Pasti tak asing lagi saat kita
mendengar kata "Pendidikan", yaa..pendidikan merupakan hal yang
penting dalam kehidupan agar menciptakan generasi yang berintelektual tinggi
dan mampu bersaing dalam era global saat ini. Tentunya kunci kesuksesan itu
tidak hanya terletak pada siswa maupun orang tuanya saja, tetapi kunci
kesuksesan pendidikan itu ada pada seorang "guru". Untuk
mencapai keberhasilan itu tentu guru perlu memiliki model pembelajaran yang
bagus, menarik, mudah dipahami serta menyenangkan bagi siswa, agar siswa
mengerti dan memahami materi yang diajarkan dengan jelas. Apabila siswa
mengerti dan memahami tentu siswa takkan kesulitan dalam belajar dan akan
berpengaruh pada pencapaian nilai yang baik dalam semua pelajaran. Di beberapa
sekolah saat ini sudah banyak diterapkan model pembelajaran yang bagus, salah
satunya model pembelajaran study tour (belajar sekaligus berwisata). Model ini
memiliki banyak kelebihan agar siswa tidak jenuh selalu belajar di kelas maka
siswa diajak belajar di luar sekolah dengan menujukkan pada siswa kondisi
langsung serta menemukan informasi sesuai materi yang akan di teliti, contohnya
mengajak siswa study tour ke museum pada mata pelajaran IPS, disini siswa dapat
melihat langsung sisa – sisa peninggalan jaman sejarah , serta menemukan
informasi terkait sejarah. Dengan metode ini diharapkan dapat menguatkan daya
ingat dan pemahaman siswa pada materi yang diajarkan guru.
Era saat ini tak cukup 1 atau
beberapa model saja yang di perlukan untuk mencapai keberhasilan belajar siswa,
karena itu sangat di perlukan guru yang kreatif yang mampu menciptakan model –
model baru dan mampu memanfaatkan segala sumber sebagai inspirasi membuat model
pembelajaran. Salah satu sumber informasi yang dapat dijadikan inspirasi model
pembelajaran adalah acara televisi, jangan pernah remehkan acara televisi karna
tak semua acara televisi itu berdampak buruk pada perkembangan anak. Mungkinkah
acara televisi dijadikan model pembelajaran untuk siswa?? Tentu saja itu
mungkin.. Nah.. disinilah kepekaan dan kreatifitas guru di perlukan untuk
menemukan model baru yang lebih segar, menarik, kreatif serta mudah dipahami
siswa dari model yang ada sebelumnya.
Salah satu contoh acara televisi
yang dapat dijadikan model pembelajaran bagi guru adalah Program kuis
"Rangking 1" Acara ini ditayangkan di Trans TV sejak tanggal 5 Juli 2010, setiap
senin-jumat pukul 07:30-08:30 WIB. Dan dibawakan oleh Ruben
Onsu dan Sarah Sechan. Pada tanggal 28
Februari-4
Maret 2011, posisi Sarah Sechan sebagai pembawa acara digantikan
oleh Ruth Sahanaya. Pada tanggal 21-25 Maret 2011, Cynthia
Lamusu menggantikan Sarah Sechan
sebagai pembawa acara. Selain itu juga ada Sogi Indra
Dhuaja dan Pak Tarno yang berperan sebagai professor. Bagi
yang pernah menyaksikan acara ini pasti tahu slogannya .." Rangking
1…Pinter Gak Tuh ?? ". Program "Rangking
1" ini adalah sebuah program yang menampilkan acara kuis dengan
kemasan yang berbeda dan menghibur. Nah.. dalam acara ini kita akan
disuguhkan model pembelajaran yang kreatif, dalam acara ini dibuat karpet
berukuran besar yang dibuat menyerupai permainan ular tangga yang berisikan
angka 1-80. Kuis ini menampilkan 4 group dengan
total 80 orang yang bersaing mendapatkan hadiah utama sebesar 50
juta rupiah. Masing-masing group terdiri dari 18 orang. Mereka akan
bersaing dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan. Pertanyaan yang akan diberikan
adalah pertanyaan seputar pengetahuan umum dasar.
