Nama
saya Deffi Ratnasari. Saya lahir di Gresik, dua puluh tahun yang lalu tepatnya
pada hari Jumat tanggal 11 Desember 1992. Saya lahir dari keluarga sederhana
yang penuh cinta, harapan, serta kebahagiaan. Sewaktu TK saya bercita-cita
ingin menjadi seorang guru. Dan kini cita-cita itu saya wujudkan dengan menempuh
Strata 1 (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) di Universitas PGRI Adi
Buana Surabaya.
Guru
merupakan sebuah profesi yang tidak hanya sekedar sebagai sebuah profesi belaka.
Guru merupakan “pelayan” dalam dunia pendidikan yang harus mengantarkan dan mendampingi generasi penerus bangsa terbang menggapai
sebuah impian. Impian yang kelak dapat menjadikan dirinya sebagai penerus
bangsa yang berakhlak mulia untuk memimpin dunia.
Menurut
saya, seorang guru itu ibarat sebuah kulkas. Mengapa demikian? Karena seorang
guru harus mampu memberikan pengetahuan-pengetahuan yang masih fresh dan up to date layaknya kulkas yang memberikan kesegaran bagi
benda-benda yang ada di dalamnya secara terus menerus sepanjang hari.
Selain
itu, seorang guru harus bisa membuat kegiatan pembelajaran menjadi menyenangkan
agar peserta didik tidak merasa bosan, jenuh, apalagi merasa “panas” dengan
suatu informasi ilmu pengetahuan. Peran guru disini harus menciptakan kondisi
pembelajaran yang berirama. Kadang kala serius dan kadang kala santai.
Pemilihan metode-metode pembelajaran yang menyenangkan dapat mempercepat proses
penerimaan informasi secara utuh dan juga mampu mendinginkan pikiran yang jenuh
saat proses penerimaan informasi tersebut.
Guru
ibarat kulkas yang dapat menyimpan aspirasi, pendapat, ataupun kritik dan
pertanyaan dari peserta didiknya. Ketika seorang anak bertanya pada gurunya itu
karena dia merasa belum paham dengan penjelasan dari gurunya. Yang harus
dilakukan oleh guru adalah menjelaskan kembali atau menanyakan bagian mana yang
belum dipahami oleh anak tersebut. Dengan seringnya anak bertanya pada guru, guru
tidak boleh memarahi anak tersebut. Karena dapat menghilangkan rasa percaya
diri anak.
Seorang
guru harus mempunyai sikap penyayang pada peserta didiknya. Guru tidak hanya
mendidik peserta didiknya saja tetapi guru harus dan wajib mencari siswa yang tidak
bisa kemudian mengajari dan mendidiknya sampai menjadi pandai. Karena peserta
didik merupakan bagian dari diri seorang guru.
Kegagalan seorang guru dalam
mengajar adalah ketika peserta didiknya tidak dapat mengimplementasikan antara
konsep dan teori dalam kehidupan sehari-hari. Dan keberhasilan seorang guru
adalah ketika peserta didiknya mampu dan dapat mengaplikasikan konsep dan teori
kedalam kehidupan nyata pribadinya. Apa yang telah guru
tulis di atas papan kehidupan siswanya tidak dapat dihapus untuk selamanya“Akan Aku Dekati
Anak-Anak Bangsa Dan Akan Aku Dasari Dengan Iman & Akhlak Mulia Agar Tidak
Menjadi Anak Bangsa Yang Menghancurkan Negaranya Sendiri”
No comments:
Post a Comment