Google

Thursday, January 26, 2012

UJI KOMPETENSI GURU, YANG NGGAK BISA MAKIN MERANA

Ada sebuah kebijakan yang bikin nyeri hati, dan kadang bikin stres terbawa mati. Kebijakan itu bernama UJI KOMPETENSI. Konon uji kopetensi ini digunakan sebagai sebagai Gate-way (pintu gerbang) memasuki sertifikasi Guru. Inilah yang ditafsir sebagai bentuk aktivitas keliru bin keliru. Karena siapa saja yang ingin lulus sertifikasi guru harus melalui lulus uji kompetensi. Kenyataan ini membuat banyak guru yang stres, bahkan ada yang terlanjur untuk apatis. Memang saat ini ada keinginan untuk meningkatkan profesionalitas, dan berdaya.
Selayaknya uji kompentsi justru digunakan untuk "Analisa Kebutuhan" (Need Assessment), bahkan digunakan memetakan kompetensi guru. Dari Neeed Assessment ini akan diketahui kebutuhan dan apa saja yang dibutuhkan melatih guru, yang selanjutnya dapat digunakan sebagai silabus atau kurikulum minimal untuk meningkatkan profesionalitas guru. Banyak yang didapat ketika Uji Kompentensi difungsikan secara benar, sehingga ketika melatih guru akan sesui apa yang dibutuhkan.
Lalu sangat tragis jika yang tidak lolos uji kompetensi lalu lunglai dan tidak dapat ikut sertifikasi (PPG). Nah,.....inilah yang membuat guru merana.
Sebenarnya justru yang tak lulus Uji Kompentensi yang patut mendapatkan perhatian.
INGAT DALAM PENDIDIKAN,......YANG DIPERHATIKAN ITU ADALAH ORANG YANG "EKOR"/PALING BELAKANG, KARENA ORANG YANG PALING EKOR JIKA BERHASIL MENJADI KAWAN SEJATI YANG BERBAKTI.
[]

No comments: