Google

Saturday, July 28, 2012

MODEL PEMBELAJARAN Ruben Onsu dan Sarah Sechan.PROGRAM TV " RANGKING 1 "



Pasti tak asing lagi saat kita mendengar kata "Pendidikan", yaa..pendidikan merupakan  hal yang penting dalam kehidupan agar menciptakan generasi yang berintelektual tinggi dan mampu bersaing dalam era global saat ini. Tentunya kunci kesuksesan itu tidak hanya terletak pada siswa maupun orang tuanya saja, tetapi kunci kesuksesan pendidikan itu ada pada seorang "guru".  Untuk mencapai keberhasilan itu tentu guru perlu memiliki model pembelajaran yang bagus, menarik, mudah dipahami serta menyenangkan bagi siswa, agar siswa mengerti dan memahami materi yang diajarkan dengan jelas. Apabila siswa mengerti dan memahami tentu siswa takkan kesulitan dalam belajar dan akan berpengaruh pada pencapaian nilai yang baik dalam semua pelajaran. Di beberapa sekolah saat ini sudah banyak diterapkan model pembelajaran yang bagus, salah satunya model pembelajaran study tour (belajar sekaligus berwisata). Model ini memiliki banyak kelebihan agar siswa tidak jenuh selalu belajar di kelas maka siswa diajak belajar di luar sekolah dengan menujukkan pada siswa kondisi langsung serta menemukan informasi sesuai materi yang akan di teliti, contohnya mengajak siswa study tour ke museum pada mata pelajaran IPS, disini siswa dapat melihat langsung sisa – sisa peninggalan jaman sejarah , serta menemukan informasi terkait sejarah. Dengan metode ini diharapkan dapat menguatkan daya ingat dan pemahaman siswa pada materi yang diajarkan guru.
Era saat ini tak cukup 1 atau beberapa model saja yang di perlukan untuk mencapai keberhasilan belajar siswa, karena itu sangat di perlukan guru yang kreatif yang mampu menciptakan model – model baru dan mampu memanfaatkan segala sumber sebagai inspirasi membuat model pembelajaran. Salah satu sumber informasi yang dapat dijadikan inspirasi model pembelajaran adalah acara televisi, jangan pernah remehkan acara televisi karna tak semua acara televisi itu berdampak buruk pada perkembangan anak. Mungkinkah acara televisi dijadikan model pembelajaran untuk siswa?? Tentu saja itu mungkin.. Nah.. disinilah kepekaan dan kreatifitas guru di perlukan untuk menemukan model baru yang lebih segar, menarik, kreatif serta mudah dipahami siswa dari model yang ada sebelumnya.
Salah satu contoh acara televisi yang dapat dijadikan model pembelajaran bagi guru adalah Program kuis "Rangking 1" Acara ini ditayangkan di Trans TV sejak tanggal 5 Juli 2010, setiap senin-jumat pukul 07:30-08:30 WIB. Dan dibawakan oleh Ruben Onsu dan Sarah Sechan. Pada tanggal 28 Februari-4 Maret 2011, posisi Sarah Sechan sebagai pembawa acara digantikan oleh Ruth Sahanaya. Pada tanggal 21-25 Maret 2011Cynthia Lamusu menggantikan Sarah Sechan sebagai pembawa acara. Selain itu juga ada  Sogi Indra Dhuaja dan Pak Tarno yang berperan sebagai professor. Bagi yang pernah menyaksikan acara ini pasti tahu slogannya .." Rangking 1…Pinter Gak Tuh ?? ". Program "Rangking 1" ini adalah sebuah program yang menampilkan acara kuis dengan kemasan yang berbeda dan menghibur. Nah.. dalam acara ini kita akan disuguhkan model pembelajaran yang kreatif, dalam acara ini dibuat karpet berukuran besar yang dibuat menyerupai permainan ular tangga yang berisikan angka 1-80. Kuis ini menampilkan 4 group dengan total 80 orang yang bersaing mendapatkan hadiah utama sebesar 50 juta rupiah. Masing-masing group terdiri dari 18 orang. Mereka akan bersaing dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan. Pertanyaan yang akan diberikan adalah pertanyaan seputar pengetahuan umum dasar.
Acara ini selain kreatif juga mengajarkan nilai kejujuran, yaitu peserta tidak boleh berbisik , menoleh pada peserta lain, Jawaban ditulis dengan spidol di papan yang telah tersedia. Ketika pembawa acara berkata "angkat papannya sekarang", semua peserta tidak boleh mengganti jawaban yang telah tertulis di papan jawaban, dan mengangkat papan jawaban di atas kepala. Peserta yang jawabannya benar berhak melanjutkan permainan, sedangkan yang jawabannya salah harus mengakhiri permainan, lalu meninggalkan arena permainan. Peserta pelanggar peraturan akan diberi peringatan (kartu kuning) atau bahkan langsung didiskualifikasi (kartu merah).  Contohnya seperti gambar disamping…Begitu seterusnya hingga tersisa 1 peserta sebagai pemenang yang akan masuk ke babak final "ujian nasional". Pada babak ini Terdapat 9 kategori pertanyaan, waktu bermain adalah 5 menit. Waktu bermain akan mulai dihitung setelah pengacakan nilai hadiah selesai dilakukan. Jika suatu kategori dijawab pass sebanyak 3 kali, maka kategori tersebut dianggap salah. Jika 9 pertanyaan terjawab benar, maka peserta pemenang akan memperoleh hadiah Rp50.000.000,00. Apabila peserta pemenang gagal membawa uang Rp50.000.000,00, ia tetap dihargai dan berhak atas piala dan predikat "Rangking 1" berapapun perolehan uangnya.