Acara ini selain kreatif juga
mengajarkan nilai kejujuran, yaitu peserta tidak
boleh berbisik , menoleh pada peserta lain, Jawaban ditulis dengan spidol di
papan yang telah tersedia. Ketika pembawa acara berkata "angkat papannya
sekarang", semua peserta tidak boleh mengganti jawaban yang telah tertulis
di papan jawaban, dan mengangkat papan jawaban di atas kepala. Peserta
yang jawabannya benar berhak melanjutkan permainan, sedangkan yang jawabannya
salah harus mengakhiri permainan, lalu meninggalkan arena permainan. Peserta
pelanggar peraturan akan diberi peringatan (kartu kuning) atau bahkan langsung
didiskualifikasi (kartu merah). Contohnya seperti gambar disamping…Begitu
seterusnya hingga tersisa 1 peserta sebagai pemenang yang akan masuk ke babak
final "ujian nasional". Pada babak ini Terdapat
9 kategori pertanyaan, waktu bermain adalah 5 menit. Waktu bermain akan mulai
dihitung setelah pengacakan nilai hadiah selesai dilakukan. Jika suatu kategori dijawab pass sebanyak 3 kali, maka
kategori tersebut dianggap salah. Jika 9 pertanyaan terjawab benar, maka
peserta pemenang akan memperoleh hadiah Rp50.000.000,00. Apabila peserta
pemenang gagal membawa uang Rp50.000.000,00, ia tetap dihargai dan berhak atas
piala dan predikat "Rangking 1" berapapun perolehan uangnya.
Melihat contoh diatas, kini saatnya
bagi Guru untuk menerapkan acara "Rangking 1" sebagai model
pembelajaran. Dimana guru dapat mencontoh kreatifitas kuis ini seperti membuat
karpet ular tangga sehingga mampu menarik perhatian siswa untuk belajar.
Apabila mengalami kesulitan pengaadan karpet ular tangga , guru tak perlu
kehabisan akal karna menggunakan meja bangku siswa juga sama saja. Guru perlu
menyiapkan papan dan spidol bagi siswa, apabila papan tidak tersedia guru dapat
menggunakan buku gambar sebagai papan jawaban siswa. Selain itu guru juga perlu
menyediakan media sebagai pertanyaan untuk siwa. Misalnya soal percobaan telur
dalam air garam. Nilai kejujuran kuis ini bisa diterapkan sebagai model
pembelajaran, agar siswa memiliki rasa percaya diri yang besar akan
kemampuannya menjawab pertanyaan. Tak hanya itu bentuk penghargaan juga ada
pada acara ini, dengan adanya penghargaan meskipun siswa gagal untuk
mendapatkan hadiah utama namun siswa tetap merasa dihargai atas prestasinya,
sehingga di lain waktu siswa takkan merasa malas untuk belajar. Dan semakin
membangkitkan daya tarik siswa karna model pembelajaran yang selalu menarik
serta termotivasi untuk mendapatkan nilai yang sempurna agar ia mendapat
penghargaan tertinggi dari sebelumnya.
Tentang Aku…
Perkenalkan,
Namaku Brian Sindy Apriska. Aku terlahir 20 tahun silam sebagai anak pertama
dari 4 bersaudara yang berasal dari keluarga yang sederhana. Saat ini aku
bertempat tinggal di daerah Lakarsantri, Surabaya. Aku juga masih berstatus sebagai
mahasiswa Prodi S1 PGSD di Universitas PGRI Adi Buana Surabaya.
1 comment:
Apakah model pembelajaran ini termaksud strategi Student Teams Achievement Divisions ( STAD ) ?
Post a Comment