Google

Friday, September 14, 2012

BELAJAR KARAKTER DENGAN HATI NURANI

Tidak hanya hebat tapi nerkali-kali dahsyat. Kreasi hati berbuah buku belajar hati nurani. Buku ini dibidani oleh Akh. Muwafik Saleh.
Sukses adalah pilihan. Tapi banyak orang yang bingung bagaimana meraih kesuksesan. Hal itu karena belum tahu caranya dan salah memaknai sukses. Padahal modal sukses itu bukan modal kapital jutaan bahkan ratusan juta rupiah, tapi dengan keyakinan.
Tidak sedikit orang mengalami kegagalan dalam berbagai aspek kehidupan; gagal dalam ujian, bisnis, usaha, studi, rumah tangga, politik dan karir lainnya. Kegagalan tersebut bisa berawal dari gagalnya keyakinan yang dibangun oleh seseorang.
Ungkapan “ aku tidak yakin kalau aku bisa”, adalah contoh gagalnya keyakinan dan berakibat pada gagalnya selurih usaha. Kenapa itu bisa terjadi? Karena keyakinan merupakan dasar segala amal dan aktivitas manusia, tanpa keyakian ibarat perjalanan tanpa tujuan atau bangunana tanpa fondasi dan tiang pancang, semua pasti ambruk.
Keyakinan menjadi penuntun pada apa yang diyakini. Jika Anda yakin bahwa Anda akan sukses, maka Anda sukses. Sebaliknya, jika berpikir gagal maka pasti akan menemui kegagalan itu. Seperti dikatakan oleh Napoleon Hill, apabila Anda berpikir kalah maka Anda akan kalah. Apabila Anda berpikir tidak berani, maka tidak akan berani. Apabila Anda ingin menang tapi tidak yakin, boleh dikatakan Anda tidak akan menang. (hlm.159)
Betapa kuat dan dahsyatnya keyakinan mempengaruhi diri manusia, sehingga keyakinan menjadi penentu sukses atau gagalnya seseorang. Sukses dimulai dari dalam pikiran, apabila Anda menganggap diri anda unggul maka Anda akan menjadi unggul. Alam bawah sadar bisa dipelajari mekanismenya dan dimanfaatkan untuk menghasilkan efek yang kita inginkan dalam meraih kesuksesan.
Bagaimana agar keyakinan itu bisa menjadi kenyataan berupa kesuksesan? Akh Muwafik Saleh menyinergikan keyakinan tersebut dengan aspek lain yang semuanya itu tidak berkaitan dengan modal yang sifatnya materi sama sekali.
Pertama, motivasi. Motivasi adalah sesuatu yang membuat Anda bisa melangkah dan melakukan sesuatu. Motivasi bisa mengubah Anda dari keadaan biasa-biasa saja menjadi unggul dan luar biasa. Sementara komitmen adalah apa yang membuat Anda terus melangkah sesuatu yang terbaik.
Kedua, kekuatan berpikir positif. Pikiran positif Anda dipengaruhi oleh lingkungan atau teks sumber bacaan Anda. Pikiran atau apa yang Anda pikirkan akan berpengaruh pada keyakinan. Maka perlu kiranya Anda memaksakan diri tuk selalu berkata positif, melihat sisi positif meski dari keadaan yang terburuk sekalipun.
Ketiga, kekuatan mimpi. Jika Anda mempunyai mimpi atau cita-cita, berarti Anda punya keinginan; Ada sesuatu yang ingin diraih, ada objek yang akan dijadikan sasaran, dan tahu apa yang akan Anda lakukan. Orang yang mempunyi mimpi adalah orang yang mempunyai kekuatan diri dan jauh lebih maju dari mereka yang tidak mempunyai mimpi. Orang yang mempunyai mimpi akan bangun lebih pagi karena dengan itu ia yakin ada sesuatu yang ingin ia raih.
Keempat, kekuatan visualisasi. Visualisasi sukses, Anda membayangkan dalam benak dan menggambarkan dalam pikiran tentang apa yang ingin diwujudkan. Film Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, menggambarkan itu. Ical yang bermimpi ingin pergi ke Paris dengan biaya beasiswa, ternyata jadi kenyataan meski dengan beragam ujian dan rintangan.
Kekuatan visualisasi tentang mimpi dan cita-cita yang diharapkan, membutuhkan pengulangan, karena pengulangan ini merupakan cara untuk memprovokasi otak dan mengaktifkan sistem otomatis alamiah dalam diri Anda untuk mewujudkannya menjadi sebuah realitas.
Pengulangan bisa berfungsi sebagai provokator diri dan juga sebagai pengalaman seseorang untuk menemukan keyakinan, motivasi, dan mimpi seseorang dalam menemukan jalan suksesnya. Banyak orang mengalami kegagalan namun terus mengulang dengan perbaikan dan evaluasi, lalu berakhir dengan manis, berupa kesuksesan.
Dalam pelajaran di sekolah, perguruan tinggi ataupun pelajaran kehidupan di masyarakat, pengulangan adalah sesuatu yang sifatnya mutlak. Kenapa guru sukses mengajar? Karena dia terus belajar mengulang. Baik mengulang metode; cara ia mendidik dan mengajar ataupun mengulang materi ajar. Kenapa seseorang pemanin sirkus ia terampil meragakan permainan yang menurut kita sangat berbahaya? Karena mereka sudah terlatih dengan cara mengulang-ulang.
Kemauan seseorang untuk mengulang sesuatu yang positif muncul dari lima hal penting yaitu; keyakinan, motivasi, pikiran positif, mimpi dan proses visualisasi. Semua bersinergi secara dinamis, saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Enam hal di atas adalah kekuatan potensi diri Anda, yaitu potensi psikologis yang mampu menghantarkan Anda ke gerbang dan realitas kesuksesan.
Buku karya Akh Muwafik Saleh yang berjudul; Belajar dengan hati Nurani, banyak mengungkap rahasia kesuksesan sekaligus menuntun Anda menjadi manusia sukses. Metode sukses yang disajikan oleh pengarang, bukan bagaimana Anda mempunyai modal yang besar, tapi bagaimanan Anda memfungsikan sikap diri dan nurani Anda secara maksimal, karena Anda mempunyai kekuatan yang luar biasa untuk meraih kesuksesan. Tuhan telah meberikan Anda potensi yang sangat besar, maka nasib Anda ada di tangan Anda. Selamat membaca.

Judul Resensi : Sukses Bermodalkan Keyakinan
Judul Buku : Belajar dengan Hati Nurani
Penulis : Akh Muwafik Saleh
Penerbit : Erlangga
Cetakan : Pertama 2011
Tebal : viii+284 Halaman
Peresensi :
Abdul Hopid
Pembaca Buku

Tuesday, September 11, 2012

GURU AMERIKA PUN MOGOK

Masalah kesejahteraan guru bukan masalah di Indonesia saja, di Amerika pun terjadi. Negara adi kuasa adi kaya dan terdengar gaji gurunya adi kaya, tapi mogok juga adi di negeri ini.
Ribuan guru sekolah negeri di kota Chicago melancarkan mogok ngajar gara-gara menuntut evaluasi kontrak kerja yang dibebankan kepada guru.
Sekitar 26 ribuan guru memadati jalan seraya meneriakan yel-yel khas guru SOLIDARITY YES!. Tentunya membawa impak sekitar 400 siswa terlantar. Menurut Serikat Guru, dengan adana peraturan baru sekitar 6 ribu guru akan kehilangan pekerjaan dalam dua tahun ke depan.