Melihat contoh diatas, kini saatnya bagi Guru untuk menerapkan acara "Rangking 1" sebagai model pembelajaran. Dimana guru dapat mencontoh kreatifitas kuis ini seperti membuat karpet ular tangga sehingga mampu menarik perhatian siswa untuk belajar. Apabila mengalami kesulitan pengaadan karpet ular tangga , guru tak perlu kehabisan akal karna menggunakan meja bangku siswa juga sama saja. Guru perlu menyiapkan papan dan spidol bagi siswa, apabila papan tidak tersedia guru dapat menggunakan buku gambar sebagai papan jawaban siswa. Selain itu guru juga perlu menyediakan media sebagai pertanyaan untuk siwa. Misalnya soal percobaan telur dalam air garam. Nilai kejujuran kuis ini bisa diterapkan sebagai model pembelajaran, agar siswa memiliki rasa percaya diri yang besar akan kemampuannya menjawab pertanyaan. Tak hanya itu bentuk penghargaan juga ada pada acara ini, dengan adanya penghargaan meskipun siswa gagal untuk mendapatkan hadiah utama namun siswa tetap merasa dihargai atas prestasinya, sehingga di lain waktu siswa takkan merasa malas untuk belajar. Dan semakin membangkitkan daya tarik siswa karna model pembelajaran yang selalu menarik serta termotivasi untuk mendapatkan nilai yang sempurna agar ia mendapat penghargaan tertinggi dari sebelumnya.

Tentang Aku…
Perkenalkan, Namaku Brian Sindy Apriska. Aku terlahir 20 tahun silam sebagai anak pertama dari 4 bersaudara yang berasal dari keluarga yang sederhana. Saat ini aku bertempat tinggal di daerah Lakarsantri, Surabaya. Aku juga masih berstatus sebagai mahasiswa Prodi S1 PGSD di Universitas PGRI Adi Buana Surabaya.


1 comment:

Lailatul Astikomah said...

Apakah model pembelajaran ini termaksud strategi Student Teams Achievement Divisions ( STAD ) ?