Google

Friday, March 11, 2011

BEGINI CARA MENJADI GURU INSPIRATIF DAN DISENANGI SISWA

Jika ingin menjagi guru yang disenangi siswa maka:
TINGGALKAN MODEL GIRU KONVENSIONAL
Segera bertandang  menjadi
GURU YANG INSPIRATIF
Kemudian bangaimana yang  inspiratif itu?
  • Menunjukkan keterbukaan dalam perencanaan mengajar dan kegiatan belajat mengajar
  • Mempertimbangkan berbagai alternatif cara menyampaikan isi pelajaran kepada siswa
  • Dapat menggunakan humor secara proposrsional dalam menciptakan situasi KBM yang menarik
  • Menunjukkan perilaku demokratis dan tenggang rasa kepada semua siswa
  • Memandang siswa sebagai partner dalam KBM
  • Berkesinambungan dalam menggunkan hadiah dan hukuman sesuai dengan keadaan siswa.
Selajutnya bagaimana guru mampu membawa dirinya sebagai aktor yang mampu menyuntikkan segenap materi pembelahjaran dan siswa merasa membutuhkan, tidak hanya sekeder ingin (want) tapi butuh (need).
Dewasa ini banyak guru enggan berolah budi, dan kadang lupa bahwa dirinya hidup dajn berkehidupan untuk bertindak profesional. Persoalan siswa ngantuk dalam menerima pelajaran bukan hal yang harus didiamkan namun  dicari rujukkan mengapa siswa itu mengantuk. Mungkin gaya ngajar kita yang membosankan, atau mungkin karena siswa itu sendiri. Guru harus berolah budi, dan sadar diri bagaimana setiap membelajarkan orang harus terpuaskan. Kata orang guru harus mampu bersaing ketat dengan SPG- Sales Promotion Girl yang ada di mal-mal, cantik menaik dan menjelaskan customer menjadi penter (bukan ngiler). Semula hanya ingin, serta merta menjadi butuh dan membeli. Guru mampu merayu agar siswa lebih maju. Seperti menggali cara mengajar yang terbaik harus  digali dalam-dalam. Kapan kita harus mampu memecah kebekuan (ice breaker) dan kapan kita membuat siswa seger kembali penuh energi ( energizer) 
Data Buku:
JUDUL : Begini Menjadi Guru Inspiratif & Disenagi Siswa.
PENULIS: Acep Yonny - Sri Rahayu Yunus

Friday, March 4, 2011

PEMBELAJARAN TEMATIK


PEMBELAJARAN TEMATIK:

Guru itu merayu, bukan memaksa
Guru  itu pelayanan sejati dan mulia,
Guru membuat senang, menghindari caci maki
Guru membangun hati, sehingga apa saja yang disampaikan teresapi.


Oleh;
djoko adi walujo
[djokoadi_walujo@yahoo.com]

Ketika tugas mulia dimulai, ketika itu pula seorang guru melaksanakan tugas profesi, menyandarkan segala kegiatan pada keahliannya dan kompetensi dirinya. Banyak guru di belahan negeri, sudah pasang badan untuk menjujung tinggi prefesi, bagaimana guru di negeri ini? Kita sadar akan hal itu, sehingga dapat membangun negeri mejadi lebih baik, lebih etis dan aestetitis.Hari ini adalah saat yang sangat luar biasa, kita bertemu dalam sebuah arena untuk menegakkan profesionalitas kita, membangun kopentensi diri sekaligus meneningkatkan percaya diri, sedang muara akhirnya adalah pada profesionalisasi.
Banyak bertebaran metoda pembelajaran seperti CTL, Cooperative Learning, dan lain-lain, namun pilihan harus tetap disandarkan pada  ABCD CRITERIUM.
APA ABCD CRITERIUM ITU? Sebuah kreteria yang harus dikedepankan ketika seorang guru akan melaksanakan tugas profesi, di awali membuat persiapan mengajar, hingga mengevaluasi sang pelajar



  •   Tahukah kita siapa siswa dan karakternya?  ini berarti guru sedang menakar “Audience”
  • Tahukah kita apa yang harus kita ubah perilaku siswa kita? Ini berarti kita sedang mengatakan pilihan sesuai dengan tujuan pembelajaran “Entry Behavior”
  • Pada saat yang bagaimana kondisi yang terjadi?, Ini berarti guru akan melakukan sebuah adaptasi pembelajaran “Condition”
  •  Kemudian jika guru mulai memikirkan tingkatan capaian, sekaligus menakar yang akan dicapai berarti guru telah menentukan tingkat takaran “Degree”
Dari ABCD Criterium, maka guru akan memilih metode yang sangat cocok dengan karakter siswa siswa. Selanjunya yang perlu diingat adalah tak semua meteode pembelajaran itu bias berhasil tanpa memahami kriteria itu. Ingat!

