MOTTO
:
“Hidup
berawal dari sebuah kegagalan, kegagalan merupakan kunci sukses seseorang yang
tertunda yang dijadikan motivasi pembelajaran untuk bangkit dari sebuah kegagalan
menuju sebuah kesuksesan panjang”
Siapa orang di dunia ini yang tak
mengenal istilah guru. Semua orang setidaknya mengetahui apa dan siapa guru itu.
Guru adalah makhluk ciptaan Tuhan yang mempunyai jiwa yang sangat mulia dalam
hidupnya. Dia selalu berusaha sebaik mungkin untuk memberikan hal yang terbaik
yang bisa dia berikan untuk semua anak didiknya. Meskipun terkadang ia mengeluh
namun ia selalu berusaha membagikan ilmu dengan sabar mengajarkan, membimbing
sampai anak didiknya benar-benar mengetahui dan mengerti apa yang
disampaikannya.
Guru itu seperti ibarat sebuah magic
com, dari sebuah beras yang hanya di masak dengan air ditunggu beberapa jam dia
sudah dengan sendirinya matang menjadi nasi, panas yang dihasilkan dari listrik
yang digunakan menyeluruh mengisi semua bagian dalam dari magic com tanpa
membuat nasi yang sedang dimasak menjadi gosong. Guru diibaratkan seperti itu,
dia sebagai magic com dan anak didik sebagai beras yang akan berubah menjadi
nasi.
Guru selalu berusaha melindungi anak
didiknya dalam sebuah wadah yang disebut sekolah, di dalam sekolah guru tidak
hanya berperan sebagai pengganti orangtua, namun juga sebagai teman, motivator,
pengarah, penasihat, dan juga sebagai pembimbing. Berusaha menjalani hidupnya
sebagai aktor yang sedang memainkan peran dalam sebuah cerita. Setiap hari
selalu ada beras baru yang akan berubah jadi nasi, setiap murid yang akan
memasuki kelas esok hari akan bertanya-tanya dalam hati pada hari sebelumnya,
ia berusaha menebak hal baru apa yang akan diberikan oleh gurunya di sekolah.
Guru selalu berusaha memberikan semua
hal baru sebagai acuan untuk siswa, seperti tak pernah datang terlambat. Pengaturan
waktu yang selalu sangat tepat tidak pernah lebih dan tidak pernah kurang. Dengan
penuh kesungguhan, semangat serta dorongan dalam dirinya yang kuat untuk
bertekad menjadikan anak didiknya pesaing terhebat dalam dunia ini, menduduki
dunia dengan kemampuan dirinya sendiri. Apapun hal itu yang berkaitan dengan
menanamkan, membagikan serta mencurahkan semua ilmu yang dia miliki kepada seluruh
anak didiknya, dia akan berusaha sebaik mungkin dan dengan ikhlas
memberikannya. Semangatnya tak pernah padam dimakan usia dan waktu untuk selalu
berusaha melakukan hal-hal baru yang bervariasi yang membuat anak didiknya
tidak bosan dengan materi pembelajaran, pintar dalam segala hal yang
berhubungan dengan penddikan ataupun lainnnya, dan riang gembira selalu.
Sebelum nasi mulai dimasak, magic com harus
benar-benar dipastikan kabel sudah menancap dengan benar dan magic com sudah
tertutup dengan rapat tanpa ada celah untuk angin sedikitpun masuk agar beras
matang seutuhnya. Seperti halnya itu sebelum guru mulai turun lapangan untuk
mengajar, pendidikan sebagai calon guru yang memiliki karakter dalam dirinya pun
sudah mulai dikembangkan sejak awal memulai pendidikan, agar dapat menjadi guru
yang mempunyai sikap yang baik, bermoral, bijaksana, sabar, menguasai bahan
pelajaran ketika beradaptasi dengan subjek didik, kepedulian, kejujuran,
keadilan, tanggung jawab, rasa hormat, ketekunan, etos kerja yang tinggi, dan
kegigihan agar tetap memiliki profesionalisme yang tinggi dan siap melakukan
adopsi inovasi,
Guru adalah pendidik utama bagi
generasi muda. Guru sebagai pendidik di sekolah, telah dipersiapkan secara
formal, guru juga telah dibina untuk memiliki kepribadian sebagai pendidik dan
diharapkan dapat menghayati tugasnya sebagai suatu panggilan jiwa.Jadilah
seorang guru yang berdedikasi untuk memajukan pendidikan bangsa bukan hanya karena
keterpaksaan dalam diri semata tapi juga kemauan yang sangat dalam untuk
menjadikan pendidikan di Negara Indonesia ini lebih baik lagi.
DEVIE
PRISTIANI RAHAYU
PGSD
– E
11-800-0227
No comments:
Post a Comment