Google

Wednesday, August 29, 2012

GURU MULTITALENTA

Gagasan Salaman Rusdie tak pernah henti, mengalir bak sungai jernih membawa air kehidupan bagi pendidikan. Berkali kali menuliskan idenya untuk membagikan pengalaman batinya agar Guru di Indoensia menjadi super hatinya, juga super keahliannya

ACARA TV DAHSYAT DAN GURU


ACARA DAHSYAT
Dahsyat adalah sebuah program acara musik di RCTI yang menghadirkan penampilan musisi-musisi ternama tanah air dalam membawakan lagu-lagu hitsnya. Dahsyat RCTI dipandu oleh pasangan kocak Raffi Ahmad dan Olga syahputra. Acara yang sering menampilkan kelucuan dari para pemandu acaranya ini dapat menciptakan suasana yang menyenangkan dan tidak membosankan. Acara ini juga menayangkan tangga lagu beserta video klip dari musisi-musisi papan atas Indonesia.
Acara dahsyat merupakan acara musik yang didesain secara  unik. Dengan menyelingi pengetahuan umum tentang kebudayaan Indonesia, kuis, game, dan segala informasi yang sedang hangat-hangatnya. Pada acara ini juga memiliki tema dalam setiap episode contohnya pada hari sabtu temanya dahsyatnya Indonesia, pada hari minggu temanya dahsyatnya keluarga, dan selalu mengambil tema dahsyatnya peringatan hari-hari besar jika bertepatan dengan peringatan hari-hari besar. Selain itu pada acara dahsyat tidak hanya dilakukan di studio RCTI saja, terkadang juga out door.
Acara TV Dahsyat jika dikaitkan dengan Metode pembelajaran
  Acara dahsyat merupakan acara TV yang sangat kreatif dan inspiratif jika dikaitkan dengan sistem pembelajaran. Konsep acara dahsyat ini cocok sekali diterapkan pada proses pembelajaran di SD kelas 1,2,3 karena sesuai dengan model pembelajaran tematik. Model pembelajaran tematik ini merupakan suatu usaha untuk mengintegrasikan pengetahuan, kemahiran dan nilai pembelajaran serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema. Dengan kata lain pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggunakan tema dalam mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi peserta siswa. Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran tematik, siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya. Dengan menggunakan pembelajaran tematik ada kelebihannya seperti :
  1. 1.     Menyenangkan karena berangkat dari minat dan kebutuhan siswa.
  2. 2.     Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar mengajar yang relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa.
  3. 3.     Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna.
  4. 4.     Mengembangkan keterampilan berpikir peserta didiksesuai dengan persoalan yang dihadapi.
  5. 5.     Menumbuhkan keterampilan sosial melalui kerja sama
  6. 6.     Memiliki sikap toleransi, komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
  7. 7.     Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan persoalan yang dihadapi dalam lingkungan siswa.
      Dari segi presenter dalam acara dahsyat ibarat guru dalam kelas. Guru adalah teman bagi siswa jadi antara guru dan siswa itu tidak ada jarak sehingga siswa dapat dekat dengan guru tanpa ada rasa takut, seperti halnya Raffi dan olga yang dekat dengan penonton. Selain itu guru harus memahami latar belakang siswa agar dalam proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.  jika guru itu menyenangkan maka siswa akan bisa menerima pelajaran yang akan disampaikan. Karena belajar bukan tuntutan tapi kebutuhan. Dengan pembelajaran tematik siswa tidak akan bosan jika gurunya bisa mendesain pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa. Pada model tematik memang ditekankan pada kegiatan yang kontekstual agar siswa dapat memahami secara jelas. Konsep dahsyat yang tidak hanya dilakukan di studio RCTI saja bisa memberikan inovasi pada proses pembelajaran yang tidak harus dilakukan didalam kelas melainkan diluar kelas dengan begitu siswa mendapatkan suasana baru yang dapat meningkatkan motivasi belajar. Dari program acara dahsyat dapat memberikan pengetahuan baru dan dapat meningkatkan rasa nasionalisme.

Guru biasa memberitahukan
Guru baik  menjelaskan
Guru ulung memeragakan
Guhu hebat mengilhami
Guru yang sempurnah adalah guru yang dapat membahagiakan anak didiknya.

