KONTRIBUTOR:
Nama : Kartika Alfreda Mulyawati
Tempat/Tanggal Lahir : Surabaya, 1 Juni 1992
Email : kartikaalfreda@yahoo.co.id
@alfredakartika
Mahasiswi
di Universitas PGRI AdiBuana Surabaya
Siapa yang tak suka menikmati kesegaran minuman
dingin,terutama disaat cuaca panas seperti saat ini. Disaat cuaca sedang panas
paling segar menikmati semangkuk es teller dengan serutan es yang menjulang
yang diatasnya disiram dengan sirup dan ditambah susu kental manis. Hhmm..
nikmat rasanya dingin diantara panasnya cuaca.
Begitu pula dengan kehadiran guru di hidup kita. Beliau rela
dan ikhlas membagi ilmunya kepada orang-orang terutama anak-anak yang kehausan
dan kelaparan akan sebuah ilmu. Tak hanya itu, seorang guru akan merasa puas
dan bangga jika peserta didiknya dapat menikmati ilmu yang diberikannya dan
menjadikan anak didiknya sukses berkat do’a dan ilmu yang telah ditransfer
guru.
Keberadaan seorang guru selalu dinantikan dan diharapkan
kehadirannya dimanapun dan kapanpun oleh peserta didiknya. Kebutuhan pada
seorang guru juga tidak akan termakan oleh jaman. Seperti halnya dengan es teller, setiap orang pasti
menginginkannya dimanapun dan kapanpun, dan ketenaran es teller juga tidak akan
punah dikarenakan jaman yang terus maju dan berkembang.
Seorang guru tidak hanya bisa mengajar siswanya berbagai
mata pelajaran saja, melainkan guru juga bisa mengajarkan siswanya dalam
menjalani hidup, mempertahankan hidup dalam suatu masalah dan dalam kondisi
tertentu, dan mengajarkan suatu kesenian untuk menyalurkan bakat dan minat
siswanya. Ini sama halnya dengan isian dari es teller, ada beraneka macam buah,
ada roti tawar, ada mutiara, kolang-kaling dan masih banyak lagi yang lain
semua disatukan dalam sebuah mangkuk yang diatasnya diberi serutan es serta
sirup dan susu kental manis. Seperti itulah seorang guru menurutku yang punya
berbagai macam ilmu serta bakat dan pengalaman hidup yang dapat Ia tularkan
atau bagikan pengalamannya pada siswa dan masyarakat disekitarnya.
Tidak hanya itu saja, guru juga harus dapat menempatkan
dirinya sebaik mungkin sesuai dengan situasi dan kondisi yang sesuai. Misalkan
jika berada dilingkungan sekolah ia harus menjadi guru yang diteladani para
siswanya yang cantik dan berpenampilan menarik sehingga siswanya tidak bosan
melihatnya, jika dirumah dan dilingkungan keluarganya ia harus bisa menempatkan
posisinya sebagaimana mestinya. Mengetahui hak dan kewajibannya dirumah tidak
boleh menggurui orang rumah seperti ia menggurui siswanya. Dalam berpenampilan
saat disekolah dan saat bepergian atau menghadiri sebuah pesta atau yang lain
juga harus disesuaikan. Saat ia mengajar ia harus berpenampilan cantik menarik
dan pakaiannya indah tapi tidak boleh mencolok, harus menampilkan bahwa ia
seorang guru. Saat ia bepergian atau menghadiri sebuah acara ia juga harus
menyesuaikannya yang pasti jangan sampai membuat nama atau image guru menjadi
jelek dimata orang lain.
Itu sama halnya dengan penampilan dan harga dari semangkuk
es teller yang berada di tempat yang berbeda. Misalnya harga dan porsi dari
semangkuk es teller yang ada di pinggir jalan yang mudah dijangkau rakyat,
harganya pun harus disesuaikan dengan dompet rakyat kebanyakan. Berbeda jika
kita menjumpai es teller yang ada di sebuah restaurant atau di hotel. Tidak
hanya harganya yang lumayan mahal, porsi dan isiannya juga sedikit berbeda,
rasanya juga berbeda karna kita menikmatinya ditempat yang berbeda. Yang satu dipinggir
jalan yang ramai pengunjungnya, yang satu berada ditempat mewah yang hanya
orang berkantong tebal yang ada didalamya.
Kesimpulan:
Jadi, pekerjaan seorang guru itu layaknya kita membuat
semangkuk es teller. Dimana seorang guru harus mempunyai berbagai kemampuan
selain dapat mengajar, seperti mampu dalam hal menguasai suatu kesenian
tertentu misalnya menari atau menyanyi. Sehingga guru itu mempunyai nilai atau
kesan tersendiri bagi sang murid.
Kata mutiara:
No comments:
Post a Comment