Guru bukan memaksakan sebuah metoda pembelajaran tertentu
Guru memilih metode yang sesuai dengan karakter siswa

APA DAN MENGAPA PEMBELAJARAN TEMATIK ?

Hakikatnya pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu. Oleh karena itu, guru harus merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi kebermaknaan belajar sang siswa.
Pembelajaran tematik dapat pula dipandang sebagai upaya untuk memperbaiki kualitas pendidikan, utamanya untuk mengurai masalah klasik kurikulum di Indonesia yang  dikatakan “negara yang padat materi kurikulum, tapi bukan kaya kurikulum”.
Pembelajaran tematik member peluang  pembelajaran terpadu yang lebih biak dan menekankan keterlibatan sang siswa  dalam belajar, membuat mereka terlibat  secara aktif dalam proses pembelajaran dan pemberdayaan dalam memecahkan masalah tumbuhnya kreativitas  sesuai dengan kebutuhan sang siswa. Lebih lanjut, diharapkan siswa dapat belajar dan bermain dengan kreativitas yang tinggi. Kaitan konseptual antar mata pelajaran yang dipelajari akan membentuk skema, sehingga siswa memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan, selain itu, dengan penerapan pembelajaran tematik disekolah akan sangat membantu siswa, hal ini dilihat dari tahap perkembangan siswa yang, masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan.
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa, Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pembicaraan.

ALASAN MENGAPA MELAKUKAN PEMBELAJARAN TEMATIK
ü  Kehidupan itu komplek, saling terkait, dan tidak berdiri sendiri. (Pemisahan matapelajaran tidak begitu jelas)
ü  Mampu menyiasati  kurikulum kita yang padat apalagi memiliki muatan kegiatan yang tinggi dengan cara yang mudah dan menarik, dan bersifat fleksibel
ü  Pada dasarnya dalam diri sang siswa memiliki kemampuan kreatif dan kecerdasan majemuk
ü  Pembelajaran temamtik menunjukan cakrawala pembelajaran sekaligus merupakan pardigma pembelajaran yang mampu memberikan layananan keberagaman.
ü  Berpusat pada siswa, maka hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa
ü  Memberikan pengalaman langsung
ü  Menyajikan konsep dari berbagai matapelajaran
ü  Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan

HARAPAN  PEMBELAJARAN  TEMATIK
Dengan pembelajaran tematik diharapkan akan memberikan manfaat seperti:
  1. Siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu.
  2. Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar mata pelajaran dalam tema yang sama.
  3. Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan.
  4. Kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi sang siswa.
  5. Siswa mampu lebih merasakan manfaat dan maka belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas.
  6. Siswa lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk memgembangkan suatu kemampuan dalam satu mata pelajaran sekaligus mempelajari mata pelajaran lain.
  7. Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan dapat dipersiapkan sekaligus diberikan dalam dua atau tiga kali pertemuan, sedangkan selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remedial dan pengayaan.
PLUS DAN MINUS PEMBELAJARAN TEMATIK

Pembelajaran tematik memiliki “plus” tapi juga mengantongi “minus” yaitu :
  1. Menyenangkan karena berangkat dari minat dan kebutuhan peserta didik.
  2. Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar mengajar yang relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta didik.
  3. Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna.
  4. Mengembangkan keterampilan berfikir anak didik sesuai dengan persoalan yang dihadapi.
  5. Menumbuhkan keterampilan sosial melalui kerja sama.
  6. Memiliki sikap toleransi komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
  7. Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan persoalan yang dihadapi dalam lingkungan peserta didik. (Kunandar (2007)
Ingat ada minusnya!!!
Selain memiliki kelebihan pembelajaran tematik juga memilki kelemahan, adapun kelemahan pembelajaran tematik terjadi jika dilakukan oleh guru tunggal, Misalnya seorang guru kelas kurang menguasai secara mendalam penjabaran tema sehingga pembelajaran tematik akan merasa sulit untuk mengaitkan tema dengan materi pokok setiap mata pelajaran.