PROFIL KONTRIBUTOR
Nama saya Ulil Maghfirotul Ilmi bertempat tinggal di Ds. Jedongcangkring Dsn. Cangkring RT 02 RW 01 Prambon-Sidoarjo. saya lahir di Sidoarjo tanggal 8 Maret 1993. Saat ini saya berumur 19 tahun. Saya anak pertama dari 2 bersaudara.
Riwayat pendidikan,  saya bersekolah di TK Darma Wanita Ds. Jedongcangkring. Dimana pada jenjang ini gurunya adalah guru yang sangat hebat dan berjasa sekali dalam hidup saya, guru yang mengajarkan saya pertama untuk menulis, membaca, dan bermain sampai saya bisa seperi ini. Setelah tamat TK saya bersekolah di SDN Jedongcangkring II, kemudian setelah lulus saya melanjutkan kejenjang pendidikan  di SMP Negeri 1 Wonoayu dan masuk SMA Negeri 1 Krian. Suatu kebanggaan buat saya dan kedua orang tua saya bahwa saya bisa melanjutkan jenjang pendidikan keperguruan tinggi yakni di Universitas PGRI Adi Buana Surabaya.
Di Universitas PGRI Adi Buana Surabaya saya mengambil prodi PGSD. Karena saya ingin sekali menjadi seorang guru. Menurut saya guru adalah sosok yang sangat mulia.
Selain itu saya juga mempunyai beberapa jejaring sosial seperti facebook Uleyl_ying@yahoo.com (UyiingYing Uying) Twitter yinguying@yahoo.com ( Yingying)
Suatu cita-cita terbesar saya adalah menjadi guru yang kompeten,unggul, dan berkarakter. Guru yang tidak hanya mengajar tetapi juga mendidik.
Motto saya adalah seorang pemenang adalah seseorang yang bangkit ketika tidak bisa

Friday, August 24, 2012

KUPAS TUNTAS PENDIDIKAN KARAKTER

Unesa monoreh karya, kendati masih tampak sampulnya, sudah memasang citra. Buku ini tentunya akan memberikan manfaat pada khalayak bacanya, alasannya jelas karena merupakan kerja keroyokan. Kerja keroyokan ini cenderung membawa multi varian pikir, sehingga cakupannya akan berdimensi utuh menyeluruh. Semoga anggapn ini benar. Tentunya kafe ini segera hunting untuk memperoleh buku ini.

Tuesday, August 21, 2012

PENDIDIKAN KARAKTER ITU PERLU

Seperti garis tangan saja (the rule of thumb), dan sudah merupakan kepastian. Negeri yang dikenal santun saling tolong bahu membahu, ternyata tergolong memilki "produktivitas tawuran". Tentu tak dapat dipungkiri, jika sekarang ini banyak warga bangsa yang saling tak percaya, mudah melepas amarah, tersinggung. Manifestasinya rasa ego mengental, dan rasa aku yang hampir5 tidak bisa ditakar dan ditangkar. Inilah yang menggoda bangsa, dan membuat was-was tingkat tinggi. Lalu apakah bangsa ini mampu mengendalikan fenomena yang cenderung liar?. Jawabnya harus mampu, pendidikan harus dikerahkan, bahkan Guru harus menjadi "sandi operasi" dalam tugasnya. Seperti operasi inteljen, guru harus all-out untuk menanamkan rasa berkawan setia kawan, bukan sebaliknya berlawan, saling melawan.
Pendidikan karakter yang pernah dihidupkan masa Bung Karno, dalam merekat bangsa yang saling pisah, PERLU DIHIDUPKAN KEMBALI DAN DIBIAYAI, itulah sebuah  jawaban yang sangat mulia.
Kafe Guru secara perlahan akan memberikan info buku, buku yang perlu dibaca guru:

Strategi dan Kebijakan Pembelajaran Pendidikan Karakter


Judul : Strategi dan Kebijakan Pembelajaran Pendidikan Karakter
Penulis : Barnawi & M. Arifin
Penerbit : Ar-Ruzz Media
Ukuran : 14,8 x 21 cm 
Tebal : 100
ISBN : 978-979-25-4901-0
[]
DITERBITKAN OLEH MA'ARIF INSTITUTE
 — bekerjasama dengan sejumlah dinas pendidikan di beberapa daerah, seperti :
Jogyakarta, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Cianjur dan Surakarta
INTI KUPASAN:
Toleransi, Hak Beragama, Hak Menjalankan Praktik Keagamaan, Dakwah: Mengajak Tanpa Memaksa, Berlaku Adil terhadap Perbedaan, Anti Kekerasan, Demokrasi, Memahami dan Mengelola Konflik, Memberi Maaf, Berlomba dalam Kebaikan, Menghargai Karya dan Budaya Bangsa lain, Inklusif sebagai Semangat Peradaban Islam, dan Karakter Inklusif Islam Nusantara.  
[]
DALAM PEMBENTANGANNYA BUKU INI MENGATAKAN:
Pembentukan karakter harus melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action). Tanpa ketiga aspek ini, maka pendidikan karakter tidak akan efektif. Nah, buku ini akan menuntun para guru bagaimana mengajarkan dan menerapkan pendidikan karakter di sekolah, mulai dari teori, konsep, model, praktek, dan implementasi.
Dengan pendidikan karakter yang diterapkan secara sistematis dan berkelanjutan, seorang anak akan menjadi cerdas emosinya. Kecerdasan emosi ini adalah bekal penting dalam mempersiapkan anak menyongsong masa depan, karena seseorang akan lebih mudah dan berhasil menghadapi segala macam tantangan kehidupan, termasuk tantangan untuk berhasil secara akademis.
SEMUA TERLIBAT DAN SEMUA MENELADANI
Pendidikan karakter kepada warga sekolah akan efektif jika tidak hanya siswa, tetapi juga para guru, kepada sekolah dan tenaga non-pendidik di lingkungan sekolah, semuanya harus terlibat dalam proses penerapan nilai-nilai kebajikan. Dalam rangka itulah, buku ini berkeinginan kuat untuk memberi penekanan pada pendidikan karakter sebagai bagian penting dalam proses pendidikan yang tidak dapat dipisahkan dari keteladanan. 
[]

  BANGUN KARAKTER SEJAK DI RUMAH
Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action). Menurut Thomas Lickona, tanpa ketiga aspek ini, maka pendidikan karakter tidak akan efektif, dan pelaksanaannya pun harus dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan.
Dengan pendidikan karakter, seorang anak akan menjadi cerdas emosinya. Kecerdasan emosi adalah bekal terpenting dalam mempersiapkan anak menyongsong masa depan, karena dengannya seseorang akan dapat berhasil dalam menghadapi segala macam tantangan, termasuk tantangan untuk berhasil secara akademis
[]
 Pendidikan karakter adalah sebuah keharusan bagi suatu bangsa. Karena bangsa yang besar dan maju adalah bangsa yang mempunyai karakter kuat. Tapi karakter kuat tidak ada artinya bila tidak dilandasi dengan akhlak mulia.
[]
 BUKU INI MERUPAKAN KOLEKSI PERTAMA KAFE GURU UNTUK PENDIDIKAN KARAKTER.
Buku buah karya Pak Donny Kusuma ini, merupakan bu8ku yang datang lebih awal dibanding buku-buku pendidikan karakter lainnya.
Lalu,.......dengan cepat disusul buku yang lainnya dan masih berkutat dengan pendidikan karakter. Judulnya:
PENDIDIKAN KARTAKTER DI ZAMAN KEBLINGER
Empat karakter

Kekuatan karakter seseorang dalam pandangan Foerster tampak dalam 4 ciri fondamental yang mesti dimiliki.

Pertama, keteraturan interior melalui mana setiap tindakan diukur berdasarkan hierarki nilai. Ini tidak berarti bahwa karakter yang terbentuk dengan baik tidak mengenal konflik, melainkan selalu merupakan sebuah kesediaan dan keterbukaan untuk mengubah dari ketidakteraturan menuju keteraturan nilai.

Kedua, koherensi yang memberikan keberanian melalui mana seseorang dapat mengakarkan diri teguh pada prinsip, tidak mudah terombang-ambing pada situasi baru atau takut resiko. Koherensi merupakan dasar yang membangun rasa percaya satu sama lain. Tidak adanya koherensi meruntuhkan kredibilitas seseorang.

Ketiga, otonomi. Yang dimaksud dengan otonomi di sini adalah kemampuan seseorang untuk menginternalisasikan aturan dari luar sehingga menjadi nilai-nilai bagi pribadi. Ini dapat dilihat melalui penilaian atas keputusan pribadi tanpa terpengaruh atau desakan dari pihak lain.

Keempat, keteguhan dan kesetiaan. Keteguhan merupakan daya tahan seseorang untuk mengingini apa yang dipandang baik, sedangan kesetiaan merupakan dasar bagi penghormatan atas komitmen yang dipilih.

Kematangan keempat karakter ini, lanjut Foerster, memungkinkan manusia melewati tahap individualitas menuju personalitas. “Orang-orang modern sering mencampuradukkan antara individualitas dan personalitas, antara aku alami dengan aku rohani, independensi eksterior dengan interior.” Karakter inilah yang menentukan forma seorang pribadi dalam segala tindakannya.
[]
Konsep pendidikan karakter dalam buku ini dibangun secara komprehensif melalui kajian historis,paragdimatis,sampai tingkat praktis.Dengan demikian para pembaca diharapkan dapat memahami konsep pendidikan karakter secara utuh sekaligus dapat mengimplementasikannya pada wilayah praktis. Semoga buku ini dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi ndunia pendidikan Indonesia,khususnya pengembangan bermartabat dapat benar-benar tercapai
[]
 Kata buku ini, membangun karakter itu tidak boleh setengah-setengah, pendidikan karakter akan terwujud jika ada sinergi positif anatar Rumah dan Sekolah.
Di bangun di sekolah diterapkan dirumah, di bangun dirumah diaplikasikan di sekolah
seperti pikiran resiprokal

Friday, August 17, 2012

GURU BAGAI MENANAM POHON CEMARA


Guru itu seperti cara menanam pohon cemara
Pohon cemara yang sedari kecil ditanam di tanah yang subur. Dan selalu dirawat dan disiram setiap hari. Dan kelak pohon cemara semakin lama semakin tumbuh menjadi besar. Pohon cemara pun hidup ditengah terik matahari dan disaat  hujan  turun, pohon cemara akan mendapat guyuran air hujan. Tidak hanya itu, pohon cemara mampu menghadapi tiupan angin kencang. Untuk melewati itu semua pohon cemara tidak berdiri kokoh melainkan pohon cemara akan meliuk-liuk mengikuti arah angin. Apabila pohon cemara berdiri kokoh, pohon cemara akan tumbang dan roboh. Pohon cemara bergerak meliuk-liuk seperti itu tidak hanya membuatnya mampu bertahan akan tetapi, dapat membuat pohon cemara lebih terlihat indah dan cantik untuk di pandang.
Seperti halnya para orang tua yang memilihkan sekolah untuk anak-anaknya, dan orang tua yakin sekolah yang dipilih adalah sekolah yang terbaik untuk anaknya. Selanjutnya peran sekolah yang banyak ambil adil dalam proses perkembangan seorang anak.
Seperti halnya seorang guru selalu menyirami anak didiknya dengan kasih sayang yang tiada tara. Supaya anak didiknya merasa selalu mendapatkan motivasi untuk maju menjadi lebih baik.
Dan pada saatnya nanti seorang anak didik akan menjadi pribadi yang siap untuk mmbaur dimasyarakat. Banyak hal yang akan dihadapi seorang anak didik apabila sudah berada ditengah-tengah masyarakat, hal positif maupun negativ yang akan mereka alami. Pendidikan yang diberikan seorang guru akan bermanfaat apabila anak didik sudah berada di masyarakat. Yang paling utama adalah seorang anak didik apabila memiliki moral dan akhlak yang bagus, maka peserta didik akan mampu memilah dan memilih hal yang bagus dan hal yang tidak bagus untuk mereka pilih.
Seoarang guru yang selalu memberikan pendidikan moral dan akhlak kepada anak didiknya, maka dengan sendirinya anak didik akan mampu untuk melewati segala macam hal negativ maupun positif. Meskipun mereka goyah akan hal itu. Dan apabila anak didik tidak mempunyai pendidikan moral dan akhlak dari seorang guru, seorang anak didik akan jatuh pada hal yang buruk dan menjadikan masa depan anak tidak indah.
Seorang guru juga harus menanamkan karakter pada anak sedari anak itu mulai untuk belajar dalam segala hal. Karena karakter yang dimiliki seorang anak akhir-akhir ini sudah semakin luntur dan hilang. Oleh karena itu pendidikan karakter apabila sudah ditanam pada anak, anak akan mampu dan kuat dalam menghadapi segala rintangan yang ada dalam hidupnya. Dan kelak pandangan orang lain terhadap anak itu baik dan memiliki citra yang baik dalam masyarakat.
Pohon cemara juga memiliki banyak manfaat untuk lingkungan sekitarnya. Salah satu contohnya apabila pohon cemara sudah besar, pohon cemara bisa ditebang untuk dijadikan bahan bangunan, perabotan rumah maupun karya seni berupa patung dan lain-lain. Ibaratnya apabila seorang guru menanamkan dan mengajarkan ilmu yang bemanfaat untuk anak didiknya, maka ilmu itu akan berguna untuk anak didik sebagai bekal untuk melanjutkan kejenjang pendidikan selanjutnya yang lebih tinggi, semakin tinggi jenjang pendidikan yang diikutinya semakin banyak pula ilmu yang dimilikinya. Dan ilmu tersebut bisa digunakan untuk menyejahterakan dirinya.
Pohon cemara juga dimanfaatkan burung untuk membuat sarang sebagai tempat bertahan hidup dan berlindung. Seperi halnya anak didik yang mempunyai ilmu maupun karakter yang baik, tentu akan di butuhkan banyak orang demi kepentingan masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

