu
Guru memilih metode yang sesuai dengan karakter siswa

APA DAN MENGAPA PEMBELAJARAN TEMATIK ?

Hakikatnya pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu. Oleh karena itu, guru harus merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi kebermaknaan belajar sang siswa.
Pembelajaran tematik dapat pula dipandang sebagai upaya untuk memperbaiki kualitas pendidikan, utamanya untuk mengurai masalah klasik kurikulum di Indonesia yang  dikatakan “negara yang padat materi kurikulum, tapi bukan kaya kurikulum”.
Pembelajaran tematik member peluang  pembelajaran terpadu yang lebih biak dan menekankan keterlibatan sang siswa  dalam belajar, membuat mereka terlibat  secara aktif dalam proses pembelajaran dan pemberdayaan dalam memecahkan masalah tumbuhnya kreativitas  sesuai dengan kebutuhan sang siswa. Lebih lanjut, diharapkan siswa dapat belajar dan bermain dengan kreativitas yang tinggi. Kaitan konseptual antar mata pelajaran yang dipelajari akan membentuk skema, sehingga siswa memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan, selain itu, dengan penerapan pembelajaran tematik disekolah akan sangat membantu siswa, hal ini dilihat dari tahap perkembangan siswa yang, masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan.
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa, Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pembicaraan.

ALASAN MENGAPA MELAKUKAN PEMBELAJARAN TEMATIK
ü  Kehidupan itu komplek, saling terkait, dan tidak berdiri sendiri. (Pemisahan matapelajaran tidak begitu jelas)
ü  Mampu menyiasati  kurikulum kita yang padat apalagi memiliki muatan kegiatan yang tinggi dengan cara yang mudah dan menarik, dan bersifat fleksibel
ü  Pada dasarnya dalam diri sang siswa memiliki kemampuan kreatif dan kecerdasan majemuk
ü  Pembelajaran temamtik menunjukan cakrawala pembelajaran sekaligus merupakan pardigma pembelajaran yang mampu memberikan layananan keberagaman.
ü  Berpusat pada siswa, maka hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa
ü  Memberikan pengalaman langsung
ü  Menyajikan konsep dari berbagai matapelajaran
ü  Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan

HARAPAN  PEMBELAJARAN  TEMATIK
Dengan pembelajaran tematik diharapkan akan memberikan manfaat seperti:
  1. Siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu.
  2. Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar mata pelajaran dalam tema yang sama.
  3. Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan.
  4. Kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi sang siswa.
  5. Siswa mampu lebih merasakan manfaat dan maka belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas.
  6. Siswa lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk memgembangkan suatu kemampuan dalam satu mata pelajaran sekaligus mempelajari mata pelajaran lain.
  7. Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan dapat dipersiapkan sekaligus diberikan dalam dua atau tiga kali pertemuan, sedangkan selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remedial dan pengayaan.
PLUS DAN MINUS PEMBELAJARAN TEMATIK

Pembelajaran tematik memiliki “plus” tapi juga mengantongi “minus” yaitu :
  1. Menyenangkan karena berangkat dari minat dan kebutuhan peserta didik.
  2. Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar mengajar yang relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta didik.
  3. Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna.
  4. Mengembangkan keterampilan berfikir anak didik sesuai dengan persoalan yang dihadapi.
  5. Menumbuhkan keterampilan sosial melalui kerja sama.
  6. Memiliki sikap toleransi komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
  7. Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan persoalan yang dihadapi dalam lingkungan peserta didik. (Kunandar (2007)
Ingat ada minusnya!!!
Selain memiliki kelebihan pembelajaran tematik juga memilki kelemahan, adapun kelemahan pembelajaran tematik terjadi jika dilakukan oleh guru tunggal, Misalnya seorang guru kelas kurang menguasai secara mendalam penjabaran tema sehingga pembelajaran tematik akan merasa sulit untuk mengaitkan tema dengan materi pokok setiap mata pelajaran.

IMPLIKASI PEMBELAJARAN TEMATIK:

Dalam implementasi pembelajaran tematik disekolah dasar mempunyai implikasi yang mencakup :
  • Implikasi bagi guru
Pembelajaran tematik memerlukan guru yang kreaktif baik dalam menyiapkan pengalaman belajar bagi anak, juga dalam memilih kompetensi dari berbagai mata pelajaran dan mengaturnya agar pembelajaran menjadi lebih bermakna, menarik, menyenangkan, dan utuh.
  • Implikasi bagi siswa.
  1. Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang dalam pelaksanaannya yang dimungkinkan untuk bekerja, baik secara individual, pasangan kelompok kecil, maupun klasikal.
  2. Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang bervariasi dan aktif.
  • Implikasi terhadap sarana, prasarana,sumber balajar dan media.
  1. Pelaksanaan pembelajaran ini memerlukan berbagai prasarana dan prasarana belajar,
  2. Pembelajaran ini perlu memanfaatkan bebagai sumber balajar, baik yang didesain secara khusus maupun yang tersedia dilingkungan,
  3. Pembeajaran ini juga perlu mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran bervariasi dan
  4. Pembelajaran ini masih dapat menggunakan buku ajar yang sudah ada atau bila memungkinkan untuk menggunakan buku suplemen khusus yang memuat bahan ajar terintegrasi.
  • Implikasi terhadap pengaturan ruangan.
  1. Ruang perlu ditata sesuai tema yang dilaksanakan.
  2. Susunan bangku bisa berubah-ubah.
  3. Perta didik tidak harus selalu harya duduk dikursi, tetapi dapat duduk ditikar atu dikarpet.
  4. Kegiatan hendaknya bervariasi dan dapat dilaksanakan baik didalam maupun diruangan.
  5. Dinding kelas dapat dimanfaatkan untuk memajang hasil karya peserta didik dan dimanfaatkan sebagai sumber balajar.
  6. Alat, sarana, sumber belajar hendaknya dikelola dengan baik.
  • Implikasi terhadap pemilihan metode
Pembelajaran yang dilakukan perlu disiapkan berbagai variasi kegiatan dengan menggunakan multi metode, misalnya percobaan, bermain peran, tanya jawab, demonstrasi, dan bercakap-cakap.Kekuatan manusia ada penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan menerapkannya. Ilmu pengetahuan dibangun sekolah secara bertahap dan tersekat-sekat dalam banyak mata pelajaran, dalam banyak disiplin yang karakternya berbeda-beda. Namun, dalam penerapannya, siswa hampir selalu memerlukan pendekatan yang integratif, berbagai disiplin dan pendekatan itu diterapkan secara simultan dalam menyikapi berbagai gejala kehidupan scara kritis, dalam memecahkan berbagai masalah kehidupan.
Keterampilan untuk menggunakan berbagai disiplin ilmu secara simultan, sistematis dan  logis sering tidak tergarap oleh sekolah. Masalahnya, sekolah lebih berkonsetrasi pada peningkatan kemampuan siswa dalam bidang agama, bahasa, matematika, sejarah dan yang lainnya. Memecahkan masalah bagaimana menggunakan berbagai bidang disiplin ilmu dalam menghadapi masalah kehidupan secara integratif  sepertinya cukup diserahkan kepada siswa untuk mengembangkan kompetensinya secara alamiah.
Banyak lembaga pendidikan yang memberikan perhatian terhadap masalah itu. Di antaranya dengan mengembangkan kurikulum terpadu. Di beberapa sekolah unggul di Indonesia mengadopsi strategi pembelajaran ini sebagai ciri khas keunggulan proses pembelajaran. Dalam pembelajaran tematik memungkinkan satu tema tertentu dibahas dari berbagai disiplin ilmu. Contoh, tema pengelolaan sampah rumah tangga perkotaan dibahas dari sisi agama, sejarah, biologi, geografi, kimia, sehingga tema itu menjadi bahan pembahasan sejumlah mata pelajaran.
Untuk menerapkan model pembelajaran seperti itu memerlukan disain kurikulum yang berbeda dengan model pembelajaran per disiplin ilmu. Sekolah perlu menentukan tema-tema yang relevan dengan banyak Standan Kompetensi dan Kompetensi dasar pada berbagai mata pelajaran. Perlu menetapkan tujuan pembelajaran pada tema-tema yang dipilih dan perlu mengembangkan kolaborasi pendidik sehingga tidak bekerja sendiri-sendiri.
Kurikulum Terpadu merupakan suatu pendekatan yang mempersiapkan siswa untuk belajar mengembangkan kompetensi yang dibutuhkan kehidupan di abad depan dengan yang terintegrasi dalam berbagai dimensi.Dengan pendekatan ini siswa memadukan berbagai aspek keilmuan yang fous pada pemahaman gejalan kehidupan secara terintegrasi pula dalam bidang studi yang luas.

RUJUKAN YANG DISARANKAN:

Sutirjo Dan Sri Istuti Mamamik, (2005), Tematik Pembelajaran efektif  kurikulum 2004, Bayu Media  Malang ISBN : 979-3695-36-6

Saturday, February 5, 2011

7 TIP APLIKASI PAKEM

PEMBELAJARAN "PAIKEM GEMBROT"

BUKAN GURU UMAR BAKRIE

ILMU PENDIDIKAN PERSPEKTIF KONTEKSTUAL

HYPNOSIS In TEACHING

RESTORASI PENDIDIKAN INDONESIA

Menuju masyarakatterdidik adalah yang diharapkan, karena seiring dengan amanat bangsa sebagai tertuang dalam Pembukaan Unddang-Undang Dasar 1945.  ------(Maaf belum dikupas, akhir-akhir ini buku buku pendidikan lahir begitu cepat, sehingga untuk meresensi kalang kabut,....)

Saturday, January 22, 2011

MISKIN BUKAN HALANGAN SEKOLAH