Google

Sunday, April 15, 2018

AKREDITASI PERGURUAN TINGGI TAK BOLEH MENCIPTA KELAMBU PALSU


Surabaya 14 April 2018
AKREDITASI PERGURUAN TINGGI TAK BOLEH MENCIPTA KELAMBU PALSU
Oleh Djoko Adi Walujo
      Akreditasi pendidikan itu sesungguhnya bukan merupakan tradisi ataupun ritual mutu belaka, tetapi adalah sebuah gagasan yang amat mendasar bangsa guna meningkat mutu pendidikan.  Akreditasi bukan ajang untuk mencapai predikat dengan level tertentu, namun lebih  pada membangun kesadaran bahwa pendidikan adalah titik awal dari kemajuan bangsa, dan mengangkat derajat bangsa. Pendidikan sebagai altar kemajuan harus  diawali dengan melihat cermat lembaga pendidikan, mulai dari suasana akademi yang dikenal atmosfir akademik, hingga pada egilitas dan daya pembeda dari sifat yang rerata.  Harus ada kata sepakat, kita harus menjadi tuan rumah yang penuh syukur sarwa jujur, agar dapat berlabuh sempurna di pulau harapan. Hindari pola sikap Hazard yang hanya mempertonton akrobat kepalsuan, dengan membuat kemasan-kemasan yang jauh dari isi di dalamnya. Kita tak boleh menggunakan tuyul-tuyul modern yang hanya mengandalkan lobby dengan diplomasi tingkat tinggi  dari pada meningkat potensio diri. Jadikan Akreditasi ini sebagai sarana mendengarkan penilaian obyektif dari para asesor, sekaligus jadikan cermin kita. Jika yang nampak dalam cermin itu sebuah performansi yang baik segera mengulang berkaca lagi untuk mensyukuri. Namun sebaliknya jika dan jika  dalam cermin kita berwajah menjijikkan, berlepotan, dan mendapatkan derajat yang amat sangat rendah, jangan jatuh diri, namun segera bangkit lari. Jika dan hanya jika kita sadar maka kita sudah memasuki labirinnya kemajuan. Bukan malah mengunakan palu godam menghancurkan cermin menjadi serpihan kaca halus, sehinga kita kehilangan jejak-jejak buruk kita, atau artefak kelemahan yang  sebenarnya.
    Kali ini universitas Adi Buana Surabaya sedang masuk wilayah itu, suasana mendekati hari pelaksanaan visitasi persiapan menyambut datangnya asesor, bagikan menabuh genderang dalam suasana  siaga satu. Kampus semangat pagi bakal menjadi tuan rumah, tentu seorang tuan rumah akan menunjukkan keramahan, bahkan akan berbuat yang baik dari yang terbaik, namun bukan untuk mencipta daya sihir, atau membuat kelambu palsu. Tak elok kita berkedok dan tak bagus karena membuat daya bius.
      Mutu tidak boleh berlindung dari seeonggok tampilan temporary, sesuatu upaya yang sifatnya hanya sesaat, namun harus dimulai dari nawaitu berupa niatan menanggalkan kesesatan menuju sebuah suguhan managerial yang tepat nan lezat. Jika para tamu merasakannya tentu tidak mudah berkata tidak, jika tamu tamu terhormat kita merasakan ada yang timpang, janganlah meradang.
    Akreditasi itu sejatinya dahsyat, setidaknya akan membuat kita solid dalam pola pikir dan pola tindak, terbangun sebuah integritas, dan dengan akreditasi perguruan tinggi akan membangunkan saraf-saraf yang tertidur selama ini. Instrumen dijawab dengan lugas sembari mencari titik lemah untuk segera dipenuhi, menambal semua kekurangan dan menghidar dari perbuatan curang. Sadarlah bahwa kita sejatinya masih lemah, tapi semangatlah yang membimbing dan mengantar kita, lalu niatan yang kuat akan memsuplai daya yang dahsyat, dan kita menjawab dengan Bisa!.
Mutu harus menjadikan kita sadar, bahwa kemajuan hanya dicapai dengan profesionalitas dengan mengimbangkan atara kuslitas dan bukan hanya sekedar mengejar kuantitas. Mutu bukan dibangun sehari semalam seperti legenda Roro Jongrang, namun diraih bagaikan tahapan fisis dari nol derajat menuju seratus derajat.  Meminjam pemikiran seorang orang bernama Kaizen bahwa sesungguhnya mutu dicapai dengan totalitas dan komitmen positif manajer puncak, tentu di sini pimpinan perguruan tinggi harus lebih totalitas dengan berbagai kerja cerdas.  Strategi dan mental agilitas adalah sebuah modal untuk melahirkan kreativitas yang penuh daya yang amat gigih untuk berinovatisi, kepedulian ditingkatkan tanpa melupakan amanah yang diberikan oleh stakeholdernya.
Tamu kita saat ini sudah siap hadir mari kita sambut dengan Yel-yel yang memotivasi semangat kita dalam kebersamaan “Satu Adi Buana” dengan melafalkan kata “Semangat Pagi” dengan lantang serta kita balas dengan kata  “yes” sebagai ungkapan niat untuk bertanggung Jawab.  Mari kawan kita tunduk kepala sejenak seraya memohon Tuhan penguasa alam, agar semua keinginan kita terekam, berlajut dengan datangnya kemurahan.  

No comments: