KONTRIBUTOR:
NAMA : ANNA YUNITA PRASTIWI
Tempat, tanggal lahir:
Sidoarjo, 29 juni 1993
e- mail: prastywi_luthu@yahoo.co.id
Pesan: tirimakasih untuk
kedua orang tua yang selalu memberi dukungan, serta bapak ibu guru yang telah
membimbing saya
Guru itu seperi membuat kue bolu.
Ketika kita membuat kue bolu belum tentu kita
berhasil dalam membuatnya. Membuat kue bolu itu gampang gampang susah. Kadang salah satu adonannya kurang maka kue
tidak akan mengembang. Jika kita membuatnya dengan sungguh- sungguh dan
ketulusan maka kue akan mengembang dan berhasil, Namun jika dikerjakan dengan
amarah di hati, kue bolu tidak akan berhasil melainkan akan menjadi kue yang
bantet.
Begitu juga seorang guru ketika mendidik siswanya
belum tentu berhasil semua. Mendidik seorang siswa itu gampang gampang susah
sama seperti membuat kue bolu. Kadang ketika menjalankan tugasnya terdapat
banyak tantangan yang tidak semua dapat teratasi. Terutama ketika berhadapan
dengan siswa. Jika mereka dididik dengan kasih sayang maka mereka akan belajar
dengan nyaman dan merasa terlindungi di kelas, namun jika mereka dididik dengan
amarah yang meluap serta kekerasan dalam kelas maka mereka merasa belajar dalam
tekanan serta ketakutan yang membuat mereka tidak dapat berkembang.
Mencetak kue bolu beragam bentuk seusuka hati kita.
Cetakan kue bolu juga beragam, ada yang berukuran kecil dan ada yang berukuran
besar. Untuk menghasilkan kue bolu yang bagus kita harus mengisi cetakan sesuai
dengan ukurannya. Jika cetakan kecil maka isi dengan adonan yang sedikit,
begitu pula jika cetaknnya besar maka isi dengan adonan yang banyak untuk
menghasilkan kue yang bagus. Tapi kue akan buruk jika cetakan kicil di isi
dengan adonan yang banyak maka kue akan luber dan menjadi kue yang tidak
beraturan.
Mencetak kue bolu sama halnya ketika guru menuangkan
ilmu pada siswanya, seorang guru harus mengetahui keadaan dan kondidsi siswa
sama halnya dengan bentuk cetakan ada yang besar dan ada yang kecil. Jadi
ketika siswa kecil ( saat siswa lelah ) guru hannya memberi pelajaran yang
tidak terlalu berat agar siswa tidak merasa tertekan dalam kelas, karena jika
siwa dalam keadaan lelah dan terus diberi ilmu yang banyak maka siswa bisa
setress sama halnya cetakan kecil kue bolu diisi dengan adonan yang banyak
bukannya menghasilkan yang bagus tetapi akan luber kemana mana. Bukannya untung
malah buntung. Ketika siswa besar (keadaan fress) maka guru harus pintar pintar
memanfaatkan waktuyang ada dan membuat kelas menjadi senyaman mungkin dengan
keadaan yang baik ini.
Mengiris kue bolu gampang- gampang susah jika diiris
dengan kasar maka kue akan hancur, maka mengiris kue bolu harus berhati hati
dan penuh starategi. Sama halnya seorang guru dalam bersikap jika guru berikap
kasar dan arogan maka siswa nya akan hancur karena siswa masih mengikuti
gurunya sebagai teladannya. Tetepi jika guru bersikap santun, lembut, maka
siswa akan menjadi seperti gurunya yang santun dan lembut. Karena guru adalah
sebagai panutan siswa.
Kata
mutiara: Guru sama halnya membuat kue bolu jika tidak berhati – hati maka akan
merusak kue yang akan dibuat(calon generasi penerus bangsa)
No comments:
Post a Comment