IMPLIKASI PEMBELAJARAN TEMATIK:

Dalam implementasi pembelajaran tematik disekolah dasar mempunyai implikasi yang mencakup :
  • Implikasi bagi guru
Pembelajaran tematik memerlukan guru yang kreaktif baik dalam menyiapkan pengalaman belajar bagi anak, juga dalam memilih kompetensi dari berbagai mata pelajaran dan mengaturnya agar pembelajaran menjadi lebih bermakna, menarik, menyenangkan, dan utuh.
  • Implikasi bagi siswa.
  1. Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang dalam pelaksanaannya yang dimungkinkan untuk bekerja, baik secara individual, pasangan kelompok kecil, maupun klasikal.
  2. Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang bervariasi dan aktif.
  • Implikasi terhadap sarana, prasarana,sumber balajar dan media.
  1. Pelaksanaan pembelajaran ini memerlukan berbagai prasarana dan prasarana belajar,
  2. Pembelajaran ini perlu memanfaatkan bebagai sumber balajar, baik yang didesain secara khusus maupun yang tersedia dilingkungan,
  3. Pembeajaran ini juga perlu mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran bervariasi dan
  4. Pembelajaran ini masih dapat menggunakan buku ajar yang sudah ada atau bila memungkinkan untuk menggunakan buku suplemen khusus yang memuat bahan ajar terintegrasi.
  • Implikasi terhadap pengaturan ruangan.
  1. Ruang perlu ditata sesuai tema yang dilaksanakan.
  2. Susunan bangku bisa berubah-ubah.
  3. Perta didik tidak harus selalu harya duduk dikursi, tetapi dapat duduk ditikar atu dikarpet.
  4. Kegiatan hendaknya bervariasi dan dapat dilaksanakan baik didalam maupun diruangan.
  5. Dinding kelas dapat dimanfaatkan untuk memajang hasil karya peserta didik dan dimanfaatkan sebagai sumber balajar.
  6. Alat, sarana, sumber belajar hendaknya dikelola dengan baik.
  • Implikasi terhadap pemilihan metode
Pembelajaran yang dilakukan perlu disiapkan berbagai variasi kegiatan dengan menggunakan multi metode, misalnya percobaan, bermain peran, tanya jawab, demonstrasi, dan bercakap-cakap.Kekuatan manusia ada penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan menerapkannya. Ilmu pengetahuan dibangun sekolah secara bertahap dan tersekat-sekat dalam banyak mata pelajaran, dalam banyak disiplin yang karakternya berbeda-beda. Namun, dalam penerapannya, siswa hampir selalu memerlukan pendekatan yang integratif, berbagai disiplin dan pendekatan itu diterapkan secara simultan dalam menyikapi berbagai gejala kehidupan scara kritis, dalam memecahkan berbagai masalah kehidupan.
Keterampilan untuk menggunakan berbagai disiplin ilmu secara simultan, sistematis dan  logis sering tidak tergarap oleh sekolah. Masalahnya, sekolah lebih berkonsetrasi pada peningkatan kemampuan siswa dalam bidang agama, bahasa, matematika, sejarah dan yang lainnya. Memecahkan masalah bagaimana menggunakan berbagai bidang disiplin ilmu dalam menghadapi masalah kehidupan secara integratif  sepertinya cukup diserahkan kepada siswa untuk mengembangkan kompetensinya secara alamiah.
Banyak lembaga pendidikan yang memberikan perhatian terhadap masalah itu. Di antaranya dengan mengembangkan kurikulum terpadu. Di beberapa sekolah unggul di Indonesia mengadopsi strategi pembelajaran ini sebagai ciri khas keunggulan proses pembelajaran. Dalam pembelajaran tematik memungkinkan satu tema tertentu dibahas dari berbagai disiplin ilmu. Contoh, tema pengelolaan sampah rumah tangga perkotaan dibahas dari sisi agama, sejarah, biologi, geografi, kimia, sehingga tema itu menjadi bahan pembahasan sejumlah mata pelajaran.
Untuk menerapkan model pembelajaran seperti itu memerlukan disain kurikulum yang berbeda dengan model pembelajaran per disiplin ilmu. Sekolah perlu menentukan tema-tema yang relevan dengan banyak Standan Kompetensi dan Kompetensi dasar pada berbagai mata pelajaran. Perlu menetapkan tujuan pembelajaran pada tema-tema yang dipilih dan perlu mengembangkan kolaborasi pendidik sehingga tidak bekerja sendiri-sendiri.
Kurikulum Terpadu merupakan suatu pendekatan yang mempersiapkan siswa untuk belajar mengembangkan kompetensi yang dibutuhkan kehidupan di abad depan dengan yang terintegrasi dalam berbagai dimensi.Dengan pendekatan ini siswa memadukan berbagai aspek keilmuan yang fous pada pemahaman gejalan kehidupan secara terintegrasi pula dalam bidang studi yang luas.

RUJUKAN YANG DISARANKAN:

Sutirjo Dan Sri Istuti Mamamik, (2005), Tematik Pembelajaran efektif  kurikulum 2004, Bayu Media  Malang ISBN : 979-3695-36-6