MOTTO
Menanamkan karakter yang baik terhadap anak akan membuat anak dapat melewati angin maupun badai dalam hidupnya seperti halnya pohon cemara yang selalu meliuk-liuk

KONTRIBUTOR:

YENI LATUZ SOLICHAH
Alamat FB: Yenigitulo@yahoo.co.id

GURU DAN PENGERAJIN KAIN SONGKET

GURU BAGAIKAN CARA SANG PENGERAJIN TENUN MEMBUAT  KAIN SONGKET

Pengerajin tenun sangat dibutuhkan oleh peminat-peminat kain songket. Tanpa adanya pengerajin tenun yang handal kain songket sangat susah di dapat bahkan tidak bisa di dapat. Seperti seorang murid yang sangat membutuhkan  guru yang memiliki bekal ilmu yang dapat mendidiknya, dan mencerdaskannya. Mungkin tanpa adanya guru anak bangsa tidak dapat sepintar, secerdas apa yang di inginkan.
            Helai demi helai benang dirapikan oleng sang pengrajin tenun dengan sebaik mungkin. Dengan ketelatenan dan ketelitian serta kegigihan memadukan setiap benang yang berwarna-warni dipadukan  untuk  mendapatkan hasil tenun yang indah nan elok, seperti halnya seorang guru memberikan dan menyusun sebuah materi yang akan diajarkan dan diberikan kepada muridnya untuk membekali muridnya agar kelak bisa bermanfaat, berguna dan dibutuhkan dimasa yang akan datang layaknya hasil kain tenu sang pengrajin yang indah dan ducari banyak orang.
            Tak henti-hentinya pengerajin tenun menciptakan hasil karyanya, bergelut dengan mesin tenun, untuk menciptakan sesuatu hasil karya yang baru yang bisa bersaing kwalitasnya ditengah majunya era globalisasi sekarang ini. Tak jauh beda dengan seorang guru yang selalu bergelut dengan buku untuk mencari inovasi untuk bekal ilmu dan pengetahuan yang luas yang nanti akan dibekalkan pada murid-muridnya untuk menjadikan anak bangsa yang unggul dan berprestasi dan bisa bersaing kelak ditengah-tengah masyarakat.
            Waktu bukanlah menjadi penghalang bagi seorang pengerajin tenun untuk berhenti berkarya, memadukan warna benang sehingga menjadi kesatuan warna yang menarik dan bisa menyatu bukanlah hal yang mudah begitu saja. Butuh pemahaman tentang perpaduan warna dan karakteristik warna tersebut sehingga bisa menyatu dan membentuk sebuah kain tenun dengan warna yang indah dan menarik,begitu juga dengan seorang guru, bukanlah hal yang mudah memilih dan menerapkan metode belajar yang bisa menyatukan murid-muridnya dan sesuai dengan karakteristik para peserta didiknya untuk mencapai kesuksesan bersama seperti apa yang  diharapkan karena anak memiliki karakter yang berbeda anatara yang satu dengan yang lainnya
KONTRIBUTOR:
Nama              :Misbach Khuddin
e-mail             : khuddin.misbach@gmail.com
TTL                 : Sidoarjo,19 Juni 1992
Angkatan        : PGSD 2011 A
 Alamat           : Ds. Rejeni Kec. Krembung Kab. Sidoarjo
                                

