Nama
saya Aris Dwi Winanda. Saya lahir di Sidoarjo pada tanggal 2 Juli 1993. Bagi
saya guru adalah
pahlawan yang tak pernah menyerah. Guru adalah pembentuk karakter setiap
generasi penerus bangsa. Beliau sangat sabar dalam memberikan ilmunya kepada
murid-muridnya, tak pernah mengeluh, dan tak ingin mengharapkan imbalan lebih.
Bagi seorang guru hanya ingin murid-muridnya berhasil dalam meraih cita-cita.
Beliu selalu berusaha yang terbaik demi anak didiknya, beliau selalu rela akan
perbuatan setiap muridnya meskipun apa yang dilakukan muridnya terhadapnya.
Kadang dalam menyampaikan pembelajaran, guru sering tidak dihiraukan atau tidak
diperhatikan tapi dengan kesabarannya yang sangat tinggi seorang murid akan
tersentuh dan sadar akan pentingnya ilmu.
Sejak
kecil saya memiliki keinginan untuk menjadi seorang pendidik atau guru, karena
menurut saya, pekerjaan menjadi guru adalah pekerjaan yang mulia, karena kita
bisa bekerja sekaligus beribadah dengan mengamalkan ilmu kita kepada orang
lain. Saya bisa menularkan ilmu saya pada orang lain, sehingga orang lain yang
tadinya belum mengerti akan sesuatu hal menjadi lebih mengerti.
Bagi saya seorang guru bagaikan
sebuah alat dispenser, dimana berbagai
macam ilmu pengetahuan yang setiap saat selalu siap dituangkan pada anak
didiknya, kapan pun dan dimana pun seorang guru akan selalu siap untuk
memberikan ilmu pengetahuan yang beliau miliki untuk diberikan pada anak didiknya,
dalam hal ini guru ibarat seperti air dingin yang keluar dari dispenser,seorang guru akan memberikan
sikap yang dingin dalam penyapaian pembelajaran dan kadang seorang guru
bersikap panas atau marah kepada siswanya, tapi setiap kemarahan seorang guru
merupakan rasa kasih sayangnya yang lebih dalam terhadap anak didiknya supaya
menjadi penerus bangsa yang terbaik. disisi lain seorang guru juga mempunyai suatu sikap kedisiplinan dalam
mendidik semua anak didiknya, karena bahwa kedisiplinan adalah kunci dari
sebuah keberhasilan, dasar-dasar kedisiplinan harus selalu ditanamkan pada anak
didik.
Karena
menurut saya sebenarnya tujuan utama dari seorang guru atau pendidik adalah
mengajarkan nilai-nilai positif bagi semua anak-anak didiknya, mungkin hanya
anggapan anak didiknya saja yang perlu diluruskan, padahal dalam jiwa seorang
pendidik penuh dengan kasih sayang. Kedisiplinan dan ketegasan dalam medidik
anak didik dapat diibaratkan seperti air panas yang keluar dari dispenser.
Kedisiplinan dan ketegasan tersebut
merupakan bentuk dari suatu tanggung jawab moral seorang pendidik bagi murid-murudnya. Memang seharusnya
seorang guru atau pendidik
memiliki 2 karakter yang berbeda dengan 1 tujuan yang sama, disisi lain menjadi
air dingin yang menyejukkan seperti air yang keluar dari dispenser, dengan
penuh kasih sayang dan perhatian dalam mengajarkan ilmu pengetahuan dan
mendidik anak didik, namun disisi lain
menjadi air panas seperti air yang keluar dari dispenser, yang penuh
kedisiplinan dan ketegasan dalam membina anak-anak didik, agar keberhasilan dan
kesuksesan bisa diraih anak didik kita kelak dikemudian hari.
Lebih
dari sejuta kata terima kasih akan ku haturkan untukmu wahai ibu dan bapak
guru, ilmu engkau tak akan ku sia-siakan selama hidupku. Akan aku teruskan
perjuanganmu demi bangsa ini.melaju ke depan untuk perubahan yang yang lebih
cemerlang.
“BUKAN AKU YANG MENCARI ENGKAU DAN
BUKAN ENGKAU YANG MENCARI AKU. ILMULAH YANG MEMPERTEMUKAN KITA”
No comments:
Post a Comment