KONTRIBUTOR:
Waqiah Nilam
Wardani
11-800-0209 /
PGSD E 2011
Yah, mungkin setrika adalah salah
satu alat rumah tangga yang cocok untuk menggambarkan seorang guru. Beberapa
alasan yang menurut saya sikap guru dengan setrika hampir sama. Mungkin ini
terdengar aneh di telinga karena membandingkan seorang guru dengan sebuah
setrika. Bagaimana bisaa??? Pasti bisa dong.. pgsd gituu .. hahhahaha
Mungkin
semua sudah mengetahui kegunaan setrika untuk kehidupan kita. Namun tidak ada
salahnya untuk menyebutkannya kembali. Beberapa macam kegunaan setrika adalah
dapat melicinkan pakaian, mengeringkan pakaian yang agak basah, merapikan
pakaian yang terlihat lecek, serta menghangatkan pakaian. Tetapi setrika tidak
hanya diperuntukkan pada pakaian saja, melainkan banyak benda yang lainnya yang
dapat diperindah menggunakan setrika.Satu benda yang sangat kecil dan terlihat
sepele namun memiliki banyak fungsi dan peran penting dalam kehidupan. Masa iya
ke kampus memakai baju yang lecek, ke kantor memakai baju yang tidak rapi? Ouh noo...
Kok jadi membahas setrika ya?? Langsung deh ke pokok
bahasan kita.. hahha
Layaknya
sebuah setrika, guru juga dapat melakukan hal seperti yang dilakukan setrika.
Setrika dapat melicinkan pakaian, sedangkan guru dapat membentuk siswa agar
berkepribadian yang baik di usia awal, sehingga ketika siswa tersebut menjelang
dewasa, sikap tersebut masih melekat dan menjadi suatu kebiasaan yang baik pada
diri siswa. Yah saya sadar, melicinkan sikap yang tidak licin itu tidak semudah
melicinkan pakaian..hehehe
Guru
juga dapat mengubah persepsi siswa yang salah. Melalui ilmu yang dimiliki,,
guru dapat meluruskan suatu masalah, dan memberi solusi yang terbaik dan
mengubah pandangan siswanya yang salah dengan mengajarkan yang realistik beserta
contoh nyatanya, sehingga siswa mampu berpikir yang realistis. Seperti
contohnya orang awam (tempoe doeloe) selalu memberitahukan (ke anak, cucu,
cicitnya) ketika terjadi gerhana bulan, bulannya dimakan butho ijo (wah gawat
nih!!!). itu terjadi pada saat bulan
purnama, tapi tidak setiap bulan purnama. Persepsi yang seperti ini perlu di
luruskan seorang guru dengan dikaitkan dengan pelajaran tentunya. Sebenarnya
bulannya tidak dimakan butho ijo, melainkan posisi matahari, bumi, dan bulan
berada pada satu garis lurus. Sehingga bulan tertutup dengan bayangan bumi. Kalau guru meluruskan persepsi yang salah,
sedangkan setrika meluruskan pakaian. Sama bukan dengan fungsi setrika?
Dalam
pencapaian cita-cita anak, seringkali kita jumpai perubahan keinginan siswa
dalam mencapai cita-citanya. Alasan utamanya adalah merasa kurang percaya diri,
takut, ataupun tidak memiliki biaya. Peran guru disini juga sebagai motivator
bagi siswanya. Memotivasi siswa agar siswa mampu meningkatkan prestasinya untuk
mencapai cita-citanya. (Tidak perlu merasa takut, minder atau merasa tidak ada
biaya dalam mencapai cita-cita, kalau prestasi kita baik, akan banyak yang
mempertimbangkan, do the best for the best!).
Tidak hanya itu, guru juga dapat mengarahkan anak sesuai minat dan bakat
individualnya. Membuat siswa bangkit itu seperti merapikan pakaian yang
terlihat lecek menjadi rapi kembali. (tapi ya tetap, tidak semudah merapikan
pakaian..hehehehe)
Tidak
hanya itu, guru juga dapat menghangatkan suasana dalam pembelajaran membuat seolah
murid adalah sahabat kita. Membuat suasana pembelajaran yang nyaman bagi siswa
bukanlah hal yang mudah bagi guru. Guru harus dekat dengan siswa. Terkadang ada
beberapa guru membuat dirinya disegani atau ditakui oleh siswa. Kondisi
pembelajaran tersebut sangat tidak efektif, karena siswa akan takut jikalau
guru tersebut mengajar dengan wajah killer dan itu bisa menyebabkan kepasifan
dalam proses belajar mengajar. Lain halnya dengan guru yang selalu ceria, murid
akan nyaman dan senang saat proses pembelajaran. Dengan demikian rasa nyaman
tersebut bisamenciptakan suasana yang hangat dan menyenangkan. Sikap guru yang
selalu membuat kehangatan pada setiap siswanya sama halnya dengan setrika yang
dapat menghangatkan pakaian.
Banyak
sekali peran guru yang sangat penting yang tidak dapat di jelaskan dengan
kata-kata. Ini sedikit alasan mengibaratkan seorang guru sebagai setrika. Ini
cerita unik ku, bagaimana dengan mu kawan ??? hehehhehe
No comments:
Post a Comment