Thursday, August 16, 2012

KAKEK-KAKEK NARSIS DAN PENDIDIKAN

KAKEK-KAKEK  NARSIS
Acara ini membahas isu-isu hangat yang beredar di masyarakat secara diskusi dengan menghadirkan beberapa bintang tamu dan dikemas secara ringan dan unik serta diselingi gurauan segar dan kocak yang pastinya akan membuat saya selalu tertawa.
Seperti halnya model pembelajaran “DISKUSI”, Kakek Kakek Narsis memiliki beberapa persamaan dengan model pembelajaran tersebut. Model pembelajaran Diskusi merupakan komunikasi berbicara satu dengan yang lain ,saling berbagi gagasan dan pendapat. Metode diskusi mendorong siswa untuk berdialog dan bertukar pendapat, dengan tujuan agar siswa dapat terdorong untuk berpartisipasi secara optimal, tanpa ada aturan-aturan yang terlalu keras, namun tetap harus mengikuti etika yang disepakati bersama-sama

Pemanfaatan diskusi oleh guru mempunyai arti untuk memahami apa yang ada didalam pemikiran siswa dan bagaimana memproses gagasan dan informasi yang diajarkan melalui komunikasi yang terjadi selama pembelajaran yang berlangsung baik antar siswa. Sehingga diskusi menyediakan tatanan sosial dimana guru dapat membantu siswa menganalisis proses berpikir mereka.
Jika kelak cita-cita saya sebagai guru tercapai, maka saya akan melaksanakan model pembelajaran diskusi dengan metode sebagai berikut:
1.    Menetapkan suatu pokok atau problem yang akan didiskusikan.
2.    Saya akan menjelaskan tentang tujuan diskusi.
3.    Memberikan ceramah diselingi tanya jawab mengenai materi pelajaran yang didiskusikan dan diselingi dengan gurauan-gurauan ringan agar para siswa tidak bosan.
4.    mengatur giliran pembicara agar tidak semua siswa serentak berbicara mengeluarkan pendapat. Mengatur giliran berbicara agar jangan siswa yang berani dan berambisi menonjolkan diri saja yang menggunakan kesempatan untuk mengeluarkan pendapatnya.
5.    Mengatur giliran berbicara agar jangan siswa yang berani dan berambisi menonjolkan diri saja yang menggunakan kesempatan untuk mengeluarkan pendapatnya.



KATA BIJAK
ILMU ITU DIDAPAT DENGAN LIDAH YANG GEMAR BERTANYA DAN AKAL YANG MAU BERFIKIR

KONTRIBUTOR:

Perkenalkan nama saya Yoga Dwi Wicaksono, biasa dipanggil dengan nama Yoga. Saya dilahirkan oleh ibu saya tercinta di kota Gresik pada tanggal 20 November 1993. Saya tinggal didaerah pinggiran kota Gresik tepatnya di desa Domas kecamatan Menganti. Ditempat saya tinggal, saya dikenal sebagai anak pendiam dan tidak punya musuh. Saat ini saya sedang menempuh pendidikan di Universitas PGRI ADI BUANA SURABAYA untuk menggapai cita-cita saya sebagai seorang  guru, karena menurut saya guru adalah profesi yang sangat mulia. Guru tidak pernah menyerah untuk mendidik muridnya agar menjadi siswa yang berprestasi. Guru juga tidak pelit dalam hal berbagi ilmu kepada muridnya. Oh iya, Saya juga memiliki beberapa hobby salah satunya yaitu sepak bola, karena saya sangat mengidolakan pemain FC Barcelona yaitu Lionel Messi. Lionel Messi adalah seorang pemain sepak bola asal Argentina. Saat ini ia memperkuat FC Barcelona dan berposisi sebagai penyerang. Kemampuannya menguasai bola membuatnya menjadi bintang sepak bola saat ini, Messi juga pernah mendapatkan penghargaan sebagai pemain terbaik dunia tiga kali berturut-turut.
Selain itu saya juga mempunyai acara televisi favorit yaitu “KAKEK KAKEK NARSIS”  yang disiarkan oleh TRANS TV pada hari senin sampai jum’at pada pukul 23.00. Kakek Kakek Narsis adalah Acara talkshow komedi yang dipandu oleh beberapa komedian terkenal seperti Ronal Surapraja, Indra Birowo dan Ananda Omesh.